79. yang gonjang-ganjing

411 105 108
                                    

💚💛💙

"Yan! Makan dulu!" Perintah Safa pada Sean yang baru saja mengambil kunci mobilnya dari gantungan kunci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yan! Makan dulu!" Perintah Safa pada Sean yang baru saja mengambil kunci mobilnya dari gantungan kunci.

"Nanti aja! Juli minta jemput jam 12 pas soalnya." Tolak Sean sambil menunjuk mesin penunjuk waktu di atas TV yang kini mengarahkan jarum panjangnya ke angka sembilan dan yang pendek ke angka 11.

Safa pun melihat ke mana Sean menunjuk kemudian saat matanya kembali ingin melihat yang diajak berbicara. Pria itu sudah berjalan ke arah pintu keluar.

"Eh! Yan. Nyicip dulu. Nanti puhunan." Wanita hamil itu mengejar yang kini memakai sepatu dengan membawa sendok yang tadi ia gunakan untuk menghancurkan ikan kalengnya.

Maklum, beliau masih newbie jadi jangan harap Safa bakal masak yang susah-susah.

"Ga usah. Sebentar doang ini." Tolak Sean pada Safa yang sudah menyodorkan sendok berbalut saus dan ikan itu.

"Ihh ga boleh, gue udah terlanjur nawarin." Ya begitulah Safa. Karena kebiasaan kalo di kampung halamannya itu begitu ditawari makan, paling ga musti nyicip, kalo ga bakal ga selamat. Apalagi ini Sean mau jalan.

Ga mau ribet dengan ibu hamil ini Sean pun langsung nyosor sendok yang masih Safa pegang itu.

"Okay. Tihati yah!" Setelah mengatakan itu Safa langsung kembali ke dapur meletakkan sendok tadi ke cucian piring dan mematikan kompornya.

Menu masakan hari ini bubur sarden. Safa suka banget ini masakan. Dulu waktu musim hujan Mama suka bikin masakan ini. Selain murah dan enak rasanya juga ga kalah sama bubur ayam. Walaupun agak amis, tapi Safa suka.

"Assalamualaikum! Misi! Paket!" Suara dari pagar itu membuat Safa menutup panci bubur dan mengintip dari jendela dapur.

"Waalaikumussalam! Iya!" Jawab Safa saat menemui kang paket yang menggunakan mobil itu.

"Misi! Paket untuk saudari Safreyana?" Tanya kang paket sambil menurunkan masker miliknya.

"Iya saya sendiri? Paket apa yah, mas?" Tanya Safa karena merasa tidak memesan apapun.

Kang paket pun membuka pagar.

"Kotaknya dari Pulips! Mungkin alat masak, kak!" Jelas kang paket sambil mengangkat kotak putih itu masuk ke area rumah. Melihat perut Safa yang membesar kang paket pun meletakkan paket itu agak dalam.

"Oh. Makasiii." Jawab Safa. Dia masih mengingat-ingat apa dia pernah Check out barang. Atau ini paket PO yang sudah lama ia pesan.

[Complete] KAWAN 2 ©2021| AU Rocket SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang