[Chapter 29] Why must Kanon!? And..

76 16 1
                                    

  "Ah, tidak mungkin angin bisa membawa ponsel sebesar ini. Kalau misalnya daun, aku maklum. Lagian pula di sini jendelanya masih ditutup. "

_________________________________________

  Hari pun berganti, kini Kanon berjalan sendirian menelusuri lorong sekolah. Dirinya datang lebih awal dari lainnya. Tak tahu alasannya, yang pasti dia masih belum merencanakan sesuatu yang aneh-aneh.

  "Ah, dinginnya~ " ucapnya sambil menggosok-gosok tangannya untuk menciptakan rasa hangat.

  Sekarang adalah musim gugur yang sebentar lagi berubah menjadi musim salju. Yang berarti, sekolah ini sebentar lagi akan mengadakan libur musim dingin beberapa bulan lagi.

  "Seandainya nii-chan masih ada. Mungkin aku bisa mengulang lagi masa-masa indah ku. " Kanon merasa dirinya sangat kecewa, karena belum mengucapkan kata perpisahan. Ditambah, dia mengunjungi makan kakaknya hanya sebentar. Dirinya masih belum mengungkapkan seluruh isi hatinya.

  "Ah, ganbare Kanon-chan! Kamu pasti bisa! "

  Senyum kembali terukir diwajah gadis dengan pita pink di atas kepalanya. "Ayo Kanon!! Lebih cepat, lebih baik!! "

  Heuh, padahal sekarang masih pukul kurang enam pagi. Terlalu cepat untuk pergi ke sekolah. Namun, kaki gadis ini masih berlari dengan cepat menuju kelasnya, dirinya merasa bahwa ada sesuatu yang begus terjadi hari ini.

  Pintu kelas pun di geser, kaki melangkah masuh, dan pintu kembali ditutup. Kanon menghadao kedepan dan mulai membuka matanya kembali.

  Kini, diwajahnya disajikan seorang gadis dengan bando di atas kepalanya. Gadis itu tergeletak di atas kursi Geiz. Tunggu, Kanon sempat kebingungan. Ia berpikir antara gadis inu sudah mati, atau masih tidur karena datang kecepatan.

  Tapi ... dia bukan murid kelas ini.

***

  Sougo membuka jendela kamarnya dan mulai menghirup udara segar dipagi hari. Dirinya merasa hari ini lebih tenang dari sebelumnya.

  Kakinya pun digerakkannya, dirinya pun berjalan keluar kamar dan masuk ke dalam area dapur untuk meneguk segelas air segar, lalu kembali membuka beberapa jendela agar ruangan tidak terlalu pengap untuk ditinggali.

  Kreekk..

  Kursi makan pun ditarik, Sougo pun duduk di atasnya dan mulai mengkhayal. "Ahh, seandainya diriku masih di sekolah bareng yang lain. Bagaimana ya jadinya?? "

  "Sougo! "

  Sougo pun menoleh, dirinya melihat ada seorang pemuda dengan gaya rambut yang bisa dibilang sedikit, lucu.

  "Geiz! "

  Pemuda itu pun mendekati Tokiwa dan duduk tepat di sebelah kanannya. "Sougo, ada yang ingin ku tanyakan. " Ya, Geiz pun menjadi orang yang pertama memulai pembicaraan. Sougo pun menunduk, tanda dirinya meng-iyakan.

  "Apa cita-cita mu saat sudah besar? "

  "Hm, menjadi raja. Itu impian ku sejak masih kecil. "

ANOTHER SECRET: A Very Torturous Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang