52. Yang berkunjung

675 114 107
                                    

🐵🐻🍍🍊🐥🥝

Safa lagi sibuk buat camilan siangnya. Semenjak tau dirinya hamil entah mengapa nafsu makannya juga naik. Bahkan makanan yang ia kombinasikan juga membuat sekitarnya geleng-geleng.

Dirinya membuat semangka panggang dengan roti tawar dan madu. Jika sudah seperti ini ia hanya akan makan 2 sampai 3 kali dan sisanya adalah giliran orang rumah.

Seperti sekarang ini dirinya sedang menuju kamar KAI.  5 lainnya berkumpul di sana sambil main Nintendo. Kemarin KAI kebetulan belanja obralan dari tetangga yang mau balik kampung.

Bukan sekedar balik sebentar tapi memang untuk selamanya karena pasangan ASN itu sudah pensiun. Beberapa barang yang hanya akan memenuhi bagasi mereka pun diobral dengan membuka toko dadakan di garasi mereka.

Juli belanja beberapa alat dapur seperti microwave dan mixer, Candra belanja mesin kopi dan AC. Sedangkan yang lain belanja angin alias liat-liat doang. Kecuali Sekar yang belanja TV cembung model lama, soalnya kasian liat KAI yang uangnya kurang buat beli TV supaya bisa dicolok dan main Nintendo versi pertama itu.

"Eh kok Surya lebaran ngga kesini?" Kai yang lagi megang stick ditangannya nanyain Juli yang jadi partner nge-gamenya saat ini.

Awalnya Juli main dengan santai namun setelah mendengar hal itu Juli kini membombardir Musuh di depan mereka dengan semangat dan mengabaikan KAI. Bahkan kini dia sudah diujung layar meninggalkan KAI yang masih mengejar player milik Juli. Kai seperti tidak ada kesempatan buat nembakin lawan karena semuanya habis oleh Juli. Fyi mereka main metal slug.

Melihat hal itu Candra berspekulasi sepertinya Juli sedang tidak akur dengan pria yang dikenalkannya pada Candra tidak lama setelah membawa Juli jalan beberapa hari lalu.

Sean yang lagi ditawarin makan makanan olahan Safa itu pun terlihat ogah-ogahan dan melihat Candra yang kini melihatnya.

Dilihat seperti itu mau tidak mau Sean pun makan dan kini ia semakin lahap memakan roti lapis itu.

"Yan?" Panggil Candra buat Sean kaget.

"Apa? Ini enak kok. Nih gue makan." Jawab Sean kaget karena Candra udah pindah duduk makin dekat dengannya.

"Bukan itu." Kata Candra lalu mencoba mengambil satu potonga roti dari piring yang sebelumnya dioper oleh Safa ke Sean.

"Kenapa lu mau ambil giliran gue main?" Tanya Sean karena setelah ini adalah giliran Safa dan Sean.

"Bukan. Ikut gue bentar." Ajak Candra melihat pintu kamar  KAI.

Mereka pun keluar kamar dan menutup pintu itu. Keduanya berjalan ke arah ruang makan.

"Juli kenapa sih?" Mendengar hal itu Sean cuman gosok-gosok belakang lehernya.

"Kemarin pulang jalan sama elu kan?" Tanya Candra lagi membuat Sean kini beralih mencuci tangan dan ikut duduk di kursi menghadap TV.

"Waktu gue tanya dia bilang capek." Jelas Candra kemudian menambahkan.
"Sekarang ngomongin Surya. Dia jadi kek orang kesetanan begitu."

"Ya tanya aja sendiri. Kan adek lu?" Sean tidak enak kalau bocorin hal yang sudah ia janji akan dirahasiakan itu.

"Tapi dia abis jalan Ama elu." Candra ngotot sambil liat Sean sengit. Tangannya melipat ke dalam.

"Gue ngga mau Cepu. Ntar dia marah lagi." Setelah hening beberapa lama akhirnya Sean bersuara.

"Dih tau Cepu juga lu. Cerita cepat! Atau gue cepuin juga rahasia elu?" Ancam Candra kini membuat Sean ikut melipat tangannya didepan dadanya.

"Ih lu mah gitu ah!" Bukannya marah dia malah cuman bisa ngedumel.

[Complete] KAWAN 2 ©2021| AU Rocket SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang