"Oke. Sudah dibalik belum?" Tanya Juli dari luar. Dirinya sedang menjemur pakaian sedangkan Sean didepan kompor.
"Udah ini. Tapi kok gini yah Jul?" tanya Sean sambil mengambil salah satu gorengannya dan memperlihatkan pada Juli diluar.
"Kenapa?" Juli yang lagi berjuang dibawah sinar mentari pagi lagi naruh tangannya diatas mata supaya tidak silau.
"Ngga berubah warnanya." Sean mendekat karena ngga mau teriak-teriak.
"Sabar dong. Itu minyak baru makannya ngga cepat coklat masakannya. Tunggu aja." Tambah Juli lagi dan Sean pun mengembalikan benda berminyak itu ke dalam wajan.
"Jangan digedein apinya. Ini udah paling bagus. Panas stabil itu bikin matangnya merata." Tambah Juli dan Sean cuman manut karena ngga berani nge bantah.
💙
"Wah kita makan apa ini?" Tanya Safa saat pulang dari sekolah.
"Batagor Sean, perdana dia belajar masak gini." Terang Juli sambil masih ngulek sambel kacang.
Setelah nyomot satu, Safa pun mengunyahnya. "Hmm enak. Hebat juga kalian."
"Gue cuman buatin sambal kacang doang. Ini dia semua yang ngerjain." Tutur Juli setelah memindahkan sambal kacang ke Wadah dan kini di sendok sedikit oleh Safa dan menambahkannya ke batagor yang sudah dia gigit sedikit.
"Seriusan? Wow amazing." Pujian Safa membuat Sean menaikkan alisnya sambil melakukan toss dengan Juli.
"Itu sisanya mau dikemanakan?" Tanya Safa saat melihat wadah Tupperware dimasukkan kedalam plastik hitam.
"Oh pen gue bawa ke lokasi syuting." Info Sean membuat Safa menyerengitkan alisnya.
"Lo mulai syuting-syuting lagi?" Tanya Safa dan dibalas anggukan oleh Sean.
"Hmm. Iklan doang sih." Kini Sean sudah mengambil plastik kresek hitam dan berjalan ke ruang tamu untuk menggunakan sepatunya.
"Bagus deh dia dapat kerjaan lagi." Tutur Safa menemani Juli yang kini mencuci ulekan dan wadah ulekan yang tadi ia gunakan.
"Iya lagian sayang aja dia di rumah mulu. Entar dia kek gue lagi." Juli kini bercerita denga tangan yang tengah sibuk membilas ulekan.
"Kenapa emangnya? Apa salahnya sih di rumah? Toh katering lu jalan juga." Kini Safa memperbaiki rambut pendeknya didepan cermin yang ternyata berantakan setelah turun dari motor temannya.
"Sebenernya gue kemarin ketemu Tiara." Juli menata ulekan itu kembali ke tempatnya di lemari.
"Tiara?" Safa yang mendengar nama itu kini berbalik dari cermin besar itu kembali ke meja makan.
"Hah? Geng lu jaman kuliah itu?" Tambah Safa lagi setelah duduk kembali ketempat nya saat menyomot masakan Sean.
"Ga sengaja sih waktu gue nyari udang di pasar ikan. Kebetulan dia juga pas belanja." Kini Juli ikut duduk di samping Safa sambil membawa besek bawang yg kini ia kupas.
Safa yang melihat hal itu pun langsung ikut menemani Juli mengupas bawang dengan tangan kosong.
"Gue ngerasa kok hidup gue gini-gini aja yah?" Tambah Juli kini dengan mata mulai berair. Entah itu karena bawang merah atau karena kini dia begitu sendu.
"Kok lu ngomong nya gitu sih?" Safa yang berada disampingnya pun kini menggenggam tangan Juli.
"Semua orang-orang yang gue kenal kenapa pada hebat? Kenapa pada sukses?" Sambat Juli sambil melihat Safa dengan bibir yang sudah melengkung ke bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Complete] KAWAN 2 ©2021| AU Rocket SKY
Humor№1 Okt 18th on #seulkai Des 7th on #kaiseul ---- Bagaimana kehidupan Candra dan Safa setelah 4 kawannya mengetahui rahasia mereka? ---- Bagaimana kelanjutan kisah Sekar dan KAI yang saling menahan perasaan satu sama lain? ---- Bagaimana cara Sean...