Part 18

249 49 2
                                    

"Pulanglah, kau bisa ketinggalan bus."

Yewon menatap sejenak wanita di depannya ini. Yerin terlihat tersenyum, tapi tatapannya berbeda.

"Noona..."
"Kita bicara lagi nanti."

Yewon menurut dan pergi, dia berjalan lesu menuju halte. Tapi langkahnya terhenti ketika melihat kakak sepupunya ada didepannya sekarang.

"Masuklah, sudah tidak ada bus!."perintah Joy

Yewon tidak akan sudi satu mobil dengan Joy dan juga selingkuhannya.

Yewon berjalan melewati Joy begitu saja.

"Yakk, kau baru selesai ujian 'kan?. Cepat masuk mobil!."

Meskipun mereka tidak seakrab dulu, Joy masih menyayangi adiknya. Melewati Ujian pasti sulit, dan situasi sekarang pasti menyakitinya.

Tapi Yewon tetap tak peduli...

"KIM YE WON!!."

Hayoung keluar dari mobil, "Dia mungkin tidak suka denganku. Hari ini aku tidak pulang. Pulanglah bersama adikmu."ujarnya

"Lalu kamu tidur dimana?."
"Aku bisa tidur di sauna malam ini. Aku lihat ada sauna dekat sini."

Yewon berhenti melangkah mendengar itu. Bagaimana kalau pria ini mengambil kesempatan dan menyakiti Yerin lagi?.

"Aku antar pulang."ujar Joy sambil menarik Yewon agar mengikutinya

Yewon melepaskan tangannya dari tarikan Joy, lalu dia kembali mencengkram kerah baju Hayoung.

"Apa kau belum puas membuat hidup Yerin menderita?."
"Bukan urusanmu."

"Astaga kalian..."Joy frustasi

Yewon kembali memukul Hayoung...

"Cukup Yewon!. Kita pulang!.".

Yewon menarik paksa Hayoung, dan memasukannya ke kursi penumpang belakang. Lebih baik pria ini bersama mereka, daripada dekat dengan Yerin dan Jiyoon.

Sesampainya di apartemen Yewon, "Noona, aku ingin bicara denganmu."

"Bicara saja."
"Tanpa dia."

"Ck... bicaralah sepuasmu!."kesal Hayoung, dia keluar dari mobil dan membiarkan kedua saudara ini berbicara lebih bebas.

"Jadi apa?."
"Noona, kau ini sedang dimanfaatkan. Kenapa masih bersamanya?. Sungjae hyung pasti kecewa."
"Dia tidak akan peduli, dia juga punya wanita lain. Berapa kali aku harus bilang padamu, kalau kami tidak berhasil."
"Tapi kenapa harus dia, noona?."

Joy tak bisa menjawab, dia tidak ingin jujur pada Yewon.

"Bukankah seharusnya kau bersyukur karena aku merebut dia dari Yerin?. Kau menyukai Yerin 'kan?."
"Tapi tidak seperti ini caranya."
"Kalau aku melepasnya, bisa saja dia kembali ke mantan istrinya. Jalani saja hidupmu yang nyaris sempurna. Jangan pedulikan aku."

"Kalau haraboji tiba-tiba sadar dari koma, dia pasti tidak akan suka dengan hal ini."

"Aku sudah tidak peduli."
"Noona."
"Turunlah, dan istirahat. Sekarang sudah jam 3 pagi."

"Kau memintaku untuk tidak peduli, tapi kenapa kau mempedulikan aku?."

"Aku mempedulikanmu?. Dari segi apa? Kau mabuk ya?. Turunlah."

Yewon tahu kakaknya ini masih memperhatikannya.

"Noona, meskipun kau merebut pria itu dari Yerin. Tapi apa posisiku tetap aman?. Kakakku menghancurkan hidup wanita yang aku cintai, kau pikir aku masih punya muka di depannya."

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang