23 I Cowok Kalau Abis Mandi

4.3K 68 13
                                    

Kayaknya cerita ini gak layak dilanjutkan. Selain jumlah vote sedikit, komen juga gada. Yg baca pun perlahan makin berkurang. Yaudahlah. Ini jd bab terakhir aja ya.

Bye bye wattpad.

●●●

“Gimana rasanya?” aku tersenyum kepada mereka berdua setelah semua persenggamaan ini selesai. Aku langsung pergi ke kamar mandi, dan mandi dengan air hangat untuk membersihkan diri sekaligus relaksasi. Mandi malam seperti ini (hey, ternyata waktu sudah ga terasa melewati jam magrib), memang paling nyaman menggunakan air hangat. Membuat tubuh dan saraf-saraf yang tegang menjadi sangat rileks.

Kini aku sedang berdiri di depan mereka berdua, menggunakan kimono handuk sembari mengeringkan rambutku yang masih basah setelah shampoo-an tadi.

Mereka berdua sih belum mandi, giliran pintaku. Namun aku mendahulukan diriku karena rasanya tidak enak. Lengket. Pasalnya keduanya menyemburkan lava milik mereka masing-masing di atas tubuhku. Jadi aku meminta untuk segera pergi membersihkan diri.

Kulihat mereka masih shirtless dan hanya menggunakan kolor mereka. “Thanks kak, enak kayak pas awal.”

“Kalau kamu Di, gimana rasanya main bareng sama adik kamu?”

Aku beralih kepada Geraldi, menanyakan apa yang dia rasakan selama bermain tadi. Well, apakah ini pengalaman baru baginya? Karena bagi adiknya, jelas semua yang kita lewati adalah pengalaman baru.

“It was fun. I’m honored.” Dia agak membungkukkan badan, seolah memberikan salam hormat kepadaku. Aku ketawa.

“Is this your first time, honey?” Aku kemudian menyambung dengan pertanyaan baru.

“Mm… you mean, what?”

“Main bertiga!” Aku langsung menegaskan jawabanku.

“Holly, but yeah, this was my very first time.”

“Feel enjoy did it with your own brother?”

“Never expect but… I do. Thank you brother.”

“Your welcome, brother!” Gaziel mengangguk-anggukan kepalanya seraya tersenyum.

“So, who’s turn? Take a shower?”

“Me, please!” Geraldi bersuara.

“Engga kak, aku juga ga tahan dah pengen mandi nih.”

“So, stick together!” aku ikut bersuara, dengan suara yang sangat menunjukkan ketidakpedulian.

“What? No, no. no. A big no!” Geraldi buru-buru berdiri dan hendak pergi ke kamar mandi, namun Gazriel juga melakukan hal yang sama. Ia mencegah kakaknya masuk kamar mandi.

“Come on…” Geraldi protes.

“Aku dulu kak.”

“Gue dulu, lo ngalah!”

“Shut up! Just go in together. No debate!” Aku menghentikan perkelahian kecil di antara mereka hanya karena soalan sepele.

Brondong Hot LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang