Love

- Prolog -

"Eunha-ya, kau tidak takut ibu mertuamu menyusul kesini?."
"Dia tidak akan pernah ke tempat seperti ini. Lagipula aku sudah ijin pada Yuju menginap di apartemenmu."
"Aishhh, jinjja. Suami kayamu itu tidak berguna."

"Suamimu juga tidak berguna."
"Dia bukan suamiku lagi."

"Sepertinya aku terlambat, kalian sudah setengah mabuk."

"Emmz.. Sowon-ah, kapan kau pulang dari jepang?."
"Tadi sore."
"Lalu kenapa kau baru datang?."

"Aku bekerja, tidak seperti kalian."
"Ck.. Sajangnim yang sok sibuk."

Sowon tidak mengubris lagi perkataan kedua temannya, lalu memesan makanan dan minuman untuknya.

"Yerin-ah, semuanya sudah selesai?."tanya Sowon

"Sudah sajangnim. Semua berkat pengacara sewaanmu itu. Mereka sudah resmi berpisah."jelas Eunha mewakili Yerin menjawab karena sahabatnya itu sibuk minum
"Syukurlah.. Aku benar-benar tidak bisa mentorelir perselingkuhan dengan alasan apapun."Sowon

Eunha, Yerin, dan Sowon, mereka sudah bersahabat sejak SMA. Meskipun masa-masa SMA sudah lama berlalu, mereka tetap bersahabat. Dan meskipun terkadang jengah dengan satu sama lain, tapi mereka tetap bersama dan saling mendukung.

"Tapi bajingannya orang itu, Yerin tetap harus membayar hutang. Karena memang hutang itu atas nama Yerin, padahal dia yang menghabiskan uang pinjaman mereka. Aku tidak percaya ada pria yang seperti itu?."jelas Eunha
"Benar-benar sampah."timpal Sowon, "Lalu kau kenapa mabuk-mabukan juga?. Yang bercerai dia, kenapa kau ikut mabuk?."tanyanya
"Ingin saja. Mabuk bersama lebih menyenangkan."Eunha beralasan

Yerin yang sejak tadi diam, langsung mendelik pada Eunha. "Sebenarnya dia juga sedang stres karena keluarga suaminya."

"Menikah memang tidak menyenangkan."komentar Sowon lagi

Seorang pelayan datang membawa makanan dan minuman untuk Sowon.

"Aku juga ingin tambah soju lagi."pinta Eunha

"Tinggal ambil saja punyaku."Sowon

"Dia bertengkar lagi dengan ibu mertuanya karena memarahi kedua adik iparnya."jelas Yerin sambil menunjuk Eunha

"Mereka memangnya melakukan apa sampai kau marahi?."tanya Sowon
"Yang satu bodoh, yang satu pembuat onar. Aku sampai dipanggil ke sekolah."jawab Eunha
"Kenapa jadi kau yang dipanggil?."tanya Sowon lagi
"Yuju dan eommonim sibuk, jadi aku yang pergi. Dan aku benar-benar malu. Aku memarahi mereka agar mereka sadar, tapi ibu mereka tutup mata."jelas Eunha, "Jangan bertanya lagi, aku jadi tambah kesal."tambahnya
"Arraso."

"Melihat kalian, aku jadi tidak ingin menikah."Sowon
"Hey, jangan seperti itu. Menikah tidak terlalu buruk."Yerin
"Bagaimana aku bisa percaya padamu?. Kau baru saja bercerai."Sowon
"Sowon-ah, kau yang paling pintar diantara kami. Jadi kau pasti akan berpikir sendiri lebih baik, tapi itu hal yang salah. Meskipun aku sering bermasalah dengan keluarga suamiku, Yuju itu pria yang baik. Menikah ada sisi baik dan buruk. Jangan takut."nasihat Eunha
"Satu-satunya hal yang baik dalam pernikahanku adalah kehadiran Jiyoon."Yerin

Sowon menghela nafasnya mendengar nasihat keduanya. Padahal kedua sahabatnya itu sudah setengah mabuk tapi masih bisa menasihatinya soal pernikahan.

"Anakku sudah pintar membaca dan berhitung. Aku merasa melahirkan anak yang jenius."cerita Yerin, daripada membicarakan perceraiannya, lebih baik dia membicarakan anaknya yang pintar
"Kau memaksanya belajar 'kan. Kasihan uri Jiyoon. Lulus TK saja belum."Eunha
"Enak saja, dia benar-benar pintar."Yerin

"Dimana Jiyoon sekarang?."tanya Sowon
"Bersama kakakku."jawab Yerin
"Seulgi oppa disini? Itu artinya?.."Sowon
"Joohyun eonni dan Haeun juga ada disini. Mereka ada dirumah orangtuaku."jelas Yerin
"Matilah aku. Jangan katakan kalau kita bertemu."Sowon

"Tidak perlu dikatakan juga aku sudah tahu..."

Sowon menoleh ke belakangnya dan seketika membeku melihat orang itu.

"Kenapa eonni kesini? Aku bukan anak kecil yang harus dijemput."keluh Yerin

"Kalian ini sudah tua, masih saja seperti ini."

Tbc.

The Cast

Kim Sowon (yeoja)
Jung Eunha (yeoja)
Jung Yerin (yeoja)
Hwang Sinbi (namja)
Choi Yuju (namja)
Kim Yewon (namja)

*aku pernah post ini dulu. Tapi karena ngerasa kurang pas, jadi cast-nya aku ubah.