Dan ya, jangan lupa voment💃.
Mereka—
Mala menyajikan 2 piring nasi goreng kehadapan Ilam, suasana pagi yang mendung membuat keduanya memilih untuk tetap berada dirumah.
Kabar baiknya, Ilam memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan menetap kembali, jadi Mala bisa menjenguk Ruta disana.
"Ilam, nanti aku mau keluar." celetuk Mala seraya menyendokan nasi goreng kemulutnya. Ilam langsung menoleh dan menatapnya lekat, pipi yang menggelembung karena makanan terlihat lucu dilihat.
Setelah selesai mengunyah, Ilam baru bicara "Mau kemana?" tanya nya kemudian menyendokan kembali nasi goreng buatan Mala tadi.
Mala berfikir cepat, alasan apa yang akan dia berikan pada Ilam kali ini "Mau ke rumah sakit, jenguk temen aku." jawab Mala cepat.
Jawaban itu membuat Ilam terheran "Sayang, kamu punya temen disini? Kok aku baru tau." ujarnya memang lembut, namun intonasi dingin penuh penekanan tak elak terdengar.
Mala berusaha sesantai mungkin "Ada dong, kamu kira aku gak punya temen. Kan aku dapatnya dari Instagram dan Facebook, memangnya kamu yang gak punya temen sama sekali." celoteh Mala sebal.
Hal itu membuat Ilam gemas, pipi Mala yang menggelembung karena makanan terlihat lucu.
"Lucu banget sih, yaudah kamu boleh pergi. Kebetulan aku mau kantor hari ini, kamu sendiri aja bisa?" Ilam meraih sebutir nasi dari sudut bibir Mala.
Kemudian mengelus dengan sayang rambut hitam Mala. Senyum lembut disertai rona merah dipipi Ilam menambah kesan tampan diwajahnya, kelembutan pada ekspresi Ilam membuat hati Mala tak tahan.
"Kamu, gemesin." celetuk Mala sembari memeluk Ilam dan mendusel dilehernya. Kekehan ringan terdengar Ilam berikan, Mala bersandar dibahu Ilam, pikirannya kemana-mana.
Apa, aku melarikan diri saja dari mereka berdua?
Apa bisa? Mala ingin melarikan diri dari Ruta dan Ilam, namun dia harus menjenguk Ruta terlebih dahulu agar rasa bersalahnya pada pemuda itu bisa berkurang.
Jika Mala kabur, kemana dia harus pergi?.
Ah, benar. Ke Rumah Papi Bintang!
Kenapa Mala bisa lupa pada Ayah keduanya itu. Boleh dikatakan, jika ibunya dulu menikahi 2 pria sekaligus, namun sayang Ibunya meninggal bersama Papa kandung Mala.
Sedangkan Papi tiri Mala masih hidup, dia masih menduda sampai sekarang, tak bisa lepas dan move on dari cintanya pada Mami Mala.
Bintang hidup didaerah Aceh, dan saat ini Mala ada di Jakarta, sepertinya Mala bisa melarikan diri kesana, selama ini Ilam tak tau jika dia punya 2 ayah.
Dia bisa kabur kesana, rencana bagus.
❤❤❤
Mala memandang pilu sosok pria yang tertidur diranjang pesakitannya, wajah tampannya sudah tak ada lagi, yang ada hanya wajah mengkerut sebelah bekas kejadian silam.
Mala sudah sampai dirumah sakit, dia memandang Ruta dengan hati yang amat sakit. "Ruta." panggilnya lemah, dia merasa amat bersalah saat ini.
Mendengar suara lemah itu memanggilnya, Ruta membuka matanya perlahan, mata kiri yang buta tak bisa digunakan.
Maka Ruta hanya mengandalkan mata kanannya saja saat ini. "Eungh..siapa.." bisiknya lemas, dia baru saka disuntik dan minum obat, jadi otaknya masih lemot.
Mala tersenyum lirih. Dia duduk ditepi kasur Ruta dan mengelus rambut hitam Ruta "Ini saya, Nona Mala." jawab Mala lembut.
Ruta yang mendengar hal itu sontak membuka lebar matanya, kesadarannya langsung terkumpul "N-nona!? Nona Mala!?" serunya tak percaya.
Dia langsung bangun dan terduduk memandang Mala yang hanya tersenyum manis, Ruta merasakan euforia kebahagiaan yang besar.
Kedua tangannya bergetar saking bahagianya, air mata berkumpul dipelupuk matanya. Bersiap turun saat ini juga "Iya, ini saya Ruta." bisik Mala.
Dia memeluk Ruta erat, tak tahan merasakan perih dihatinya karena sosok Ruta yang lemah seperti ini. Ruta sendiri tak mau menyia-nyiakan hal ini, dia membalas pelukan Mala dengan erat.
"Hiks Nona..saya sangat merindukan anda.." isaknya pilu, dia menangis kembali saat ini.
Akhirnya, setelah 2 bulan sendirian, kini Ruta mendapat Nona-nya kembali. "Saya juga Ruta." balas Mala bergetar, hati Mala mulai goyah saat ini.
"Nona..hiks..bawa saya pergi..hiks..saya mau bersama anda seperti dulu lagi..hiks..saya mau menjadi pengawal anda dan menjaga anda lagi Nona..hiks.." pintanya memelas hati.
Mala bimbang, dia hanya mengeratkan pelukannya dan terus mendengarkan keluh kesah Ruta selama ini dan permintaannya untuk kabur.
"Saya gamau disini lagi..hiks..Nona ayo kita pergi dari sini..hiks.."
Jika aku bersama Ruta, ini tak akan adil untuk Ilam.
Disaat seperti ini, perang batin tak terelakan lagi. Tapi kasihan Ruta, Ilam adalah penyebabnya dan..bukan masalah jika Ilam menanggung akibatnya sekarang.
Mala teringat suatu hal. Sial, aku kan lagi hamil. Dan aku lupa mengabari Ilam soal kehamilan, ah..ini bisa menjadi sesuatu yang menarik.
Mala melepaskan pelukannya dengan perlahan, kemudian mencari ponselnya. Mengetikan sesuatu disana setelahnya memblokir nomor tersebut.
Lalu memandang Ruta dengan lekat, dia menyentuh pipi bekas luka Ruta dengan amat lembut. "Ruta, ayo pergi bersamaku." ajaknya yakin.
Ruta terhenyak, namun air mata kebahagiaan kini terlihat lagi, dia mengangguk senang kemudian memeluk Mala lagi "Tentu Nona hiks..saya akan ikut kemanapun anda pergi hiks..seperti janji saya pada anda." ungkapnya senang.
Mala tersenyum puas, bagus. Rencana baru bisa dijalankan sekarang.
Ilam My Hubby.
Sayang, aku hamil.
Baru jalan 1 bulan, nampaknya ini saatnya aku memberikan hukuman padamu. Maafkan aku jika hukaman kali ini menyakitkan, itu ganjaran yang pantas untuk perbuatan yang kamu lakuin sama Ruta.
Makasih sayang, aku mencitaimu.
Tentu saja Mala mencintai Ilam, dari dulu, sekarang dan sampai nanti akan terus seperti itu.
Hanya saja, pria itu harus dihukum karena perbuatan nekat serta tak berakalnya. Dia sudah menghancurkan masa depan seseorang.
Ruta sudah kehilangan masa depannya, dan semua itu karena ilam.
Maka dari itu, Ilam harus siap menerima hukuman atas perbuatannya kali ini.
"Bersiaplah, kita akan pergi hari ini." titah Mala pada Ruta, benar.
Hari ini adalah hari yang pas, untuk melarikan diri.
RUTA&MALA—
Gini ye, kalau vomentnya sedikit dan jimplang sama view. Aku bakalan hiatus sebentar sampai vote tembus 160 dan komen tembus 100.
Biar aja deh ya kalian nunggu, haha, soalnya keseringan aku sih yang nunggu.
![](https://img.wattpad.com/cover/272580823-288-k318548.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Girl. [END]
RomanceDia terlalu mengekangku, aku tak suka. Tapi saat dia mulai memberikanku kebebasan, aku makin tak suka. Dia mulai tak acuh padaku, mulai membiarkanku pergi tanpa dikekangnya lagi. Harusnya aku senang, tapi apa? Hatiku justru meronta ingin dikekang ke...