[Chapter 36] Nightmare

74 12 0
                                    

  "Sougo.. "
___________________________________________

  Chishh!!

  Tiba-tiba ada suara yang terdengar dengan keras dari arah dapur. Hal itu membuat tiga orang terkejut. Mereka langsung berjalan ke asal suara.

  "Kanon? Kenapa? "

  Gadis itu langsung menoleh ke arah teman-teman. Ia melihat temannya dengan tatapan yang sedih, seperti ingin menangis.

  Salah satu dari tiga orang itu langsung mendekat dan memegang pundak gadis itu.

  "Kanon, ada apa? Kamu sakit? " ucap Akari dengan nada lembut miliknya.

  Kanon hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia pun kembali menatap ke arah gelas yang ia jatuhkan, dirinya juga memegang ponsel miliknya dengan erat.

  "Kanon, kamu yakin baik-baik saja? " tanya Akari lagi untuk kedua kalinya.

  "Maafkan aku, semuanya! "

  Gadis bermarga Fukami itu dengan cepat berlari menuju pintu keluar kuil Daitenku tanpa memperdulikan orang-orang sekitarnya.

  Dirinya merasa, ada sesuatu hal yang besar yang benar-benar harus ia kerjakan sekarang. Tidak tahu apa, tapi seakan akan tubuhnya sudah tahu segalanya, tanpa sepengetahuan otak miliknya.

  Dengan cepat, ia sampai ke suatu tempat yang tak asing di depan wajahnya. Ia pun berjalan dengan pelan memasuki tempat itu.

  "Ada apa dengan sekolah ini? "

  Sekolah itu terlihat sangat sepi, seperti sekolah yang sudah lama ditinggal. Sebenarnya tidak juga. Para murid yang tinggal di sini sedang berada di dalam kelas karena takut akan rumor yang beredar di dalam sekolah ini.

  Dirinya pun melangkah masuk ke area sekolah dengan wajah yang sedikit khawatir. Kenapa tidak? Hal ini terjadi akibat sekolah ini sudah membawa nightmare bagi dirinya sendiri.

  Kakinya terus melangkah melewati setiap tiang-tiang lorong sekolah. Dirinya memegang ponselnya dengan erat agar tidak terjatuh. "Kenapa aku kembali ke sini? "

  Dari kejahuan, ia mendengar suara yang tidak asing dari telinganya. Terdengar ada dua suara yang saling beradu pendapat. Dirinya pun langsung berjalan mundur. Namun langkahnya terhenti ketika ada seseorang yang menabraknya dari belakang. Sontak tubuhnya berbalik, dan ia pun mendapatkan seorang gadis dengan tatapan yang licik.

***

  "Sialan. Lepaskan aku! "

  Dua pemuda terlihat sedang berdiri saling berhadapan. Mereka saling menatap dengan tatapan benci.

  "Apa mau mu!? Kenapa harus Sougo? " tanya pemuda dengan rambut hitam itu.

  "Kenapa? Sudah kubilang, itu semua karena aku suka dengan dia. "

  "Kenapa tidak dengan orang lain saja? "

  "Hakku untuk menentukan mana yang akan menjadi pasanganku. Bukan dirimu. "

 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ANOTHER SECRET: A Very Torturous Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang