Part 25

362 56 5
                                    

Yerin memang selalu datang lebih awal, dia juga punya kunci cadangan. Setelah mengantar anaknya sekolah, dia langsung ke restoran.

Sebelum bekerja, dia selalu membuatkan sarapan untuk Eunha dan ibunya. Tapi hari ini dia mendapat pemandangan yang tidak terduga.

"Annyeong Yerin-ssi."sapa Yoojung yang baru keluar dari kamar mandi.

"Yerin, kamu membawa apa?."tanya Miyoung

"Hah... ini... kimchi buatan ibuku."jawab Yerin mendadak gugup

"Ye, kau sudah datang?. Bawa apa?."tanya Eunha, "Kita sarapan bersama."ajaknya

"Eonni, aku ikut ya..."pinta Yoojung dan bersikap manja pada Eunha
"Kau harus sekolah..."tolak Eunha
"Jebal.. aku ingin ikut.."pintanya lagi

"Eomma..."

Yuju tiba-tiba datang, dia sepertinya baru dari luar. "Jangan bertingkah dan merayu eomma. Aku sudah susah payah mengambil seragam dan juga peralatan sekolahmu."

"Eunha-ya.. ini... makanlah bersama yang lain."ujar Yerin sambil memberikan bungkusan Kimchi yang dibawanya

"Ye, sudah sarapan?."
"Sudah..."

Yerin meninggalkan mereka karena tidak ingin menganggu acara keluarga. Dia juga ikut bahagia ketika salah satu dari sahabatnya mendapat kehidupan yang lebih baik.

******

"Membuat bekal untuk siapa?."
"Untukku..."

"Dua kotak untukmu?."

Sowon sedikit tersenyum, "Untuk Sinbi juga."

"Serius Sowon. Katakan pada eomma, kalian punya hubungan apa?."
"Teman."
"Yakin?."

Tatapan Sowon berubah menjadi sendu, "Untuk saat ini kami teman."
"Lalu nanti?."
"Entahlah..."

"Eomma harap, kamu tidak menyakitinya lagi. Yang kamu pikirkan baik, belum tentu baik untuknya."nasihat Soonkyu

******

Sinbi kembali bekerja setelah kemarin seharian penuh beristirahat di apartemen Yerin. Pekerjaannya berjalan seperti biasa, anak-anak buahnya juga bekerja dengan baik selama dia tidak masuk kerja. Tapi tingkah mereka sedikit aneh, seperti ada yang disembunyikan, tapi apa?.

Seseorang mengetuk pintu ruangannya, Sinbi langsung berseru masuk.

"Sudah siang, kau tidak istirahat?."

Sinbi langsung berdiri melihat Sowon yang datang.

"Noona, kenapa datang tidak bilang-bilang?."
"Aku kebetulan lewat. Dan ayo kita makan bersama."

Bukan hanya pegawainya saja, tapi Sowon juga bertingkah aneh. Kebetulan lewat, tapi dia membawa dua kotak bekal. Apa ini bisa disebut kebetulan?.

"Eomma membuat bekal terlalu banyak. Aku tidak bisa menghabiskannya."bohong Sowon

Sinbi menurut-menurut saja, dan makan bersama Sowon. Tapi dia semakin jengkel ketika Sowon terlalu memperhatikannya. Bahkan menanyakan soal obatnya.

"Noona, kau sudah tahu sesuatu tentangku 'kan?."
"Tahu apa?."
"Kalau kau merasa kasihan, dan merasa harus membalas budi padaku. Lupakan saja, tidak perlu datang."

******

"Katanya ada yang ingin kau bicarakan pada kami. Mumpung sekarang ada kami berdua. Jadi cepat katakan apa yang ingin kau katakan."ujar Eunha

Sowon sejak sore sudah berada di restoran, tapi yang dia lakukan hanya tiduran di sofa ruang kerja Eunha, dan terlihat muram

"Aku harus pulang. Jiyoon dan Ye...aahh maksudku, Jiyoon sudah menungguku di rumah."timpal Yerin sedikit gelagapan

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang