24 I Surprised by Gazriel

3.3K 80 9
                                    

Banyak yang sedih kalau cerita ini gak lanjut? Jadi tolong dong support aku, dengan baca, vote, komen dan share. Aku sedih banget kalau nulis gak ada apresiasi :( mau bantu aku ya, please ... vote, komen, share. 🙂

***

Kita memutuskan untuk tidak sampai mengeluarkan lava lagi di ronde kedua. Kita hanya menikmati setiap sentuhan, usap lembut hangat serta ciuman yang tak henti-henti dilakukan secara bergiliran. Istilah yang terkenal di dunia seperti ini adalah cuddling.

Iya, kadang ada banyak alasan yang mendukung untuk tidak terlalu ngoyo saat bersenggama. Kita kadang hanya ingin menikmati momen bersantai, saling menyentuh atau memeluk. Hal-hal seperti ini jelas lebih membuat kita merasa aman dan nyaman. Serta dari segi waktu juga tidak terlalu terburu-buru.

Kita berusaha memahami satu sama lain, dan saling meraba, di bagian mana lawan main kita merasa nyaman diperlakukan. Sehingga kita akan melakukannya lebih intens di bagian itu, atau mengulanginya kembali setelah singgah di bagian tubuh yang lain.

"Huuhhh..." aku membuang napas panjang. Rasanya cukup panas dan melelahkan. Kita semua jatuh terbaring menatap lelangit kamar apartemenku. Posisiku di tengah, sedang Gazriel di sebelah kiri dan Geraldi di sebelah kananku.

"Gimana Kil? Puas?" Geraldi yang bertanya. Aku menengok ke arah kanan untuk menatapnya secara langsung seraya menjawab.

"Tentu, wanita mana pun akan puas dengan permainan yang kalian lakukan. Kalian berhasil menyentuh tiap titik yang membuatku makin blingsatan, tau gak?" aku menggigit bibirku, kembali mengingat sentuhan serta kecupan nakal mereka di tubuhku tadi.

"Kakak juga jago mainnya tauk. Aku aja sampe kelojotan, ga ngerti lagi."

"Dasar lu anak mesum, masih muda juga!"

"Aku cukup umur ya..."

"Stop! Jangan bertengkar lagi ah, berisik. Aku pengen nikmatin momen hening dulu. Aku ngerasa lega udah bermain sama kalian hari ini. Thanks ya." Aku berkata simpel, menyampaikan rasa tulusku kepada mereka berdua karena memang sudah melakukan yang terbaik untukku hari ini. Aku meraih puncak kepuasan yang sudah lama tidak aku rasakan, karena memang sudah sejak lama aku tidak bermain bertiga seperti ini. Biasanya aku bermain one on one. Kali ini berbeda. Aku kembali merasakan kenikmatan yang pernah kurasakan dulu bersama Rasyif, Haris dan Vriza hingga saat kembali kuingat permainan dengan Haris serta dua lelaki muda yang ia bayar.

Rasanya sudah lama sekali sejak hari itu berlalu dan aku sudah lumayan lama mengincar Gazriel di minggu-minggu terakhir, seperti kujelaskan di awal. Gazriel dengan sendirinya telah menarik Geraldi (yang mana adalah kakak kandungnya) dan ternyata tak canggung untuk melakukan hal-hal seperti ini. Syukurlah dia memang sudah terbiasa sehingga aku tak perlu berlagak seperti mengadakan orientasi mahasiswa baru. Aku tak perlu mentatar mereka berdua sekaligus. Hanya perlu Gazriel pas awal bertemu dengannya, dan kini ia sudah mahir dengan sendirinya.

Inilah yang mungkin dikatakan pepatah, 'sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui'. Saat aku mendapatkan Gazriel dalam rengkuhanku, ternyata ia membawakan keberuntungan besar dengan menarik kakaknya sendiri yang juga tampan, rupawan. Dengan body atletis yang cukup memanjakan mata serta memuaskan imajinasiku dalam bersenggama.

"Kalian mau kemana lagi? Langsung pulang?" tanyaku akhirnya setelah cukup lama terjebak dalam hening yang kuperintahkan.

"Iya kak, kemungkinan langsung pulang aja sih. Mama papa juga pasti udah nunggu di rumah."

"Iya, nanti mereka khawatir sama kalian. Eh, jam berapa sekarang?" aku melihat jam di ruanganku. Ternyata sudah menunjukkan pukul delapan malam. Sudah lumayan larut sih, mungkin untuk ukuran Gazriel yang masih sekolah. Tapi kemungkinan besar ga berlaku buat Geraldi juga. Dia seperti terlihat sangat bebas melakukan apa yang dia mau dalam hidupnya.

Brondong Hot LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang