Part 14

269 49 10
                                    

"Sowon-ah, appa tidak akan bisa meeting hari ini. Kau wakili appa disana."

"Wakili sebagai apa?."

"Tentu saja pemilik. Bodoh."

"Appa..."

"Pergilah..."

"Lalu appa mau kemana?."

"Ada urusan lain, yang tidak boleh diketahui anak kecil."

"Yaa... siapa yang appa bilang anak kecil?."

"Sudah, pergilah, appa tidak ingin bertengkar denganmu."

"Appa yang memulainya."

Sowon akhirnya pergi dari ruangan ayahnya. Dalam hati dia mendumel karena ayahnya ini terus saja menyuruhnya ini-itu tanpa memastikan posisinya sebagai apa?. Jadi saja pekerjaanya tidak tetap. Dia juga pasti jadi bahan gunjingan satu kantor.

"Nona Kim, meeting akan segera dimulai."ujar seorang pria yang menghampiri Sowon di ruangannya, dia salah satu tangan kanan ayahnya, namanya Taeoh

"Ne."seru Sowon malas

"Taeoh oppa."panggil Sowon
"Ne?."

"Meeting kali ini tentang apa?. Aku belum sempat membaca proposalnya. Aku mengira tidak akan dilibatkan."

Taeoh menjelaskan intinya saja, karena waktu yang tidak memungkinkan. Tapi Sowon tampaknya mengerti. Sejak SMA dia sudah banyak belajar dari ayahnya, belum lagi dia juga sudah menjalankan perusahaan Seokjin lebih dari tiga tahun.

Ketika di ruang meeting, Sowon tak menyangka kalau dia akan bertemu dengan Sinbi. Dan pria itu yang akan persentasi, double sial bagi Sowon.

Apa ayahnya menjebaknya lagi?.

Tapi Sowon tetap bersikap profesional dan mendengarkan dengan seksama. Perusahaan ayahnya berniat membuat web dan aplikasi mobile untuk menunjang promosi produk-produk. Dan Sinbi bersama Tim-nya yang akan bertanggungjawab penuh atas semua project.

"Dimana Sooyoung samchon?."tanya Sinbi, setelah selesai meeting semua orang langsung pergi kecuali dia, Sowon dan juga Taeoh.

"Appa ada urusan, jadi aku yang mewakilinya."jawab Sowon

Sinbi mengangguk mengerti, dia kemudian pamit pulang terlebih dahulu.

"Oppa, apa ada yang harus aku kerjakan lagi?."tanya Sowon
"Tidak ada nona. Saya bisa handel semuanya."jawab Taeoh
"Oppa..."
"Ne?."
"Aku ingin pulang lebih awal. Jadi jangan laporkan ini pada appa."

Taeoh hanya mengangguk dan tersenyum.

"Senyummu kurang meyakinkan."
"Nona tenang saja."
"Awas kalau kau bohong."

******

"Aku baru selesai meeting eomma."

"Anni, aku masih ingin main. Tidak usah menungguku, eomma makan saja."

Sinbi masih di tempat parkir, dia akan pergi tapi dia melihat Sowon yang terlihat kesusahan. Sinbi memarkirkan mobilnya di sebelah mobil Sowon.

"Noona, waeyo?."tanya Sinbi sambil berjalan mendekati Sowon

"Entahlah, mobilku tiba-tiba tidak bisa menyala."jawab Sowon

"Biarku lihat. Sudah menelepon bengkel?."ujar Sinbi sambil memeriksa mobil Sowon

"Kau tidak bisa?."
"Sepertinya harus ada yang di servis. Dan aku tidak bisa. Aku juga tidak punya alat-alat."

"Padahal aku sudah ada janji dengan Yerin dan Eunha."

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang