-5-

3K 297 0
                                    

"Ada keperluan apa?" Ameera segera membuka pintu saat ada yang mengetuk.

"Ah maaf atas kelancangan saya, salam kepada putra mahkota" melihat yang datang putra mahkota dia sontak memberi salam.

"Ibunda menyuruh 'dia' memakai baju yang telah disiapkan" putra mahkota menyerahkan kotak berisi gaun ketangan Ameera lalu pergi dari sana. putri sepertinya masih ada yang tidak menyukaimu bahkan untuk menyebut namamu saja dia tidak mau batin Ameera sembari melihat putra mahkota berjalan menjauh.

_ _ _

Saat malam tiba Ameera sudah berada dalam ruang kerja baru yang lebih bersih dan nyaman dilihat. Dia memang tidak mengantar putri ketempat makan malam karena itu tugas Leah, dan sekarang dirinya disibukkan dengan setumpuk berkas yang baru tiba. Walaupun begitu dia tidak mengeluh karena sudah menerima takdirnya disini, sebagai seorang kepala pelayan putri Alleta.

Srett

Tap tap tap

Ameera pov.

Eh ini ada apa kok seperti film horor mana cahaya mendukung lagi, kenapa bisa ada penyusup diistana sih. Aku tidak bergerak sedikitpun dari tempat dudukku sekarang, suara langkah kaki yang semakin mendekat membuatku menahan napas sampai bulu di tanganku berdiri. Ukh, aku tidak suka suasana ini tapi tunggu dimana suara langkah kaki tadi.

Huuh

Sialan masa hantu ada didimensi ini sih, asal kalian tau dibelakang ku ada makhluk yang meniupkan udara ketelinga ku kan ya anjir. "S-siapa kau keluar aku tidak suka dengan caramu menakutiku" asem suaraku kelihatan banget gemetarnya.

Pftt

Bukan itu bukan aku yang tertawa tapi makhluk biadab yang nyelonong masuk kesini. Tiba tiba lilin-lilin disetiap pojok ruangan yang sengaja kumatikan menyala bersamaan.

Dan terpapanglah makhluk biadab satu ini, kalian penasaran? Kuharap tidak sama sekali. "Kau sengaja menyelinap dan membuatku takut Ash?" Aku berkacak pinggang didepan makhluk satu ini, ya dia adalah Ash orang yang selalu menggangguku selama lebih dari satu bulan.

"Bwahahaha, lihat ekspresi mu kau terlihat seperti seorang yang akan dimangsa singa" nah kan ngeselin emang orang ini, lihat saja ekspresi puasnya. Ingin sekali aku melempar semua barang disini kearahnya lalu berharap dia lenyap dari kehidupan ku.

"Jadi apa yang membuatmu masuk lewat jendela dima.lam. hari?" Tanyaku setelah menuangkan teh kepada-nya. "Aku memiliki banyak waktu luang jadi.... aku kesini untuk mengganggu mu" Ash berbicara seperti itu dengan wajah yang dibuat sepolos mungkin! Dasar aku sangat tidak percaya jika dia datang hanya untuk mengganggu ku karena pasti dia memiliki banyak pekerjaan, tapi tunggu bukankah selama ini aku tidak tau Ash memiliki pekerjaan apa atau posisi bangsawan apa? Ukh untung saja aku hanya berbicara dalam hati tidak mengatakan langsung.

"Bisakah kau bawakan aku makanan, teh saja tidak cukup untuk mengisi perutku" Ash menatapku masih dengan tatapan polos tak berdosanya. Hahh sepertinya aku akan mengumpulkan pekerjaanku sedikit lebih lambat dari biasanya. "Untuk apa aku memberimu makan, kau saja datang lewat jendela dan tanpa ijin ku kau masuk kesini. Sudah cukup baik aku mau memberimu minuman" aku berbicara dengan nada ketus agar dia segera sadar dan pergi dari sini secepatnya.

"Aku tau kau marah tapi apa kau tidak kasian denganku yang kelaparan ini" cih wajahmu sedang tidak mempan sekarang. "Kau bisa membeli dipusat kota, jaraknya juga tidak jauh dari sini. Itupun kalau kau punya uang." Ohohoho kurang savage gimana aku.

"Huh baiklah kau menang hari ini, sebenarnya aku tidak begitu lapar" terus kenapa minta makan disini woi! Ash sialan.

"Aku akan pergi, ingat aku mengetahui satu rahasia penting yang kamu lupakan Meera" setelah mengatakan hal itu Ash melompat dari jendela lalu menghilang entah kemana.

Sesuatu penting yang kulupakan, apa yang kau maksud Ash, terlebih siapa dirimu sebenarnya. Otak ku sudah menyerah memikirkan hal itu jadi aku memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan yang masih menumpuk.

_ _ _

Normal POV

Pagi hari-

"Ameera apa kau didalam" teriak seseorang dari balik pintu ruang kerja Ameera. Pemilik ruanganpun segera membuka pintu untuk melihat siapa yang datang. "Oh Arden ada keperluan apa kamu kemari?" Tanpa menjawab pertanyaan Ameera, dia memberikan sepucuk surat tanpa nama, seakan mengerti tatapan Ameera yang mengatakan ini surat dari mana, dia menjawab.

"Aku dapat dari penjaga gerbang katanya ini surat dari orang bertudung untuk mu." Mendengar itu Ameera tanpa pikir panjang langsung menerima surat lalu masuk meninggalkan Arden yang masih berdiri di depan pintu. Arden menghela napas kecil lalu masuk tanpa persetujuan sang pemilik ruangan, sudah biasa.

_ _ _

Ameera berjalan menuju taman belakang menara dengan tergesa-gesa, jalan yang gelap memperlambat perjalanannya. 'jika kau ingin mengetahui masa lalu yang sudah kau lupakan, kau bisa datang ketempat dimana kau menemukan buku dulu. Ingat datang hanya saat malam hari dan bulan terlihat walaupun bukan bulan purnama'. Kata demi kata yang ditulis dalam surat tadi terus terngiang di kepalanya.

Dan dia bergegas karena mengejar bulan yang masih terlihat belum tertutup oleh mendung yang sudah terlihat dari kejauhan. Tinggal melewati pintu terakhir menara aku sudah sampai batinnya. Didoronglah pintu penghubung taman belakang, tapi naas pintu itu terkunci dan dia lupa membawa kunci cadangan. Dia berbalik menuju gerbang menara untuk mengambil kunci yang untung saja disana ada dengan segera dia berbalik dan membuka pintu.

Saat sampai ditengah taman cahaya bulan sudah tertutup oleh mendung yang siap menumpahkan air hujan. Menghela napas Ameera berbalik menuju ruangannya dengan langkah gontai.

Ditengah perjalanan dia bertemu dengan Putra mahkota, Ameera segera membungkuk untuk memberi salam.

"Bukankah kau pelayan 'dia', kenapa berkeliaran dimalam hari begini?" Mampus aku batin Ameera, mencoba mencari alasan yang tidak dicurigai dengan cepat dan dia menemukannya. "Saya dari menara TEMPAT putri tinggal dulu untuk mengunci seluruh ruangan Yang mulia putra mahkota" Ameera sengaja menekankan kata tempat tanpa maksud tertentu sebenarnya, mendengar itu putra mahkota hanya diam.

"Apa 'dia' sudah tidur?" Putra mahkota bertanya dengan nada sangat kecil tapi Ameera masih bisa mendengar mengingat disini sangat sunyi. "Mungkin sudah karena sekarang sudah larut, apa anda ada keperluan dengan putri, mau saya antarkan?" Ameera sengaja memancing untuk melihat reaksi apa yang akan ditunjukkan.

"Tidak" dia menjawab dengan nada tinggi dan langsung melenggang pergi dengan telinga memerah yang tak luput dari pandangan Ameera.

"Aku tidak tau ternyata kau sangat tsundere pangeran" setelah bergumam kecil Ameera melanjutkan jalannya.

_ _ _

Di pagi hari Ameera dikejutkan oleh burung gagak yang bertengger di jendela. Burung itu berusaha membuka jendela lebih lebar, melihat itu Ameera menghampirinya dan mengambil surat yang tergantung dileher burung. Saat akan membuka gulungan kertas surat burung gagak tetap disana dan menatapnya. Tidak mungkin burung ini meminta imbalan kan? batin Ameera resah.

"Kenapa kau belum pergi? Kau meminta bayaran atau kau belum diberi makan jadi tidak bisa terbang lagi?" Dengan polosnya Ameera bertanya pada burung itu. Burung gagak ini menjawab dengan membuka lebar paruhnya. "Hahaha sepertinya orang yang mengirimmu sangat pelit." Ameera masuk untuk mengambil camilan yang terbuat dari biji-bijian dan memberikan kepada burung gagak kelaparan itu. Setelah makanannya habis burung itu langsung terbang dengan cepat.

Jika kamu ingin mengetahui kenapa kamu bisa berada di dimensi ini dan jawaban dari masa lalu Ameera yang "dulu" kamu harus ketempat dimana buku itu berada. Karena hanya malam ini ada beberapa pesan tersembunyi yang muncul, dan itu petunjuk terbesarmu. Jangan penasaran dengan siapa aku karena suatu saat kamu akan mengingatnya. Dan yang terakhir aku harap kamu dapat menerima semua itu. Ya, semua takdir tertulis mu, disini.

"Ehhh, ternyata aku memiliki alasan masuk kesini dan apa takdir tertulis ku, lalu dimana Ameera yang asli berada?" Ameera bergumam kecil bertanya segala hal tanpa ada orang didekatnya, mungkin jika ada orang datang dia akan dikira gila.

"Tapi kenapa asal usul Ameera asli tidak ada dalam ingatanku, sebenarnya kamu siapa Ameera?"
.
.
.
⭐🙆🏻‍♀️

Who Said She is The Evil MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang