Part 30

272 49 7
                                    

"Joohyun noona?."
"Kau.. Yewon. Temannya Yerin 'kan?."
"Nde. Sedang apa disini?."
"Menjemput Jiyoon. Anak itu masih tinggal di rumahku."

Wajah keduanya tampak sendu karena mengingat Jiyoon yang menjauhi Yerin sejak hari pengakuan itu.

"Noona, bagaimana kalau kau pulang saja?. Aku ingin bicara dengan Jiyoon. Setelah itu aku akan mengantarnya pulang."

Joohyun berpikir sejenak, "Bisa kau simpan nomerku?. Nanti kalau ada apa-apa, kau bisa hubungi aku. Dan kalau bisa, tolong kau bujuk Jiyoon untuk pulang ke tempat Yerin."

Yewon tanpa banyak bicara memberikan handphone-nya pada Joohyun.

"Aku sebenarnya tidak keberatan Jiyoon tinggal bersama kami. Tapi aku tahu kalau sebenarnya anak itu sangat merindukan ibunya."

"Aku paham noona."

"Gomawo, Yewon-ah."

******

"Kenapa eonni membiarkan Jiyoon bersama Yewon?."

"Waeyo? Dia pria baik. Dia juga terlihat tulus pada kalian."

"Tapi aku tidak mau merepotkannya. Aku...-"

"Jangan berpikiran untuk menyusul mereka sekarang."

"Wae?. Jiyoon anakku. Dan disini Yewon yang orang asing."

"Yerin-ah. Orang asing yang kau sebut itu sangat peduli pada kalian. Jangan terlalu keras pada hatimu dan juga padanya. Kau bisa menasehati Sowon agar tidak terlalu keras pada Sinbi. Tapi ternyata kau sama saja seperti Sowon."

Yerin langsung menutup teleponnya, dia tahu kakak iparnya itu akan kembali menceramahinya.

"Kenapa dengan wajahmu?."tanya Wendy
"Jangan bertanya!!!."

Wendy terkekeh mendengarnya, "Masih soal Jiyoon, Yewon, dan keluargamu?."tebaknya

"Diamlah oppa!."

Wendy duduk di depan Yerin sambil menyesap kopi-nya pelan.

"Kau juga menyukai Yewon 'kan?."

"Anni. Kenapa orang-orang beranggapan seperti itu?. Yang tahu perasaanku, hanya aku, jadi jangan sok tahu."

"Saat kita menjenguk Eunha minggu lalu. Ada kilatan yang berbeda dari matamu saat melihat Yewon akrab dengan wanita lain."

"Itu hanya perasaanmu."

"Kau juga membuat kita jalan memutar hanya karena tidak ingin berpapasan dengan Yewon."

Yerin menunduk, dia mengakui kedua hal bodoh itu. Wendy ini memang pintar menilai orang.

"Hahhh... wanita memang selalu rumit. Inilah alasannya kenapa aku lebih suka hidup sendiri."celetuk Wendy asal

"Oppa, hidup selibat itu tidak baik."

"Kau juga selibat sekarang."
"Tapi aku masih punya Jiyoon."
"Bahkan anakmu sampai sekarang tak ingin bertemu."

Yerin kembali kesal, sedangkan Wendy hanya terkekeh dan pergi. Kalau dia tetap di sini, Yerin pasti akan mengamuk padanya.

******

"Samchon yakin, eomma tidak marah?."
"Tidak, dia memaklumi sikapmu?."

Yewon hanya memberikan sedikit pemahaman tentang posisi Yerin pada Jiyoon. Tapi anak itu bisa memahaminya dengan baik. Yewon juga bisa mengerti pemikiran Jiyoon karena kedua orangtuanya juga bercerai.

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang