Part 08

300 50 2
                                    

"Sowon-ah... kenapa disini?."tanya Eunha heran melihat Sowon datang bersama lima orang pegawai di belakangnya

"Aku penanam modal, dan bertanggungjawab langsung mendesain ulang tempat ini. Kenapa kau masih bertanya kenapa aku ada disini?."balas Sowon

"Aku kira kau sibuk. Tapi tak apa, aku senang kau disini."

Eunha tersenyum, dia benar-benar merasa beruntung memiliki Sowon dan Yerin. Mereka tidak pernah setengah-setengah membantunya. Meskipun terkadang Sowon terlihat tak peduli, tapi sungguh Sowon sangat peduli pada keduanya.

"Sowon ada disini?."Yerin juga tak percaya dengan kedatangan Sowon

"Tsundere seperti biasa."jelas Eunha

Yerin mengerti, dia tidak akan bertanya lagi pada Sowon tentang kehadirannya. Karena pasti akan menganggu mood sahabatnya itu.

"Lihat dia, dia pasti akan jadi bos yang menyebalkan."gurau Yerin
"Mau bagaimana lagi, dia satu-satunya yang bisa dimanfaatkan. Dan yang paling penting, dia kaya"balas Eunha

Mereka tertawa bersama, mereka tentu tidak serius dengan kata-katanya.

"Yakk, kalian akan terus berdiri disana tanpa bekerja?. Dan dimana chef andalanmu itu?. Bukannya kalian bilang akan meeting soal menu?."tegur Sowon, masih mempertahankan wajah angkuhnya karena dia yang berkuasa ditempat ini

"Sowon-ah, berhentilah bertingkah galak. Orang-orang akan salah paham. Kau tahu."Eunha
"Majja..."timpal Yerin

Wajah galak Sowon tiba-tiba menjadi terlihat menggemaskan. "Kalian akan memanfaatkan aku kalau aku tidak galak. Ayo kita meeting, biar para pegawaiku yang beres-beres tempat ini."ajaknya

Eunha mendekati Sowon lalu merangkul tangannya. "Kamarku diatas sudah dirapihkan, kita bicara disana saja. Wendy oppa juga akan datang sebentar lagi. Dia masih di jalan."jelasnya

"Wendy?."
"Dia Chef yang aku maksud. Dia juga single, mau aku jodohkan dengannya?."
"Kau bukan ibuku, jangan ikut-ikutan seperti dia!."

Mereka berdua berjalan berdampingan menuju kamar Eunha yang berada di rooftop, Yerin mengikuti dari belakang. Mereka sejak dulu seperti itu, Eunha yang banyak bicara, Sowon yang selalu menanggapinya walau terdengar ketus. Dan Yerin yang tersenyum karena keduanya terlihat lucu.

******

"Benar kau tidak memberi uang pada Eunha untuk restorannya?."
"Anni, eomma bisa melihat sendiri pengeluaranku."

Miyoung masih terlihat tak percaya, tapi Yuju tak menyerah begitu saja. Dia mengeluarkan tabletnya dan memperlihatkan semuanya.

"Sebelum menikah denganku, Eunha juga bekerja. Dia bekerja di bank, hampir menjadi kepala bagian kalau seandainya dia tidak menikah denganku. Kenapa eomma sibuk mencari kesalahan istriku tanpa melihat kelebihan di dirinya?."

Yuju sedikit frustasi menghadapi ibunya. Dia tidak ingin menyakiti siapapun yang menjadi keluarganya. Tapi kalau seperti ini terus, siapa juga yang tahan?.

"Ini riwayat pemakaian kartu kredit Eunha, dan pesan-pesan yang dia kirim sebelum memakai uangku. Dia bahkan tidak pernah membeli barang yang mewah selain aku yang membelikannya. Yang dia beli hanya makanan."

"Babe, hari ini aku ingin belajar memasak salmon. Harganya cukup mahal, mianhae 😁"

"Yuju-ya, aku menjemput Jiyoon hari ini karena merindukannya, lalu kami lapar. Dan kami membeli hamburger. Jangan beritahu Yerin, dia bisa membunuhku."

"Babe, aku mengunjungi eomma hari ini, jadi aku belanja berlebihan. Para orangtua itu ingin aku memasak. Aku merasa punya banyak orangtua sekarang."

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang