Part 09

282 56 3
                                    

"Aku akan mengundang para kolega bisnisku. Tempat ini akan ramai. Jadi jangan membuatku malu."

"Mulutmu itu benar-benar, Sowon-ah."keluh Eunha
"Wae?."tanya Sowon

"Sudahlah, sekarang sebaiknya kita pulang."lerai Yerin

"Kau naik bus lagi?."tanya Sowon pada Eunha, kalau Yerin memang sudah biasa naik bus, jadi tidak perlu ditanya
"Ne."jawab Eunha

Mereka akan pulang terpisah, tapi Sowon tak tega. "Kalian naiklah, aku antar. Tapi duduk di belakang."

"Kenapa di belakang?."tanya Eunha

"Seseorang merusak pintunya. Aku baru akan membenarkannya besok."jawab Sowon kembali kesal

"Kenapa bisa?."Eunha heran

"Entahlah, tangan orang itu ajaib sepertinya. Dan membawa sial"

Mereka akhirnya masuk mobil dan pulang.

"Jadi gara-gara itu kau memeluk mobilmu tadi?."selidik Yerin, dia juga menahan tawanya mengingat betapa konyolnya Sowon tadi sore

"Tapi orang itu tampangnya lumayan 'kan?."goda Eunha

"Aku tidak ingin mengingatnya lagi."Sowon

"Orang ke berapa dia?."tanya Yerin

Sowon enggan menjawab tapi Eunha tampak menghitung dengan jarinya.

"11, sudah seperti tim sepak bola saja."ujar Eunha, "Tinggal menambah lagi untuk pemain cadangan."tambahnya

"Ck. Berisik..."

"Kenapa tidak pilih salah satu dari mereka?. Lalu putuskan dia, setelah eommonim mulai lupa."saran Yerin

"Ibuku tidak akan lupa. Yang ada dia semakin semangat, dan akhirnya mengadakan acara pertunangan. Aku tidak mau terjebak."tolak Sowon

"Tapi menurutku, Yewon kandidat yang paling kuat. Dia anak tunggal, dan dilihat dari penampilan dan pembawaannya, dia pasti anak orang kaya."ujar Eunha
"Dia juga baik, walaupun masih jadi dokter resident, karirnya pasti akan cemerlang. Jiyoon saja suka padanya."timpal Yerin
"Kalau begitu untukmu saja."Sowon tak tertarik sama sekali
"Eeyy... mana mungkin dia mau bersama janda sepertiku."Balas Yerin
"Siapa yang tahu?. Apalagi Jiyoon suka padanya. Kalian juga jadi sering bertemu karena Jiyoon berobat jalan. Jadi dekati dia."usul Sowon
"Kita sedang membicarakanmu bersama para kandidat itu. Kenapa malah jadi aku?. Kalau kau tidak mau dengan Yewon. Bagaimana dengan Sinbi?."balas Yerin lagi

Sowon menatap mereka dari kaca spion depan. Eunha sadar tatapan tajam itu. Mereka bisa-bisa bertengkar kalau seperti ini.

"Sudah-sudah, kita bahas lagi nanti saja."lerai Eunha

"Kalian masih saling menyukai, kenapa harus gengsi coba?."Yerin tak peduli

"Yerin-ah..."cicit Eunha

"Turunlah!, kau bisa jalan dari sini."perintah Sowon sambil menepikan mobilnya

"Ingat saat kau mabuk di peringatan hari kematian Seokjin?."Yerin

Eunha mendesah pasrah dengan mereka.

"Turun!."perintah Sowon lagi

"Aku tidak mungkin mengangkat tubuhmu. Jadi seseorang membantu. Dan orang itu Sinbi. Dia bahkan menjagamu sejak di area pemakaman. Entah siapa yang bodoh diantara kalian?. Tapi aku benar-benar kasihan pada Sinbi yang sangat mencintaimu."

"Ye..."lirih Eunha

"Besok jadwal check up Jiyoon. Jadi aku tidak bisa bekerja. Bye."

S
K
I
I
P

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang