03.Masalah baju.

29.1K 2.3K 77
                                    

Kali ini, Mala dan Ilam sedang berada di pusat perbelanjaan alias Mall. Ilam merengek minta jalan-jalan, 2 hari setelah pesta kemenangannya di kejuaraan Ice skatingnya.

Dia meminta waktu Mala hanya untuk dirinya seorang. "Mau beli itu." pintanya sembari menunjuk ke arah baju ketat berbahan karet yang terpasang dimanekin.

Baju yang biasa dipakai untuk dirinya latihan. Mala memicing tak suka, dia tak memperdulikan permintaan Ilam dan terus berjalan.

"Itu terlalu terbuka, tubuh kamu cukup aku aja yang liat." ketus Mala tak suka. Pakaian apa itu, terbuka dan ketat sekali, Mala tak ikhlas melihatnya.

Ilam merengut sebal, dia menghela napas sedih karena permintaannya tak terwujud. "Mala, Ilam mau baju itu..." lirihnya sedih, kepalanya tertunduk lesu.

"Iya tau, tapi baju itu ketet banget. Lam."

"Ish, tapi aku mauuuu!"

"Ilam, baju kamu udah banyak banget yang kayak gitu. Hodie sama kaus yang aku beli kemarin juga gapernah kamu pakai."

"Aku gak suka, makannya gak aku pakai."

"Lantas, kenapa kamu terima?"

"Kan hadiah, aku ngehargai kamu aja. Lagipula bajunya udah aku kasih ke orang lain, cuma bersisa celana panjang dan baju ketatnya."

Mala diam, hatinya berdenyut mendengar ucapan Ilam. Ternyata pemberiannya diberikan pada orang, Ilam sebenarnya suka tidak sih padanya?.

"Malaaaaa."

Mala menulikan telinganya, dia membawa Ilam masuk kedalam Guci store dan memilah-milah sweater serta hodie oversize.

Ilam melirik jenuh pakaian kendor yang mulai Mala pilihkan. Dia tak suka pakaian yang menutupi lekuk tubuhnya, baginya pakaian ketat sangat nyaman.

"Aku gak mau." tolaknya sembari mendorong tangan Mala yang hendak mengepaskan hodie biru pilihannya ke tubuh Ilam.

Mala memandangnya datar. "Nurut." titahnya.

Ilam mendesah pelan, kemudian membiarkan Mala melakukan kegiatannya. Minat Ilam tetap pada pakaian ketat dengan bagian atas yang memperlihatkan bahunya.

Belahan dada yang lebar dan menampilkan dada bidangnya.

"Mala, Ilam gak suka ih."

"Yang ini bagus."

Ilam mulai gelisah, dia menhentakan kedua kakinya sebal. "Malaaaaa, Ilam gamauuu!!" serunya kesal. Matanya menyorot tajam, sudah berulang kali dia mengatakan pada Mala kalau dia gasuka pakaian longgar.

Mala diam, dia menggantungkan kembali hodie yang dia pilih tadi. Kemudian berjalan keluar dari store tadi, Ilam merengut sedih.

Mau tak mau dia mengikuti langkah elegan Mala. "Mala, maaf." cicitnya.

Mala diam, dia berjalan memasuki store pakaian yang Ilam tunjuk tadi, Ilam diam. Dia senang kalau Mala mau membelikannya pakaian itu.

Tapi, pasti ada sesuatu yang harus Ilam turuti. "Ini, pakai saat aku memerintahkannya untuk dipakai." ujar Mala tenang sembari memberikan paper bag berisi pakaian tadi.

Ilam diam, dia memandang penuh paper bag itu. Namun tangannya tak kunjung menerima benda itu, tangannya bergetar pelan. Matanya mulai terasa panas dan mengabur.

"Kenapa? Bukannya tadi kamu, memintanya." bisik Mala dengan penekanan di perkataannya.

Ilam mendongak, air mata mulai menetes dari kedua manik indahnya, dia tersadar akan satu hal.

Dia sudah mengatakan pada Mala jika pakaian yang Mala belikan, sudah dia berikan pada orang. "Maaf..maaf Mala..maaf, aku gak mau baju itu digigit tikus..hiks..maafin aku..hiks..maaf.." isaknya pelan.

Mala mengedik, dia meraih tangan Ilam dan memberikan paper bag itu lalu berjalan kembali.

"Gausah nangis, terserah kamu bajunya mau diapain. Iyasih, aku sedih karena baju pilihan aku kamu kasih orang, tapi ya itukan terserah kamu. Toh, baju itu udah jadi milik kamu." jawabnya tak acuh.

Ilam mengeraskan tangisannya, dia memeluk Mala dari belakang dan menangis di ceruk leher Mala. "Maaf..hiks..maaf.." isaknya sedih, Mala diam, dia melepaskan pelukan Ilam dan menggenggam tangannya.

Mala menyeka air mata Ilam, kemudian tersenyum lembut "Iya, gak papa. Uda ah, aku mau makan sekarang." kekehnya pelan.

Ilam sesenggukan, dia mengangguk patuh dan berjalan disebelah Mala, Ilam mengecup punggung tangan Mala dan berulang kali meminta maaf.

Dan Mala, hanya tersenyum menanggapinya.






















ILAM&MALA-

My Possesive Girl. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang