-15-

932 104 9
                                        

+

+

+

Heh, Ash datang? Gila aku tidak akan bisa tidur jika belum membuka kotaknya! Tapi, Jayden mengawasi disini haha, sangat menyedihkan..

Aku baru saja selesai makan di lantai bawah bersama Leah, lalu aku meninggalkan dia sendiri disana saat ingat Ash mengirimkan sebuah kotak tadi malam.

Ku kunci pintu dan jendela agar tidak ada satupun yang tau gelagat anehku nanti. "Sepertinya master lupa aku masih disini, fufufu." Makhluk satu ini memang sangat mengganggu, bisa-bisanya aku lupa jika apapun yang ku pikirkan diketahui oleh Bellona selama dia ada didalam tubuhku.

"Keluar Bellona, kamu hari ini ku bolehkan kemana saja asal tidak membuat kekacauan."

"Baik, master!" Dia mirip anak yang tidak dibolehkan bermain, padahal umurnya sudah ribuan tahun.

Wahh, kotaknya sangat cantik. Berwarna biru yang memantulkan warna lain saat terkena cahaya, aku sedikit bingung bagaimana cara membukanya? Di segala sisi kotak ini tidak ada celah untuk membuka! Dasar Ash, kenapa aku juga harus memikirkan cara membuka sebuah kotak kecil ini.

Apa perlu ku banting saja? Tapi nanti rusak dan tak bisa ku jadikan pajangan.. Kan lumayan untuk mempercantik ruangan, jadi aku tidak perlu membeli hiasan lagi. Hemat itu perlu kawan, punya uang melimpah adalah impian mu, bukan?

Huh

Aku merasakan deja vu, barusan ada yang meniup telinga kiriku dan aku tidak berani melihat apa ada makhluk halus disini. Aku ingat saat Ash datang kemari dia berbicara sendiri, jangan bilang hantunya sekarang menakutiku..

Siapapun tolong, aku orang penakut hoi!! Huhu mama..

"Maaf aku lupa kamu penakut, hahahah." Eh? Haa, ternyata rasa takut ku tersia-siakan begini, sialan kau Ash! Aku akan diam dan pura-pura pingsan saja kali ya? Ini memalukan hei..

Udah lah pura-pura pingsan saja, mwehehe. Aku berpura-pura terjatuh kesamping dengan dramatis. "Oh," Suara Ash terdengar dekat denganku, dia menahanku sebelum terjatuh ke lantai. Jangan gugup jika ketahuan rasa malu ku semakin tinggi.

Ash mengangkat ku sembari bersenandung kecil, aneh memang. Tapi, kenapa aku belum diturunkan? Jarak balkon dengan kasur tidak begitu jauh kok, aku ingin sekali membuka mata tapi tidak bisa, tidak boleh.

Aku akan dibawa kemana hei Ash?

Normal POV

Bruk

"Kamu pikir aku tidak tau, kalau kamu pura-pura pingsan, hm?" Ucap Ash di samping telinga Ameera, yang sekarang berada di pangkuannya. Ash melingkarkan kedua tangannya ke pinggang kecil Ameera.

'Mampus kau Ameera!' Jeritan batin Ameera, dia sama sekali tidak berani berkutik. Ameera merasa sangat tidak nyaman berada diposisi ini. "Aku, menyerah. Turunkan aku Ash!?" Mendengar teriakkan Ameera yang sangat dekat sedikit membuat telinga Ash berdengung.

Ash menunjukkan senyum miring, "Jika aku tidak mau?" Goda Ash sambil memainkan rambut Ameera yang digerai.

"Aku akan menggunakan sihir." Ameera mengeluarkan percikan api di jari telunjuknya, mengarahkan api tersebut ke depan wajah Ash.

Who Said She is The Evil MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang