"Panji?"
Zeya berlari menghampiri suaminya yang sedang duduk di sofa ruang tengah. Panji sedang fokus mengobati lukanya sendiri di bagian siku."Nggak apa-apa Zey ini cuma lecet sedikit," ucap Panji agar Zeya tenang.
Tanpa pikir panjang Zeya segera memeluk Panji erat-erat dan tangisnya kembali pecah. Setelah itu Zeya menatap lekat wajah Panji yang babak belur. Namun, tak separah Teddy. Hanya ada memar di pipi kirinya dan luka kecil di sudut bibir juga di sikunya.
"Gue pantes dapetin ini. Dia tau kita udah nikah makanya kesal, tapi dia juga pantas dapet pukulan dari gue karena udah nyakitin lo Zey."
"Maafin gue Ji, " ucap Zeya sambil terisak.
"Hei ssstt jangan minta maaf." Panji memeluk dan mengusap - usap punggung Zeya.
Zeya kembali melepaskan pelukan Panji.
"Gue obatin ya lukanya."Saat Zeya akan mengambil kapas, Panji mencegahnya.
Ia tatap lekat wajah sang istri yang terdapat luka di rahang serta pipinya.
"Teddy ngelakuin ini?"Zeya tersenyum tipis kemudian mengangguk.
"Maaf Zey ini salah gue."
Zeya mengernyitkan dahinya
"Maaf untuk apa?""Maaf karena gue udah jatuh cinta sama lo."
"Lo merasa salah udah suka dan cinta sama gue Ji?"
Panji menggelengkan kepala. "Bukan nyesel karena itu, tapi gue merasa salah gara-gara gue pertahanin status kita lo jadi nggak perhatian ke Teddy dan itu bikin Teddy jadi selingkuh."
"Nggak Ji. Teddy udah main di belakang gue sebelum kita nikah?"
"Lo serius?"
Zeya mengangguk pelan. "Sebenarnya gue udah punya banyak bukti dia sering jalan sama Serin, tapi gue denial karena terlalu cinta buta." Tawa hambar lolos dari mulutnya.
"Trus sekarang gimana sama gue?"
"Gimana apanya?"
"Gue udah bilang suka dan cinta, lo belum jawab."
"Hei lil bro, harus banget gue jawab sekarang?" Zeya terkekeh.
"Jangan sebut gue lil bro!" Protes Panji tak terima.
"Kalau nggak suka nggak mungkin gue mau ciuman Ji, tapi kalau soal cinta lo sabar dulu ya gue belum siap jawab. Hati gue masih berkabung."
Panji mengangguk faham.
💚💚💚
Zeya sedang menikmati angin malam di balkon apartmen. Satu cangkir teh ia genggam kuat sambil berdiri menatap lampu warna warni yang berasal dari bangunan-bangunan pencakar langit ibu kota.
Tak jarang Zeya tersenyum sendiri mengingat kisah hidupnya yang bisa dibilang aneh mendekati lucu.
Benarkah ia sudah mantap menerima Panji? Pertanyaan itu selalu terulang di dalam hatinya.
Andai mereka berceraipun pada waktu itu toh dirinya juga akan tetap putus dengan Teddy karena Teddy berkhianat dengan Serin jauh sebelum Zeya mengenal Panji.
Kehadiran Panji bisa di anggap sebagai obat yang dapat mencegah rasa sakit yang terlalu berlebihan saat hubungannya bersama Teddy kandas.
Lamunan Zeya buyar saat dua lengan kekar melingkar di perutnya, ceruk lehernya menegang saat hembusan napas seseorang bertiup dengan teratur disana. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Panji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Lama Mahasiswa Baru | (TAMAT)
FanfictionHanya karena insiden kecil saat dirinya menjadi panitia Ospek, Zeya terpaksa harus menikah dengan Panji adik tingkat yang baru saja ia kenal selama dua hari. "Lo cuma butuh waktu buat nerima gue dan lepasin Teddy secara baik-baik, gue bakal tungg...