"Mas,"panggilku
"Hmm?" Bara yang tengah menyetir, menoleh sebentar, lalu kembali menatap jalanan di depan kami yang basah sisa hujan subuh tadi. Setelah beberapa hari dia sibuk, hari ini akhirnya bisa meluangkan waktu ke dokter untuk masing-masing cek kesehatan reproduksi.
Kamis pagi, setelah jam delapan, jalanan terlihat lebih lenggang, meskipun tak bisa dikatakan sepi. Dari jalan Mawar Malang, kami melewati Jalan Letjen Sutoyo dan berbelok melalui Jalan Ciliwung.
Paling suka lewat jalan ini, selain ada Pizza Hut di pojokan depan pom bensin yang pegawenya ganteng-ganteng, juga ada Royal ATK yang menjual begitu banyak asesoris dan pernak-pernik lucu. Dulu sering ke sini, meski hanya sekedar beli pulpen, selebihnya habis hanya untuk melihat-lihat wall decor baru, atau hiasan yang lucu-lucu.
(Pertigaan Ciliwung)
"Aku deg-degan."
Bara tertawa kecil, tangan kirinya yang tadi diatas setir turun mengenggam tanganku yang saling tertaut di atas pangkuan.
"Kenapa deg-degan?" tanyanya.
"Takut, kalau nanti hasilnya nggak sesuai ekspektasi."
Tangan kirinya yang semula meremas jemariku, berpindah menyentil hidungku, meski pelan, rasanya juga sakit Pak.
KAMU SEDANG MEMBACA
serendipity (Terbit)
RomanceSerendipity Usiaku 30 tahun, high quality jomblo, lalu tiba-tiba diminta pertanggungjawaban seorang Duren alias Duda keren? Aku kudu eotteoke miskah? -Kayla, kacung corporate, 30 Tahun- #1-romansakomedi (020821) #1- fiksipopuler (110821) Cover : Ay...