Part 12

258 49 2
                                    

"Aku akan mengantar kalian."
"Tidak usah Yerin-ah. Aku tidak ingin merepotkanmu. Lagipula Jiyoon pasti menunggumu pulang."
"Kakakku dan keluarganya sedang berkunjung. Kau tahu sendiri, anakku selalu lupa padaku kalau ada Haeun."

Eunha memberikan kunci mobilnya. Tapi Yerin tidak langsung membawa mereka pulang.

"Kenapa belok kesini?."tanya Eunha ketika Yerin berbelok ke salah satu klinik
"Aku sudah membuat janji dengan seseorang."jawab Yerin
"Hanya sebentar 'kan?."
"Nde... ayo turun."
"Kenapa mengajak aku?."
"Ayo turun."

Yerin membukakan pintu untuk Eunha dan menuntunnya untuk berjalan. Doyeon yang tidak berminat mengikuti hanya diam di mobil saja.

"Yerin-ah..."

"Aku sudah membuat janji, atas nama Jung Eunha."ujar Yerin pada seseorang yang berjaga di pendaftaran.

"Mwo?."Eunha kaget mendengarnya

"Silahkan tunggu sebentar nyonya. Masih ada satu pasien di dalam. Setelahnya akan saya panggil lagi."

"Nde, kamsahamnida."balas Yerin ramah

"Ye.."

"Aku tahu kau tidak akan mau ke dokter kalau sendiri. Jadi ini aku memaksa."

Yerin memang sengaja, dia tahu Eunha tidak akan mau ke dokter, karena dia menganggap dirinya baik-baik saja.

Saat diperiksa juga Yerin yang lebih banyak berbicara, soal kondisi Eunha yang dia lihat.

"Tidak ada yang aneh. Semua normal."

"Bagaimana bisa normal sonsaengnim?. Beberapa kali aku dengar dia muntah. Suhu tubuhnya juga tidak normal beberapa hari ini. Dia juga sering mengeluh sakit kepala dan sakit pinggang."

Eunha diam saja dan tersenyum mendengarnya. Yerin benar-benar memperhatikannya ternyata.

"Suhu tubuh anda tidak normal karena anda terlalu memaksakan diri. Tapi saya tidak bisa memberikan resep apapun. Saya sarankan anda untuk ke poli kandungan, dan mengkonsultasikan semuanya."

Eunha mengerjapkan matanya beberapa kali, dia juga memastikan pendengarannya. Apa dia salah mendengar?

"Dari wajah anda, apa anda belum mengetahuinya?."

"Sonsaengnim, maksud anda teman saya hamil?."tanya Yerin tak percaya

******

"Benarkah?. Apa kau sudah ada di dalam sana?. Apa yuju akan senang?."ujar Eunha berbicara sendiri sambil mengusap-ngusap perutnya

Cklek...

"Doyeon-ah, wae?."tanya Eunha saat Doyeon memunculkan kepalanya dari balik pintu
"Boleh aku tidur disini?."tanya Doyeon
"Kemarilah."

"Eonni, kapan oppa pulang?."
"Mungkin Lusa."
"Eonni tidak akan menceritakannya pada oppa 'kan?."
"Jadi kau kesini hanya untuk menanyakan itu?."

"Aniya, aku memang ingin menemanimu juga."bantah Doyeon

"Cih... ternyata kau bisa bersikap manis."ledek Eunha

"Eonni..."rengek Doyeon

"Eonni..."
"Cepatlah tidur!."
"Oppa sudah tahu?."
"Apa?."

Doyeon menunjuk perut Eunha...

"Belum. Aku juga belum yakin."
"Tapi tadi kata Yerin eonni, dokter sendiri yang bilang."
"Aku akan memastikannya nanti pagi."
"Kenapa pagi?."
"Anak kecil tidak akan tahu. Sudah, tidur saja."
"Oppa pasti senang. Kalian pasti akan bahagia."
"Tidurlah.."

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang