'
'
'"Ramond adalah gurumu, bukan?"
"Bagaimana kau bisa tau?" Ameera terkejut akan ucapan Ash.
"Dulu dia juga merupakan guruku, penyelamatku." Ash memandang lurus ke depan, seakan menerawang sebuah kejadian dari masa lalu. "Penyelamat?"
"Ya, dulu dia menyelamatkan ku dari kejadian yang tidak bisa kulupakan. "Tsk, ternyata dulu aku sangat lemah." Ash tersenyum samar.
"Ara!" Terdengar sebuah suara keras dari kejauhan. "Putri menemukanmu." Ucap Ash, lalu ia pergi tanpa jejak.
"Kau dari mana saja? Ini sudah lebih dari sebulan!" Kata Putri menggebu-gebu. Disampingnya ada Leah yang memperlihatkan wajah khawatir sekaligus senang. Leah senang akhirnya Ameera kembali ke istana.
"Ah maaf Putri, banyak hal yang membuat saya datang terlambat. Sebagai gantinya saya membawakan sebuah liontin giok yang cocok dengan warna mata anda." Ameera membuka kotak perak ditangannya, terpampang lah sebuah kalung dengan giok berwarna biru cerah mirip mata Putri Alleta.
"Ini sangat cantik Ara, terima kasih." Alleta berhambur ke pelukan Ameera. Dengan senang hati ia membalasnya.
"Nona Ameera, Raja Javier menyuruh Anda menghadap beliau." Kata seorang kesatria, Ameera segera melepas pelukan Putri dan berjalan mengikuti kesatria tadi.
"Saya menghadap Baginda Raja." Ucap Ameera sopan.
"Aku akan memberikanmu apapun yang kau inginkan karena telah membantu dalam penyerangan para penyusup."
"Suatu kehormatan bagi saya Yang Mulia, tetapi sudah sewajibnya saya membantu melindungi istana."
"Tidak bisa! Kau tetap akan menerima imbalan yang sesuai. Jika tidak ada yang kau inginkan maka aku akan memberikan mu mansion Acnell yang berada tepat disebelah timur istana!"
Ameera terkejut bukan main, pasalnya mansion Acnell merupakan mansion terbesar ke lima diseluruh wilayah Luencia. "Maaf tapi Itu terlalu berlebihan Yang Mulia."
"Tentu saja tidak, itu sudah setimpal dengan perlindunganmu."
"Baiklah, saya akan menerimanya Yang Mulia terima kasih." 'Aku tidak bisa menolak, hahh.'
"Kau bisa berpindah kesana sekarang. Lalu aku juga mengangkat mu sebagai penyihir yang telah diakui kehebatannya."
"Terima kasih atas kebaikan anda Yang Mulia."
'Ck, aku akan diawasi secara ketat.' Batin Ameera geram. Pasalnya menjadi salah satu penyihir yang diakui, kemanapun penyihir ingin pergi pasti prajurit bayangan Duke Dewelo menguntitnya, lalu mencatat apapun yang dilakukan penyihir tersebut diluar, sekecil apapun hal itu. Berdiam dikediaman pun tidak selalu aman. Terkadang mereka juga menyamar menjadi salah satu pelayan disana.
Hal ini sudah menjadi rahasia umum para bangsawan. Sesaat setelah Raja mengumumkan, banyak bangsawan bersimpati kepada Ameera.
"Kasihan sekali Nona ini."
"Duke Dewelo pasti akan merekrut bayangan baru."
"Padahal dia masih muda tapi, sudah di ikuti kemanapun dia pergi."
Bisik-bisik tersebut terdengar ditelinga Ameera, jika saja dia tidak mempertajam pendengarannya suara-suara itu pasti tidak bisa terdengar melihat jarak antara mereka.
---
"Apa masih ada barang lainnya Nona?"
"Tidak, terima kasih sudah membantu." Ucap Ameera kepada utusan Raja. Ia baru saja berpindah ke mansion Acnell, dan sekarang ia sudah lepas dari gelar kepala pelayan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Said She is The Evil Maid
Fantasy[ Bukan Novel Terjemahan ] Judul sebelumnya = Mystery Evil Maid with Him [ maaf chapter 7 sensian dia ke acak : ˘ ∧ ˘ : ] "Hah!" "Aku di mana? Aku siapa? Aku kenapa?" "Seharusnya sekarang aku berada di rumah sakit, bukan?" ________ Aku menjadi korb...