Part 22

253 49 2
                                    

"Yewon-ah... kalau aku jatuh bagaimana?."protes Sinbi karena Yewon mendorong kursi rodanya cukup kencang.

"Kita harus menghindari mereka. Kau harus cepat masuk mobil. Kau sendiri yang tidak ingin bertemu mereka!."balas Yewon

Meskipun sudah mengenal rumah sakit ini dengan baik. Tapi Yewon bisa salah juga, dan mereka hampir saja berpapasan dengan Sowon dan keluarganya. Sinbi juga terpaksa duduk di kursi roda, agar mereka bisa cepat menghindar.

"Ini mobil siapa?."
"Mobilku."
"Woahh... pak'dokter, kau sudah kaya."
"Ck.. cepat masuk!."

Sinbi masih sempat bercanda disaat mereka terdesak seperti ini.

"Arraso. Gomawo."

Sinbi akhirnya masuk mobil. Yewon memasukan tas dan kursi roda ke bagasi.

"Yewon-ah"

Yewon membeku saat mendengar suara Sowon.

Ditutupnya lagi pintu mobil, dia berbalik dan tersenyum kikuk.

"Annyeong, noona, samchon, imo."sapanya gugup

"Waeyo?."tanya Sowon
"Aniyo, gwaenchana."jawab Yewon

"Kamu baru pulang piket?."tanya Soonkyu
"Ne."jawab Yewon berbohong

"Pantas wajahmu terlihat lelah. Kau bisa pulang sendiri?. Mau ikut bersama kami?. Biar aku antar."tawar Sowon

"Aniyo noona, aku bawa mobil sendiri sekarang."tolak Yewon

Sowon dan keluarganya paham.

"Kalau begitu sampai jumpa."

Sowon mendorong kursi roda ayahnya menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari mobil Yewon.

Yewon masih menunggu mereka sampai pergi, dia bahkan tersenyum pada Sowon saat mereka akan berpisah. Dia akhirnya bisa masuk mobil dan seketika tertawa melihat Sinbi yang berusaha menutupi wajahnya dengan jaket.

"Dari luar tidak akan terlihat oleh orang."

"Kenapa kau tidak bilang?. Ini juga kursi mobilmu, susah sekali diturunkan."

"Mian. Biar aku yang mengaturnya."

"Ini mobil keluaran terbaru 'kan?."

"Ne..."

"Kau memang kaya raya."

"Ini hadiah dari samchon. Dia yang kaya, bukan aku."

"Tapi kau pewaris tunggal. Aku jadi tenang melepaskan Yerin noona untukmu."

"Bicara apa kau ini?."

"Aku serius kali ini, kau benar menyukai Yerin noona dan akan menerima Jiyoon?."

"Mereka satu paket tentu aku menerimanya."

"Lalu bagaimana dengan imo dan keluargamu?."

"Aku akan mengurusnya sendiri. Kau tenang saja."

"Aku kembali kesini saat Yerin noona baru menyelesaikan masalahnya dengan mantan suaminyanya. Meskipun aku belum tahu pasti ceritanya seperti apa. Tapi melihat noona bekerja sangat keras sebelum bekerja bersama Eunha noona. Aku yakin dia sangat bajingan."

"Kau mengenalnya?. Bagaimana hubungan mereka dulu?"

"Sempat beberapa kali bertemu sebelum aku dan Sowon noona putus. Waktu itu mereka terlihat biasa saja, seperti pasangan pada umumnya. Mereka juga punya usaha toko kue bersama. Tapi setelah Jiyoon lahir, aku jarang melihatnya bersama mereka. Noona sering berkumpul dengan teman-temannya. Yuju hyung dan eunha noona belum menikah saat itu, jadi wajar kalau mereka tidak sering bersama. Tapi Hayoung tidak pernah muncul. Noona selalu bilang baik-baik saja. Tapi ternyata, dia menahannya sendirian."

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang