[Chapter 32] Kidnapping

86 17 3
                                    

  "Hush, bising lu. "

__________________________________________________

  Mereka berdua berada di bawah untuk menelepon nenek Yatsude untuk mengabari bagaimana keadaan Sougo sendiri. Serta mereka juga menelepon sejenak paman Junichiro dan Tsukuyomi.

  Memang tak lama mereka mengabari, mereka menelepon hanya to the point tanpa basa basi lalu mereka menutup telepon.

  Setelah semuanya itu, mereka berdua pun duduk bersama di atas kursi, menikmati bau rumah sakit. Bau obat-obatan dan bau orang sakit.

  "Berita terkini hari ini. Ditemukannya seseorang dalam gudang gelap dengan badan memar. Diduga, ia adalah seorang penculik. Banyak saksi mengatakan bahwa ia sering... "

  "Sou, lihat itu. " ucap Geiz sambil menunjuk ke arah televisi yang ada di dekat mereka.

  Tentu saja pemuda berambut cokelat ini langsung menoleh. Ia terkejut ketika melihat berita yang ada di televisi. Pakaian seseorang yang diduga tersangka itu, serta tempatnya tampak tidak asing di depan matanya.

  "Sepertinya ... aku pernah ke situ. "

  "Hah? Kapan? "

  Dirinya menoleh dengan lamban, "Aku juga tidak tahu. Tapi tempat itu tidak asing. "

  "Berdasarkan keterangan polisi, orang yang diduga tersangka itu adalah seorang pria. Polisi juga mengatakan bahwa pria tersebut masih sekolah. Sampai sekarang, masih itu saja keterangan yang disampaikan oleh para polisi. "

  "Pria dan masih sekolah, " Sougo mulai berusaha mengingat semuanya dengan jelas. "Aku ingat! "

  Ia berdiri dan menunjuk ke arah televisi tersebut, "..Dia adalah Kakogawa! "

  "Ka-kakogawa? Apa kau serius? " Sougo mengangguk dengan maniknya yang serius.

  Geiz pun langsung menarik tangan pemuda itu, lalu membawanya menjauh dari tempat itu menuju keluar. Agak jauh dari keramaian, lebih tepatnya di wilayah tempat kendaraan parkir.

  "Cih, sudah kuduga. Si Sialan itu adalah A-kun. " kesal Geiz sambil menendang angin yang tak terlihat.

  Sougo mendorong kepala lawan bicaranya ke dekat wajahnya. Lalu ia pun menempelkan bibir miliknya dengan milik pacarnya. Ia tidak peduli dengan semua pendapat orang yang lewat, toh ini tempat sepi, senyap dan juga gelap.

  Bibir mereka pun terpisah. Geiz tertegun. Ia terkejut ketika melihat bahwa pemuda itu sangat berani melakukan hal ini.

  "Hahhh.. Hahh.. Sudah lama aku ingin melakukan ini. Aku sangat rindu dengan mu. " begitulah kata Sougo. Ia mengucapkan semua itu sambil menyembunyikan wajahnya.

  "Apa kata mu? "

  "Apa? "

  "Ah, kalimat terakhir tadi. Apa? Kurang jelas. "

  "Aku sangat rindu dengan mu. " ucapnya dengan samar-samar.

  "Apa? "

  "Aku ... sangat rindu dengan mu. "

  "Ayolah, keraskan sedikit. " Geiz mulai menggoda pacarnya ini dengan kata-kata yang tak biasa keluar dari mulutnya.

  "AKU SANGAT RINDU DENGAN MU GEIZ! SANGAT! SAMPAI AKU MENANGIS!! "

  Sougo terkejut, begitu juga dengan lawan bicaranya. Dirinya langsung menutup mulutnya, menutup matanya. Terlihat wajahnya sangat memerah dan panas.

ANOTHER SECRET: A Very Torturous Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang