Past 01 #Sowon #Sinbi

349 47 2
                                    

"Sowon-ah, Kenapa masih disini?."
"Aku masih ada pekerjaan eonni."

"Yakin pekerjaan?. Kau ini hanya pegawai magang. Pekerjaanmu tidak mungkin banyak."

"Jisoo eonni lihat saja..."Sowon tak ingin berdebat

"Chagi, kau sudah datang?. Kenapa diam disini?"
"Ayo kita pergi."

"Sowon-ah, pekerjaanmu belum selesai?."
"Sedikit lagi, oppa."
"Coba kulihat."

"Tidak usah, Seokjin oppa dan Jisoo eonni pergi saja."

Seokjin melihat sekelilingnya yang sudah sepi.

"Aniyo. Aku akan menunggu. Mana mungkin aku membiarkan dongsaengku sendirian."bantah Seokjin

"Oppa, kita bisa terlambat."protes Jisoo, "memesan di tempat itu susah."dumelnya

"Sebentar saja."

Sowon menjadi tidak enak ketika Seokjin dan Jisoo duduk di sofa yang berada tak jauh dari mejanya. Jisoo masih menampakan wajah tak suka, dan Seokjin masih bersi keras menunggunya. Dia akhirnya pura-pura menyelesaikan pekerjaannya.

"Sudah selesai?."
"Ne."
"Ayo kita pulang."

"Oppa, Sowon ikut dengan kita?."
"Ne.. aku akan mengantarnya dulu, baru kita ke tempat yang kau maksud itu."
"Oppa, kita bisa kemalaman."
"Tidak akan, kau harus percaya padaku."

Seokjin dan Jisoo berjalan di depan Sowon. Tautan tangan mereka membuat Sowon merasa terganggu. Tapi sayangnya Sowon tak bisa berbuat apapun. Pria bernama Seokjin yang diam-diam dia sukai hanya menganggapnya sebagai dongsaeng.

Mereka sekarang sudah di mobil, dan daripada melihat kemesraan pasangan di depannya, Sowon lebih memilih melihat keluar jendela.

"Sowon-ah, kau akan datang dengan siapa ke acara pertunangan kami?. Tidak mungkin sendirian 'kan?."tanya Jisoo tiba-tiba
"Aku akan datang dengan teman."jawab Sowon
"Yerin atau Eunha?. Tapi mereka juga aku undang, dan sepertinya akan membawa pasangan masing-masing. Apalagi Yerin sudah menikah, dia pasti akan datang dengan suaminya."
"Pokoknya ada seorang teman."

"Nuguya? Namja atau Yeoja?."tanya Seokjin ikut nimbrung pembicaraan mereka

Tatapan matanya bertemu dengan mata Jisoo. Tatapan yang menantang dari lawannya membuat dia kesal, kenapa Jisoo jadi menyebalkan seperti ini?. Sowon membatin karena tingkah Jisoo yang akhir-akhir ini kelewatan padanya hanya karena cemburu.

"Namja..."

"Namja?. Apa aku mengenalnya?. Apa dia teman sekolahmu?. Dia dari keluarga mana?. Apa dia masih satu relasi dengan keluarga kita?."cerocos Seokjin

"Kau berlebihan sekali oppa."komentar Jisoo

"Ini bukan berlebihan, Sowon sudah seperti adikku sendiri. Dan lagi, aku harap dia tidak seperti namja yang waktu itu."elak Seokjin

"Oppa cerewet sekali. Turunkan aku disini!!."kesal Sowon

"Masih jauh, diam saja!."

Sowon akhirnya sampai di apartement, dia merutuki perkataanya saat dimobil tadi. Namja?... namja mana yang sedang dekat dengannya sekarang?. Kenapa dia harus asal bicara hanya kerena terprovokasi oleh Jisoo?. Acara pertunangan mereka bulan depan, siapa yang bisa dia ajak dalam waktu itu?.

"Noona, kau baru pulang?."

Sowon menoleh dan tersenyum mendapati tetangganya yang sepertinya baru pulang.

"Kau juga?."
"Ne, aku baru menyelesaikan tugas di kampus."

"Kau lulus tahun ini?."tanya Sowon basa-basi
"Ne..."

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang