💚💛💙
Suasana mobil keluarga itu tak ayal nya sebuah kuburan.
Sepi.
Tak ada satupun yang berani angkat bicara atau sekedar berbincang-bincang kosong.
Baik Candra maupun Safa ikut saling diam karena kedatangan KAI. Sekar yang sebelumnya banyak bicara sudah diam seperti itu sejak Candra menerima telfon KAI yang memintanya menjemput sohib yang dilupakan oleh dua anak baboon tidak bertanggungjawab.
"Bang Candra? Boleh-" Belum selesai Sekar ingin bertanya pria Purnawan itu sudah menjawab sambil masih memegang stir kemudi.
"Iya. Boleh. Mau apa?" Hal ini membuat Sekar yang awalnya biasa saja jadi sedikit tidak enak hati sekaligus lucu. Bisa-bisanya mereka merasa tak nyaman padahal yang bermasalah adalah dirinya dan pria di sampingnya ini.
"Aku belum selesai tanya, bang!" Kini Sekar berkata sambil tersenyum.
"Oh, iya. Kenapa?" Kini Candra melihat Sekar dan KAI bergantian dari cermin.
"Boleh nyalain radio?" Tanpa menjawab tangan Safa sudah menekan tombol on dan me switch ke mode radio.
"Mmmh." Baru satu kata Sekar bersuara.
"Iya, mau ganti, ga?" Kini Safa bertanya sambil melihat kebelakang. KAI dan Sekar berada di ujung-ujung kursi penumpang.
"Ngga, minta tolong volume suaranya aja di gedein dikit." Tentunya hal itu langsung diwujudkan oleh Safa.
Tangan kiri KAI sudah menggenggam tangan Sekar yang sebelumnya terkulai di samping tubuh gadis itu. Tidak ada lagi Sekar yang anti dengan keberadaan KAI.
Sejujurnya gadis itu pun tak mau lama-lama marah dengan orang yang dicintainya. Namun ego mempengaruhi tindakan impulsif gadis itu kemarin. Sehingga untuk meladeni pria yang mengaku mencintainya, gadis itu enggan.
Tapi kini senyuman tipis gadis itu menjawab perlakuan manis KAI. Tidak ada tindakan untuk mendekat ataupun Angkat bicara dari keduanya.
Hal ini malah membuat yang berada di kursi kemudi makin ketar-ketir. Apalagi lagu yang sedang mereka dengarkan sangatlah mellow.
Bisa-bisa keduanya makin renggang atau bahkan malah pisah.
"Mas, mampir Alfabiggy yah. Aku kepengen beli basreng." Ujar Safa dan dituruti oleh Candra.
"Kar, gue mau turun, Lo-" belum selesai perkataan Safa itu. Matanya sudah menangkap tautan tangan keduanya yang seperti dilapisi oleh lem super kuat.
"Ya?" Tanya Sekar sambil memajukan tubuhnya.
"Lu mau nitip apa gitu? Gue mau belanja basreng." Kata Safa sambil memberi isyarat pada sang suami. Namun pria tinggi itu tidak mengerti dan hanya mengerutkan keningnya.
"Hmm. Nitip Akua aja deh." Jawab Sekar tapi memang Candra ini tidak peka.
Bahkan Safa harus berjalan ke pintu samping kemudi dan menarik suaminya keluar.
"KAI mau apa?" Tanya Sekar.
"Air aja, sama nitip keripik kentang yang di tabung itu loh." Ujar KAI.
"Oh Okay." Tanpa bertanya dua kali Safa langsung pergi, bahkan saat KAI ingin memberikan uang mereka sudah menghilang.
Mata KAI teralih dari luar menuju satu-satunya gadis yang menjadi pusat dunianya kini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Complete] KAWAN 2 ©2021| AU Rocket SKY
Hài hước№1 Okt 18th on #seulkai Des 7th on #kaiseul ---- Bagaimana kehidupan Candra dan Safa setelah 4 kawannya mengetahui rahasia mereka? ---- Bagaimana kelanjutan kisah Sekar dan KAI yang saling menahan perasaan satu sama lain? ---- Bagaimana cara Sean...