Mala duduk dengan tenang disofa yang ada di dalam kamar inap Ilam, Ilam sendiri sudah tertidur dengan nyenyaknya setelah menangis seharian ini.
Mala memangku Laptop nya dan tengah mencari data yang selama ini tak pernah dia cari. Dia mencari data diri Rita dan Ruta.
Pasalnya, ucapan Ilam tadi pagi sedikit mengguncangnya, dia bahkan sempat menangis saat mendengarnya.
Tak percaya tentu saja.
"Hm, benar. Semua yang Ilam katakan benar." gumamnya kosong, dia melihat detail data yang tertera.
"Ruta adalah Rita."
Mala tersentak kaget, dia melotot tak percaya. "Tidak mungkin." sergahnya.
Ilam mengedik "Itulah kenyataannya, Rita adalah kembaran perempuan Ruta." ujarnya.
Mala masih memproses ucapan Ilam, bukankah Rita sudah mati? Bahkan Mala menyaksikan sendiri bagaimana jasad Rita dimasukan ke dalam makam.
"Tapi Ilam, ini gak logis!"
"Logis, kalau kamu tau alasan aku deketin Rita dulu. Itu karena dia suka sama kamu!"
Mala semakin tak percaya, ini masih sangat rumit. Dan dia tak yakin semua yang Ilam katakan benar. "Tapi..kenapa Ruta bisa jadi Rita? Lalu siapa gadis yang dikuburkan dulu?" tanya Mala beruntun.
Ilam tersenyum lirih. "Ruta, kembaran laki-laki dari Rita. Dipaksa untuk operasi kelamin dan menjadi Rita, lalu dibunuh setelah selesai dioperasi, bahkan Ruta tak tau jika dirinya mati dalam keadaan dan gender seorang perempuan." jelas Ilam.
Mala terhuyung ke belakang, dia tak percaya hal ini. "Jadi..Ruta yang selama ini bersamaku..adalah..Rita?" lirih Mala shock.
Ilam mengangguk. "Rita melarikan diri ke Thailand, dan dia merubah kelaminnya dan hidup sebagai Ruta, dan dialah yang bersamamu selama ini." jelasnya.
Mala terduduk dilantai, kakinya lemas.
Banyak informasi dikepalanya, Rita yang ternyata belok dan menyukainya, Ruta yang juga ternyata menyukainya adalah Rita yang sudah operasi kelamin.
Dan Ruta yang asli, sudah mati sejak lama dalam posisi dia dipaksa operasi dan menjadi Rita.
Ironi sekali..
Ilam turun dari ranjang perlahan, dia memeluk Mala dan menenangkannya "Ada Ilam, Mala jangan terlalu pusing memikirkannya. Biar Ilam yang beresin." bisik Ilam lembut.
Mala tak menjawab, dia memeluk Ilam erat dan menangis tanpa suara dibahu Ilam.
Ruta yang sudah dia anggap saudara sendiri, Ruta yang sangat dia sayang, ternyata adalah Rita..dalang dari masalahnya dimasa lalu.
----
Mala memasuki lobby dilantai 15 tempat ruangannya terletak, dia harus menyesaikan hal ini. Agar tak ada lagi beban dihatinya.
Dia tak mungkin mempekerjakan seorang penipu!
Brak!
Mala membuka pintu ruangannya dengan keras, dia membuat Ruta yang tadinya sedang mengecek berkas terkaget.
"Eh? Nona sudah kembali." ujarnya semangat.
Ruta dengan cepat berjalan mendekati Mala. "Nona-"
"Berhenti disana Ruta, aku tak ingin kau mendekatiku."
Ruta tersentak, dia langsung terdiam ditempat. Wajahnya menunjukan rasa tidak percaya, dadanya nyeri mendengar penolakan dari Mala.
"N-nona..apa saya ada salah..?" lirihnya bergetar. Perasaan Ruta tak pernah membuat masalah apapun pada Mala.
Mala mendecih jijik. "Mulai sekarang, kau dipecat sebagai pengawal dan asistenku. Pergi dan jangan pernah menampakan wajahmu padaku, Rita." titah Mala tak terbantahkan.
Deg!
Ruta terhenyak, bahkan sangat. Air mata menggenang dipelupuk matanya, gelengan ribut dia berikan sebagai bentuk penolakan.
"Nonaa..hiks..saya bukan Rita..hiks..Nona tolong jangan pecat saya..hiks..saya gamau menjauh dari Nonaaa..hiks.." tangisnya ribut sembari berjalan mendekati Mala.
Namun Mala, justru mundur dan menghindar dari Ruta. Dari wajahnya terlihat jelas jika dia jijik dan enggan didekati.
"Cukup, aku sudah tau semuanya. Kuakui kau gila, memaksa kembaranmu operasi kelamin dan membunuhnya! KAU GILA HAH!? KAU SUDAH MEMBUNUH RUTA-KU!!"
Napas Mala terengah, dia emosi dan saat ini hampir menangis. Ruta menggeleng ribut, air mata semakin deras.
"Nona salah..hiks..saya Ruta Nona..hiks..kak Rita sudah mati..hiks..itu memang Kak Rita dan bukan saya..hiks..Nona tolong percaya sama saya.." mohonnya.
Dia berlutut dan memohon dengan sangat, dia tak mau menjauh atau berpisah dari Mala. Sudah cukup semuanya.
Mala menggeleng, tak lama beberapa bodyguard berbadan besar masuk dan menarik Ruta paksa.
"NONA!! SAYA GAK MAU NONA!!..hiks..HUAAAAAAA NONA TOLONG JANGAN BUANG SAYA!!" histerisnya.
Mala hanya diam, dia bahkan tak berbalik, membiarkan Ruta yang terus histeris dan memberontak ingin dilepaskan.
"NONAAA SAYA MOHOOOONN!!"
Dan, semua akan berubah mulai dari sekarang.
MALA&ILAM—
![](https://img.wattpad.com/cover/272580823-288-k318548.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Girl. [END]
RomanceDia terlalu mengekangku, aku tak suka. Tapi saat dia mulai memberikanku kebebasan, aku makin tak suka. Dia mulai tak acuh padaku, mulai membiarkanku pergi tanpa dikekangnya lagi. Harusnya aku senang, tapi apa? Hatiku justru meronta ingin dikekang ke...