[Chapter 17] Sougo's Side

115 22 13
                                    

  “Kita naik kendaraan umum saja. Aku tak punya banyak uang untuk menyewa mobil. ”

_____________________________________________

  Ckleekk..

  Lampu yang berada di ruangan pun langsung hidup. Terlihat ada tiga orang yang ada dalam ruangan itu. Dua orang berdiri, dan yang satunya lagi hanya duduk dengan tubuh terikat.

  “Oka-san?  Otou-san? ” Ucap seorang pemuda yang sedang berusaha melihat orang yang ada di hadapannya. “Ada orang di sana? ”

  Tiba tiba dua orang yang ada di hadapannya langsung berjalan mendekat ke arahnya. “Sougo. ” Ucap sang perempuan itu sambil jongkok dan mengelus elus kepala nya. “Ibu? ”

  “Sougo, kamu sudah besar ya. Dan, kamu manis banget. ” Ucap wanita itu sambil mengelus lembut kepalanya. “Wangi mu kurang lebih ya dengan yang terakhir kali. ”

  “Oka-san?

  “Ya Sougo? ”

  “Otou-san?

  Panggilan itu hanya dibalas senyuman dari orang yang dia panggil tadi.

  “Ini.. Bukan mimpi bukan?? ” Sougo mulai ragu dengan keadaan kedua orangtua nya. Terakhir dia mengingat bahwa kedua orangtua nya sudah meninggal saat umurnya 10 tahun. “Ka-kalian, bukan bayangan ku kan? ”

  “Astaga Sougo. Kamu masih saja begitu. Uhh.. ” Pria yang ada di depannya langsung mencubit pipi milik nya dengan kuat.

  “Sa-sakit.. ” Protesnya sambil memasang wajah kesakitan dengan badan yang masih terikat dengan tali. “..Ini benar benar bukan mimpi. ”

  “Tapi, apa yang ada di kedua telinga kalian? Seperti headset.

  “Ahh.. Ini.. Ya, itu. Tepat seperti tebakan mu Sougo. ”

  “Kukira apa. ”

  Chiingg..

  Kedua pasang headset orang tuanya langsung berubah menjadi warna merah. Begitu juga dengan warna matanya. Tatapan nya berubah menjadi dingin.

   “Otou-san? Oka-san? ” Panggilnya dengan wajah yang kebingungan.

  Bukannya dijawab, mereka berdua malah berjalan menjauh menuju pintu yang tepat berada jauh dari hadapannya. Lalu, pergi menghilang dari hadapannya.

  Tap tap tap..

  Kali ini ada lagi yang mengunjungi pemuda ini dengan pakaian serba hitam. Dia berjalan mendekat, dengan topi jaket yang menutupi wajahnya.

  “A-kun..

  “Pintar sekali kamu, Sougo. ” Ucapnya. Kali ini suaranya berbeda dengan pertama kalinya mereka bertemu. Seperti..

  Seorang perempuan.

  “Bagaimana dengan peliharan yang kuberikan, apa kau merawatnya dengan baik? ” Ucapnya sambil menganggkat dagu Sougo dengan pelan.

ANOTHER SECRET: A Very Torturous Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang