Part 15

342 48 1
                                    

"Noona..."

"Yewon... annyeong. Tapi kita sudah tutup."

"Akhh, sayang sekali..."

"Kau selalu pulang tengah malam begini?."

"Aku sedang dalam tahap akhir, butuh banyak pengalaman. Jadi beginilah."

Yerin mengangguk mengerti dengan pekerjaan Yewon

"Kalau begitu noona, aku pergi..."

Yewon berbalik pergi, Yerin masih menatap punggung itu. Dia sedikit merasa kasihan, wajah Yewon terlihat lelah, dia tak yakin anak itu akan makan saat sampai rumah.

"Hey... mau makan dirumahku?. Kebetulan tadi wendy oppa membuat makanan untukku. Ini sepertinya terlalu banyak untukku makan sendiri."ajak Yerin

"Itu pasti merepotkanmu noona..."
"Gwaenchana. Ayo ikut."

Yerin meraih tangan Yewon, dan menariknya untuk berjalan bersamanya.

"Noona, apa kau selalu baik seperti ini?."
"Entahlah, mungkin karena kita sudah saling kenal."

"Noona."
"Heemzz?."

Mereka berhenti berjalan, Yewon lalu mengambil kantong plastik yang dibawa Yerin di tangan kanannya.

"Kau bisa jadi pria yang gentle ternyata."Yerin kagum

Yewon sedikit kecewa ketika Yerin melepaskan genggaman tangannya. Tapi tidak apa-apa, yang penting sekarang mereka bersama.

Mereka sampai di apartement, yang menjadi tempat tinggal Yerin dan anaknya.

"Sebentar ya, aku harus melihat Jiyoon. Duduklah Yewon-ah."

Yerin masuk ke kamar anaknya, Jiyoon tertidur di meja belajar. Dia tersenyum dan mengendong anaknya untuk dipindahkan ke kasur.

"Eomma pulang..."igau Jiyoon
"Iya sayang... sekarang tidur lagi ya."

Bukannya tidur, Jiyoon malah terbangun dan kembali memeluk Yerin.

"Selamat ulang tahun eomma..."
"Kau ingat?."

Jiyoon mengangguk... dia kembali memejamkan matanya. Dia benar-benar sudah mengantuk.

"Gomawo... Jiyoon-ah..."Yerin berterima kasih dan memeluk Anaknya lebih erat

"Jiyoon... sayang... akhh, kau pasti lama menunggu eomma. Mianhae."Yerin sadar kalau anaknya sudah kembali tidur

Yerin membaringkan lagi Jiyoon, lalu mencium kening anaknya sebelum keluar kamar.

Yewon terlihat sedang memperhatikan foto-foto yang berada di ruang tamu.

"Ini foto suamimu, noona?."
"Lebih tepatnya mantan."
"Mianhae."
"Gwaenchana."

"Kenapa masih memajang foto bersama, noona?."tanya Yewon penasaran "Maaf kalau aku lancang."
Yerin tersenyum, "Kami sudah selesai, tapi dia tetap punya hubungan dengan Jiyoon. Kau mengerti maksudku 'kan?."
"Ne noona..."

Yerin mengeluarkan semua makanan yang dibawanya.

"Duduklah, kita makan."
"Ne..."

Mereka makan tanpa bersuara, Yewon sebenarnya ingin berbicara lagi. Tapi dia merasa tak enak. Takut Yerin tidak nyaman.

"Kau tidak pakai mobil?."
"Aku tidak punya."
"Bagaimana kau pulang?. Sepertinya sudah tidak ada bus jam segini."
"Mungkin aku akan tidur di sauna. Di dekat sini ada sauna 'kan?."

Yerin kembali tak tega mendengarnya. Seharusnya tadi dia memberi makanannya saja, tidak perlu mengajak Yewon makan bersamanya.

"Noona, sejak tadi diam. Makanan ini bisa habis olehku kalau begini."tegur Yewon

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang