Dia kembali memandangi pantulan dirinya dikaca, wajah tampan menawannya kini sudah tak ada lagi, bekas luka bakar dibagian kiri wajahnya sudah merubah semuanya.
Bagian tubuhnya kirinya dari atas sampai bawah tertimpa balok kayu yang panas, itu semua adalah ulah Ilam. Dan sekarang dia harus rela menjalani hidup sebagai pria cacat.
Matanya yang mengalami kebutaan, kaki kiri yang susah digerakan. Semua sudah berubah.
"Jelek banget. Nona Mala tak akan menyukaiku jika seperti ini." lirihnya pilu, dia menyentuh kulit wajahnya yang mengkerut dan memerah, seketika hatinya kembali sakit.
Sudah 2 bulan Mala tak mengunjunginya lagi, sejak kabar buruk yang dia dapatkan. Mala dan Ilam sudah menikah, sedangkan Ruta disini? Sendirian terpuruk.
Di rumah sakit yang entah sejak kapan menjadi tempat tinggalnya. Ruta menyudahi kegiatan bercerminnya, dia berjalan perlahan dengan kaki kiri yang terseok.
Ingin mendekati kasur, kepalanya pusing kebanyakan mikirin Mala "Kangen.." bisiknya sendu, Ruta memandang punggung tangannya yang terlihat jelas bekas bakaran.
Hari-hari Ruta semakin memburuk, tak ada lagi yang menemaninya, tak ada teman, keluarga yang tak memperdulikannya.
Wanita yang dia cinta, malah sudah menjadi milik orang lain.
Tes..
Tes..
Ruta memandang air mata yang baru saja membasahi celana nya, isakan demi isakan kembali terdengar dari bibir cacat Ruta.
"Nona..hiks.." isaknya pilu.
Ruta menidurkan tubuhnya dan menangis kembali, meringkuk memeluk bantal tidurnya. Menangis mengeluarkan sakit dihatinya selama ini.
Dia ingin Mala, dia mau Mala, hanya Mala yang dia mau ada dihidupnya, apa begitu susahnya dia agar mendapatkan seorang wanita bernama Mala itu.
"Mala..hiks.."
Kenapa dia tak bisa bahagia? Kenapa Ruta tak pernah diberikan kebahagiaan walau singkat saja.
Ruta memeluk bantalnya semakin erat "HUAAAAAA MALAAAAAA!!..hiks..MALAAAAA!!" teriaknya tak terkendali.
Kenapa dia harus dipisahkan lagi, kenapa dia tak bisa bersama Mala.
"Ini semua hiks..karena Ilam bajingan itu!"
Semua ulah Ilam, pria manipulative itu sudah merencakan semuanya, agar Mala tak bisa lagi berada disebelah Ruta lagi.
"Hiks..liat saja Ilam, aku akan membunuhmu!" bisik Ruta dendam, benar-benar dendam dengan Ilam.
Dia pastikan, Ilam akan mendapatkan ganjaran yang sempurna atas semua yang dia lakukan pada Ruta.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Girl. [END]
RomanceDia terlalu mengekangku, aku tak suka. Tapi saat dia mulai memberikanku kebebasan, aku makin tak suka. Dia mulai tak acuh padaku, mulai membiarkanku pergi tanpa dikekangnya lagi. Harusnya aku senang, tapi apa? Hatiku justru meronta ingin dikekang ke...