"Kalian darimana saja tadi?."tanya Yerin
"Kami jalan-jalan ke mall. Lalu bertemu dengan halmoni, dan menemui Sinbi samchon."cerita Jiyoon
"Halmoni?."
"Istri pamanku, dia menitipkan vitamin untuk Sinbi. Aku dan Sinbi tinggal di gedung apartemen yang sama. Dia sedang tinggal di apart karena keluarganya berada di Jepang sekarang."jelas Yewon
Yerin mengangguk mengerti...
"Eomma, aku baru tahu Sowon imo bisa berdansa."
"Hah?."
"Tadi aku melihat dia bersama Sinbi samchon berdansa di tengah rumah."
"Mwo?."
Yewon mengigit bibirnya, menahan tawa. Setelah pikirannya tenang, dia membawa Jiyoon ke kamarnya dan menemaninya tidur.
Setelah menidurkan Jiyoon, Yewon keluar dan hanya diam memperhatikan Yerin yang sepertinya sedang menelepon Sowon dan mengomelinya.
"Mereka harus segera menikah. Sebelum jadian mereka sering membuatku stress. Setelah jadian tetap saja membuatku stress."dumel Yerin
Yewon mendekati Yerin, dan dengan berani merangkul pinggang Yerin.
"Yewon-ah, apa yang kau lakukan?."
"Mereka tidak melakukan hal yang aneh. Hanya seperti ini. Saling merangkul pinggang dan saling menatap."
"Noona, kau sangat cantik."puji Yewon spontan
Yerin menunduk dan kemudian melepaskan diri dari Yewon. Dia berbalik untuk menutupi wajahnya yang bersemu. Siapa juga yang tidak malu, di puji terang-terangan seperti itu.
"Sebaiknya kau pulang."
"Geurae, kalau ada apa-apa. Hubungi aku lagi. Aku akan usahakan datang."
"Lusa nanti, kami akan bertemu lagi. Dia sudah berjanji tidak akan menyakiti kami dan akan meminta maaf. Kami juga akan menjelaskan kalau kami sudah bercerai. Kau tahu kalau dia sudah putus dengan Joy?."Yerin tadinya tidak ingin mengatakan semua ini, tapi sepertinya Yewon harus tahu
Yewon yang sudah berada di depan pintu, langsung menoleh.
"Noona serius?."
"Dia bilang seperti itu."
"Aku pergi noona. Sampai nanti lagi."
******
Yewon mengkhawatirkan Joy, dia baru saja bercerai. Dan sekarang putus dengan kekasihnya. Bagaimana bisa kakaknya mengalami kedua hal itu di waktu yang berdekatan?.
"Noona..."
"Ugh... Yewon-ah, ada apa?."
"Kau mabuk?."
"Aku hanya minum ini."tunjuk Joy pada 3 botol wine yang tergeletak di meja
Yewon duduk di depan Joy. Dan hanya menunggu kakaknya yang mabuk.
"Tidak menemui Yerin?."
"Aku baru saja pulang dari apartemennya."
"Oh, baguslah... aku dengar, kau baru membeli rumah. Kalian akan segera menikah?."
"Bukannya kau yang seharusnya lebih dulu menikah?."
Joy meneguk gelas terakhir wine-nya.
"Kami harus menundanya. Tapi... sepertinya tidak akan di lakukan."
"Noona..."panggil Yewon prihatin
"Dia katanya sudah kehilangan niat menikahiku. Katanya kami memulai dengan kesalahan. Dan akan ada kesalahan-kesalahan lainnya."
