71. Yang cari Venue

411 89 43
                                    

💛💙💚

Juli membuat daftar wedding organizer yang mungkin akan digunakan oleh Safa. Yup akhirnya Safa mau untuk melaksanakan resepsi yang lebih ke acara unduh mantu itu. Karena acara yang akan diadakan di sini akan mengundang kerabat, teman dan keluarga besar Candra.

Tidak seperti Safa yang tak ingin berlebihan Juli lebih bersemangat mengingat Candra meminta konsep pernikahan kali ini lebih pribadi walaupun calon ayah itu turut mengundang teman kantornya selain keluarga.

Juli yang baru keluar dari kamar itu mendatangi Safa yang lagi ngupasin kulit biji kecambah.

"Okay, here's the thing." Juli nunjuk foto sebuah venue pernikahan luar kota.

"Gue udah bayangin pesta taman dengan live music. Acaranya santai dari siang sampe malam tapi dua kali ganti baju. Gimana?" Juli bersemangat saat bertanya sedangkan Safa menunjukkan ekspresi sebaliknya.

"Gile lu ye, gue bawa perut ini." Balas Safa kembali mengambil segenggam cambah dan memisahkan kulitnya.

"Oh iya gue lupa soal itu, oke plan B." Kembali Juli menunjukkan foto venue mewah di hotel ternama di daerah mereka.

"Meeting room Hotel Atlantis? Susunan acaranya sama, makan bareng sambil dengerin ucapan selamat dari keluarga dan temen-temen yang datang. Kali ini kita pangkas waktunya siang doang Jam makan siang sampe Jam 4. Gimana?"

"Gue diem doang ga tuh?" Tanya Safa menanggapi. Seingat Safa hotel tersebut memiliki organizer sendiri dan biasanya susunan acaranya banyak dan tidak ada panggung karena pengantin diarahkan untuk Lebih dekat dan menyapa para tamu.

"Hmm. Ntar gue liat dulu. Apa disediakan panggung atau gimana?" Tepat Juli tak memperkirakan hal ini.

"Next!" Perintah Safa padahal Juli sudah memperkirakan Safa akan memilih satu dari dua tempat itu.

"Swiss-Belhotel?"

"Ga! Jangan hotel."

"Le Plaza?"

"Ke gedean itu! Gue bukan anak Mentri."

"Venue mba ital kemarin?"

"Hmm, ga deh itu kejauhan."

Juli agak kesal karena Safa selalu menolak tapi tak memberikan opsi lainnya.

"Okay. Yang ini acaranya di rumah sini, tapi bukan private. Karena kita buat tenda di lapangan bola samping kost-an. Kita sewa organ tunggal dan ngundang tetangga-tetangga sekitar selain temen kantor Candra dan keluarga besar gue." Juli menjelaskan hal tersebut dengan harapan Safa kesal dan memilih salah satu dari venue pilihan Juli sebelumnya.

"Hmmm. Oke juga tuh, boleh deh yang terakhir." Rahang Juli hampir jatuh mendengar jawaban Safa yang mengejutkan.

"What! Seriusan lu? Ini bukan gaya lu banget!"

"Kenapa?" Safa berdiri membuang kulit kecambah ke tong sampah samping bak cucian piring dan mencuci tangan.

"Ya. Gue tau maunya elu gimana dan acara kek gitu pasti ga cocok ama elu. Emang sih pengeluaran lebih kecil tapi no way." Omel Juli yang matanya terus mengikuti Safa yang kini sudah menyimpan kecambah kembali ke kulkas.

"Yes, way! Kenapa sih? Seru kali, toh ada panggung di kelurahan. Setau gue itu disewakan lebih murah kalo buat acara nikahan." Safa kini mengeluarkan setoples anggur yang sudah di kupas kulitnya.

"Ihh Safa. Lu serius?" Juli masih saja tak percaya.

"Kenapa sih? Gue pengen juga kali dangdutan pake organ tunggal. Atau kita minta anak kost aja yang nge-band?" Safa mengatakan itu sambil menunjuk rumah kost dengan telunjuk tangan yang jari jempol dan tengah masih memegang anggur.

[Complete] KAWAN 2 ©2021| AU Rocket SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang