Past 04 #Sowon #Sinbi

346 50 5
                                    

"Kalian bertetangga?."

"Kalian tidak pernah melakukan hal yang aneh-aneh 'kan?."

"Sudah berapa lama?."

"Hal apa saja yang sudah kalian lakukan?."

"Sowon-ah..."

Ini hanya sebagian kecil dari omelan Seokjin yang tidak suka dengan kedekatan Sowon dan Sinbi.

Sowon selalu diam ketika Seokjin mengomel tentang hubungannya bersama Sinbi.

Soal hubungannya, mereka sudah resmi setelah Sowon datang ke acara wisuda Sinbi. Terhitung hampir setahun mereka menjalin hubungan

"Setelah satu jam, dia harus kembali ke apartement. Awas saja kalau sampai menginap."

"Ne.. ne.. pergilah oppa, jangan sampai Jisoo eonni marah karena kau pulang terlambat."

Sowon mendorong tubuh Seokjin keluar apartementnya.

"Kau berani mendorongku?."

"Oppa... pergilah!!."

Sowon kembali ke dalam setelah Seokjin pergi. Sinb sejak tadi ada disana, seolah sudah biasa dengan omelan Seokjin, dia juga tidak banyak bicara. Pikirnya percuma membalas omelan orangtua.

"Hyung sudah pergi?."
"Ne."

"Babe, sampai kapan kau main games?."

Sowon menyelinap masuk ke pelukan Sinbi. Sedangkan Sinbi hanya bergerak sedikit, untuk menyesuaikan posisi mereka.

"Sebentar, aku harus mengalahkan mereka terlebih dahulu."

"Kau tidak boleh bertemu Eunha."

"Waeyo?."

Sowon tidak langsung menjawab, dia merubah posisinya menjadi duduk menyamping di pangkuan Sinbi. Sinbi juga memeluknya tapi tangannya masih sibuk bermain games di ponsel pintarnya. Sowon juga tak banyak bicara, dia menyandarkan kepalanya di pundak Sinbi, ditatapnya wajah sang kekasih yang nyaris sempurna itu. Sowon, kau akan menyesal kalau mencampakan pria seperti ini. Tapi hatinya juga tak bisa terus berbohong, dia hanya akan menyakiti Sinbi lebih banyak kalau terus berpura-pura seperti ini.

"Eunha juga maniak games."
"Oh... kalau begitu aku akan mengajaknya bermain sesekali."

"Hajima!.."rengek Sowon

Sinbi terkekeh pelan, tanpa melihatpun, dia tahu kalau Sowon sekarang bertingkah mengemaskan.

"Masih lama?."
"Ne."
"Wae?."
"Ini games buatanku, kemarin katanya ada masalah. Jadi aku sedang mengechecknya sekarang."

"Sebenarnya kenapa denganku?. Kenapa sampai sejauh ini?."Sowon membatin

Sinbi menyelesaikan games-nya, dia sedikit menoleh dan tersenyum mendapati wajah Sowon yang tenang saat memejamkan mata. Dikecupnya bibir itu, baru kali ini dia benar-benar menyukai wanita yang menjadi kekasih.

"Sudah selesai?."
"Ne... aku lapar Sowon-ah."

"Kalau begitu aku hangatkan dulu makanannya."

Sinbi tidak melepaskan Sowon begitu saja.

"Aku bilang, aku lapar."
"Lepaskan aku dulu, aku akan menyiapkannya."

"Aishh... Yerin noona benar. Kau terlalu polos."

"Jangan dengarkan Yerin, dia menjadi bar-bar semenjak menikah. Sekarang lepaskan!."

Sinbi akhirnya melepaskan Sowon, dan dia menunggu di meja makan. Matanya masih terus menatap punggung Sowon. Dia pria dewasa sekarang, bohong kalau dia bilang tidak pernah tergoda dengan tubuh Sowon. Terlebih status mereka sekarang sebagai sepasang kekasih.

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang