𖥧𖤣⸼
𖥧𖤣⸼
𖥧𖤣⸼
𖤣⸼ 𖥧𖤣⸼ 𖥧𖤣⸼
"Permisi, emm a-anu, apa hari ini ada menu untuk kami?" Tanya seorang jamaah kuil.
Ameera bingung saat dia berkata menu, sejak kapan kuil punya restoran? Batinnya. "Menu hari ini berada di taman belakang bangunan utama, anda bisa berjalan lurus dari sini lalu ikuti jalan setapak yang ada di sisi kolam."
"Baik, terima kasih." Dia berbalik memanggil segerombol orang yang sudah menunggu di balik dinding.
Ameera memicingkan mata, "Aku tebak kuil memasukkan sesuatu juga pada menu itu."
Dera menunjukkan layar pengintai yang terbuat dari mana. "Tentu saja, mereka tidak akan sebaik itu hingga memberikan makanan secara cuma-cuma."
"Sejak aku masuk ke sini, sepertinya tidak ada tempat khusus untuk 'pemimpin'." Ameera memperhatikan peta yang di tunjukkan Dera. "Karena kuil tidak memiliki pemimpin, hanya sekedar hubungan atasan-bawahan."
"Jangan tanyakan siapa atasannya, karena aku belum cukup kuat untuk bisa memasuki seluruh tempat di kuil ini." Lanjut Dera saat tau Ameera akan bertanya lagi.
𖥧𖤣⸼ 𖥧𖤣⸼ 𖥧𖤣⸼
"Khe khe khe, rupanya ada kecoa yang harus dibasmi, beraninya dia hendak menghancurkan rencana yang sudah kubuat selama ini."
"Awasi dia dan orang yang ada di sampingnya."
"Khe khe khe, cobalah untuk mencari rahasia ku manusia, selama kau masuk lebih dalam, di situlah ajalmu datang, khe khe khe."
𖥧𖤣⸼ 𖥧𖤣⸼ 𖥧𖤣⸼
"Ada seseorang yang mengawasi kita." Ameera berusaha bersikap tenang meski jantungnya berdegup kencang. Dia seperti mengenali aura yang barusan mengawasinya, tetapi dia tidak yakin. Jika benar apa yang di rasakannya, maka 'atasan' yang dimaksud Dera bukan manusia tapi iblis berwujud manusia.
Ameera perlu bertanya pada bellona tapi dia tidak tau bagaimana cara keluar dari kuil ini. "Dera, apa ada cara untuk keluar dari segel kuil?" Dera diam beberapa detik sebulum matanya melotot. "Ada! Tidak perlu keluar kuil dan pastinya para penjaga tidak akan curiga."
Dera memimpin Ameera ke bukit tempat menjemur kain putih khas kuil. "Banyak yang tidak menyadari jika tempat ini sebenarnya bukan tanah kuil. Karena kuil hanya akan nemasang segel itu di tanah kuil." Kata Dera pelan.
'Bellona, kau mendengarku?' Ameera tiduran di ujung bukit yang tidak terlihat oleh para penjaga, begitu juga dengan Dera. Bellona belum menjawab panggilan, hingga panggilan ke lima.
'Ah, master! Maaf aku baru menjawab, karena aku mengira itu hanya halusinasiku saja.' Suara bellona terdengar berbeda, tapi Ameera tak punya banyak waktu untuk bertanya sekarang.
'Bellona apakah iblis memiliki tingkatan?' Tanya Ameera ragu, dia belum sepenuhnya yakin bahwa atasan kuil adalah iblis, tapi kemungkinan itu pasti ada.
'Tentu saja, dan aku adalah Baal. Sebenarnya Baal itu raja tapi karena aku ratu jadi pastinya termasuk ke Baal, bukan?' Nada bicara Bellona hampir seperti biasanya, membuat Ameera sedikit lega. Ameera berpikir lagi, jika benar atasan kuil adalah iblis, iblis apa yang bisa membuat kuil sepercaya itu hingga menjadikannya sebagai atasan. Kecuali jika ada kesepakatan yang menguntungkan keduanya. Jika kuil ingin menjadi penguasa dan dikabulkan oleh atasannya, apa yang bisa di dapatkan atasannya dari kuil?
'Master?' Bellona mennunggu Ameera untuk bertanya lagi tetapi sudah lima menit Ameera hanya diam saja.
'Bellona, apa ada yang terjadi antara manusia dengan bangsa iblis dulu?'
'Ada, sejarah kelam mereka tercatat tanpa kurang dalam perpustakaan istana. Aku akan menceritakannya secara singkat, kuharap waktumu cukup.'
600 tahun silam, Wilayah Utara -Avagre-
"Pindahkan mereka ke tempat yang lebih aman, cepat!"
"Kumpulkan semua penyihir ke tenda utama! Tahan selama mungkin agar mereka tidak bisa mendekati tenda utama."
"Baik."
"Fufufu, incar tenda utama." Beelzebub membawa iblis di bawah pimpinannya menuju ke tenda utama. Untuk yang kesekian kalinya pertarungan terjadi. Korban dari kedua belah pihak sudah tak terhitung jumlahnya. Perang antara iblis dan penyihir sudah terjadi selama tiga puluh dua tahun, perang yang disebabkan karena kontrak sepihak ini membuat dimensi manusia kacau.
"Nyalakan semua batu sihirnya!" Para penyihir keluar tenda dengan percaya diri, tak seperti sebelumnya.
'Sring'
'Sring'
Batu-batu sihir yang di letakkan di berbagai tempat menyala bersamaan, memancarkan sinar emas ke semua tempat. Cahaya tersebut terbang menuju arah dimana iblis-iblis muncul, dengan kata lain menuju pintu dimensi iblis.
'Crek'
'Crek'
'Klang!'
Rantai-rantai cahaya mengelilingi pintu dimensi iblis menguncinya dengan kekuatan penyihir tingkat tinggi. Rantai yang tidak akan bisa di tembus oleh apapun kecuali pengguna dan Dewi pelindung. Hal yang tak pernah terpikirkan oleh para iblis, mereka pikir penyihir sudah menyerah tanpa memiliki rencana lainnya.
Jika tahu akan seperti ini, mereka pasti akan memusnahkan penyihir lebih cepat. Sekarang semua sudah terlambat. Jika iblis terlalu lama berada di dimensi lain tanpa terikat kontrak, maka kekuatan iblis semakin lama akan semakin berkurang. Karena energi iblis hanya berada di dunia iblis saja.
𖥧𖤣⸼ 𖥧𖤣⸼ 𖥧𖤣⸼
Tiga puluh tahun kemudian.
Situasi berbalik dari penyihir yang terinjak-injak menjadi iblis yang berada di bawah kaki penyihir. Waktu selama itu sudah lebih dari cukup untuk menguras semua kekuatan iblis yang tak bisa terisi kembali. Sebagian besar iblis sudah berubah menjadi Bile -undead iblis- walaupun sudah menjadi Bile, roh mereka tetap tidak bisa kembali ke dimensi iblis selama pintu dimensi masih tersegel.
Berbeda dengan Beelzebub, dia termasuk iblis kuno dan seorang keturunan keluarga kaisar, dan juga karena dia mendapatkan bantuan dari kontrak yang mengikatnya.
Tidak hanya para iblis, penyihir pun sudah kehilangan sebagian besar kekuatannya untuk menyegel pintu dimensi iblis. Menghabiskan mana yang terkumpul di tubuh dalam waktu singkat juga berakibat buruk untuk penyerapan mana di masa depan. Hal terburuknya adalah tidak bisa menyerap mana lagi, penyihir tanpa mana tak ada artinya.
Di tengah perang yang terjadi Dewi pelindung, Nelwyn. Turun untuk membuka pintu dimensi iblis dan memberikan sangsi yang setimpal untuk kedua belah pihak. Dewi Nelwyn hanya bisa terlihat oleh penyihir dan iblis terpilih dan mereka akan melupakan wujud Dewi Nelwyn saat dia kembali.
Iblis yang tersisa kembali membawa dendam yang sangat dalam kepada para penyihir.
Karena hukuman dari Dewi Nelwyn, keturunan penyihir sebagian besar tidak akan bisa sekuat para penyihir saat ini.
"Ameera, waktu istirahat para pekerja sudah selesai. Mereka akan mengangkat kain-kain ini."
'Maaf Bellona, aku harus segera kembali karena jam istirahat mereka selesai.' Ameera segera bangun, melihat pintu belakang yang masih tertutup. Di balik pintu itu terdengar suara berisik para pekerja.
'Ash bilang dia rindu padamu Ameera.' Badan Ameera menegang mendengar kata Ash disebut, dia hampir lupa dengan sosok ini. Sosok yang bisa membuat hati Ameera berdebar di kehidupan ini maupun sebelumnya. Ya.., walaupun Ameera tidak ingin mengakui hal tersebut karena egonya. 'Bukankah hal seperti ini tak perlu diumbar?' Begitu katanya.
𖥧𖤣⸼
𖥧𖤣⸼
𖥧𖤣⸼
𖥧𖤣⸼ ⭐😠
![](https://img.wattpad.com/cover/248223833-288-k639752.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Said She is The Evil Maid
Fantasy[ Bukan Novel Terjemahan ] Judul sebelumnya = Mystery Evil Maid with Him [ maaf chapter 7 sensian dia ke acak : ˘ ∧ ˘ : ] "Hah!" "Aku di mana? Aku siapa? Aku kenapa?" "Seharusnya sekarang aku berada di rumah sakit, bukan?" ________ Aku menjadi korb...