53. yang ga siap

605 102 94
                                    

🍊🐥🥝🐻🍍🐵

"Sekar?" Mata Sekar membuka, ia sepertinya tertidur di sofa. Membuat Juli harus membangunkannya karena ini sudah Maghrib.

"Kar bangun gih. Katanya hari ini mau ke Le Plaza?" Tambah Juli saat menggunakan vacum debu di kolong sofa.

"Eh iya. Bentar aku mandi dulu." Jawab Sekar berusaha berjalan menuju kamarnya.

"Sekar kenapa yah?" Tanya KAI yang kini mengelap piring di samping Safa yang kini menyusun gelas.

"Kenapa emangnya?" Tanya Safa balik.

"Dari semenjak tamunya Juli itu ke sini dia kek lebih banyak diem. Bahkan biasanya dia yang paling semangat kalo mau jalan gini."

"Iya juga sih. Bahkan tau ga, mba Susan manggil dia Shera." Tutur Safa membuat KAI bingung.

"Shera siapa?" Mendengar pertanyaan itu tentu saja jawaban Safa hanya menaikkan kedua bahunya. Ia juga tidak tau.

"Susan itu tamu Juli?" Kali ini Safa mengangguk. Kai terdiam sebentar saat tangannya sibuk mengelap sendok sayur.

"Kalau begitu ini waktunya detektif-" seru KAI sambil menggunakan sendok sayur ditangannya sebagai mic dan menyodorkan beda besi itu ke Safa membuat ibu hamil itu menatap pria sawo matang didepannya datar.

Kemarin Sean dan Safa pernah berseru seperti ini karena mereka satu server penonton botak kembar di Disni channel. Tapi dengan KAI, Safa malah merasa janggal dan ngga suka. Moodnya langsung jelek.

Safa mengambil sendok sayur itu dan menggetok kepala yang lebih tinggi sambil berkata. "Ga usah macem-macem ah." Tutur Safa lalu mengelap ulang sendok itu dan menatanya di gantungan kompor. Meninggalkan KAI untuk ikut bersiap karena tugas cuci piringnya sudah selesai.

Persisi seperti kata KAI, Sekar memang sedikit berbeda semenjak kedatangan Susan. Kini Gadis itu terdiam didepan lemarinya dengan pintu terbuka namun tatapannya kosong pada susunan rapi pakaiannya.

"Sekar! Pakai dress yuk." Seru Safa dari pintu membuat Sekar kembali ke bumi. Gadis itu pun mengangguk dan membuka bagian gantungan lemarinya. Memilah-milah dress yang cocok tapi sepertinya tidak ada yang pas, akhirnya ia melihat Safa yang sudah mendapatkan dress merah dengan bahu terbuka.

"Ga dingin ntar kalo pakai itu, fa?" Tanya Sekar menghadap Safa.

"Tapi ini cantik banget dan sayang karena lama ngga pernah dipakai." Ujar Safa ngeliatin lagi dress nya. "Ya udah coba dulu!" Perintah Sekar sambil membukakan Zipper dress itu. Safa sudah menaikkan dress panjang selutut itu dan kini sudah memasukkan kedua tangannya.

"Masi cukup ga yah?" Safa kini mencoba menaikkan zippernya namun hingga dada saja karena sepertinya kehamilan mempengaruhi bentuk tubuhnya.

"Hah? Ngga bisa naik?" Tanyanya pada Sekar dan gadis dibelakangnya hanya bisa mengangguk.

"Gue gendut banget yah?" Tanya Safa membuat Sekar tentu saja langsung menjawab. "Ga kok!" Tangannya masih sibuk mencoba menaikkan zipper Safa.

"Huwaa! Kenapa gue jadi gini?!"Suara Safa mulai mengeluh sambil mewek pun membuat Sekar makin panik juga hingga memaksa Zipper yang sudah tua itu untuk naik namun malah copot.

🐵🍍🐻🥝🐥🍊

"Kalian belum pada siap-siap?" Tanya Candra sambil memperbaiki kerah kemeja miliknya.

Yang ditanya hanya menoleh lalu menjawab, "ntar!" Secara bersamaan dan kembali menatap layar TV.

"Juli mana?" Tanya Candra lagi mendekat dan duduk disamping KAI.

[Complete] KAWAN 2 ©2021| AU Rocket SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang