60. Yang pengen pulang

464 85 81
                                    

Makasii udah mau buka dan baca, sebenernya part 60 aku ganti total supaya ga kebanyakan drama dan jujuly aku masih ga mood nerusin ini, banyak banget kejadian ngga keduga pas mau nerusin, kerjaan kantor, Ibu masuk RS, tapi aku akan coba nulis lagi karena ga mau bikin kalian yang nungguin kecewa.

Happy reading!

💛💙💚
.

2 hari sebelum Idul Adha

Mina membantu Papah dan Mamahnya menurunkan koper mereka dari bagasi dan  meletakkannya di trolli.

"Udah kamu jangan angkat berat-berat, biar papah aja." Kini Papahnya mengambil alih tas jinjing bawaan mereka ke troli.

"Ga apa. Mina bisa kok. Lagian papah baru selesai Operasi ini." Mina mendorong bahu papahnya lembut untuk duduk didekat pintu kedatangan sambil mendorong koper milik mamanya.

Kalau Mina sudah membawa-bawa hal tersebut tentu sang papah tak bisa bergeming.

Dokter memang menyarankan untuk tidak melakukan pekerjaan berat sampai pemasangan ring berikutnya dilakukan.

Mina mendorong troli berisi kardus dan  beberapa tas jinjing ke arah mamanya menunggu. Dirinya masih menunggu koper miliknya yang sepertinya belum terlihat dari tadi.

Mina melihat koper miliknya dari kejauhan, namun koper hitam ini terasa asing dan saat melihat tag-nya memang benar ini bukan miliknya.

"Kenapa ga di ambil?" Sang papah yang sudah berada disampingnya bertanya saat koper itu kembali berputar melewati mereka.

"Bukan punya Mina." Jawab Mina kembali menunggu sambil melipat lengan di depan dadanya.

Sang papah ikut menunggu menemani anak bungsunya itu bahkan sekarang bawaan di sana hampir kosong.

"Mina. Nunggu sebentar di sini yah. Safa udah di depan, kasian juga mamah nunggu sendirian di sana. Nanti papah balik lagi kalau masih lama." Papah Sophian pun ninggalin si bungsu, membantu sang istri mendorong troli dan keluar untuk menemui anak tengahnya.

Safa melambaikan tangannya dari pembatas Kedatangan.

Kembali ke Mina yang masih menunggu kopernya sendirian, ia benar-benar sendirian karena semua penumpang sudah keluar menuju pintu kedatangan.

"Mba maaf ini punya mba?" Tanya seorang dari belakang Mina.

Tubuh tinggi itu membalik dan mendapati pria tinggi dengan senyum manis.

Mina hanya bisa senyum dan bertanya, "iya?"

"Ini punya mba? Soalnya teman saya salah ambilin koper. Warna dan modelnya mirip tapi namanya beda." Jelas pria itu membuat Mina melihat benda di sampingnya.

"Oh iya benar." Mina pun mengambil tas disodorkan pria itu.

"Mungkin itu punya mas nya yah?" Tanya Mina sambil menunjuk koper yang mirip.

"Iya, ternyata memang mirip ya? Hehehe." Kata pria itu sambil mengangkat koper nya dan meletakkannya di lantai setelah menaikkan pegangannya.

Hening cukup lama karena tidak ada lagi yang dapat dibicarakan. Mereka jadi canggung dan hal ini membuat Mina ingin segera undur diri.

"Saya permisi dulu." Mina berjalan menuju pintu kedatangan hingga langkahnya terhenti oleh suatu kata.

"Aming." Mina berbalik dan mereka saling tatap lagi.

[Complete] KAWAN 2 ©2021| AU Rocket SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang