-2-

3.8K 455 4
                                    

Normal pov.

Tok tok

"Ameera ini aku Leah"

"Hmm, masuk lah" Leah masuk membawa setumpuk buku sejarah dan menaruhnya dimeja kerja usang namun bersih milik Ameera. "Terima kasih Leah, oh ya siapa yang bertugas menjadi pengawal pribadi putri?"

"Dia Arden salah satu kesatria berbakat dari kalangan rakyat biasa dan baru beberapa hari ditugaskan kesini" jawab Leah dan dibalas anggukan samar dari Ameera.

"Bawakan laporan pengeluaran bahan dapur dan barang lain padaku, kuharap sore ini sudah selesai"

"Baik, kalau begitu aku permisi" setelah pamit dengan segera Leah pergi.

_ _ _

"Javier Kaino Virginess raja wilayah Luencia, memiliki seorang ratu bernama Iliona Grade Virginess tanpa satupun selir, hmm sepertinya raja setia pada ratunya"

" Oh, juga anak mereka Redrika Jaques Virginess seorang putra mahkota, pangeran kedua Ian Ficher Virginess, dan terakhir putri Alleta Afarine Virginess" oceh Ameera setelah selesai melalui hari yang baginya panjang. Setelahnya dia ketiduran masih dengan setelan pelayannya.

_ _ _

Lebih dari sebulan Ameera berhasil mengembalikan repurtasi baik dan bijaksananya sebagai seorang kepala pelayan.

"Leah, tolong jaga putri selama aku berada di istana nanti" perintah Ameera saat melihat Leah lewat dijawab dengan anggukan dan senyum tipis, setelahnya ia pergi menuju istana untuk memberikan laporan pengeluaran selama sebulan.

_ _ _

".....saya permisi" baru saja Ameera berbalik setelah memberikan laporan kepada kepala dayang istana, didepannya kini ada sosok tak dikenal menghalangi jalannya.

Merasa bahwa orang didepannya ini memiliki derajat yang lebih tinggi segera dia menyingkir dari depan orang itu. "Maaf menghalangi jalan anda, tuan" dengan sidikit membungkuk Ameera berkata.

"Hm tak apa, kau pelayan disini bukan?"

"Saya pelayan dari menara tempat putri Alleta tuan, apa ada hal yang bisa saya bantu?"

"Bisa kau tunjukan jalan ketaman istana yang sepi, aku membutuhkan kedamaian"

"Baik, mari saya tunjukkan tapi mungkin akan sedikit jauh apa tidak apa apa?" Melihat orang tadi mengangguk segera Ameera memandu perjalanan didepan.

"Hei, apa kau tidak penasaran kenapa aku di istana ini?"

"Tidak."

"Kau tau siapa aku?"

"Tidak."

"Kau tidak mau tau aku siapa?"

"Ti.dak."

"kenapa"

"bukan urusan ku"

Menarik, batin orang dibelakang Ameera, dengan langkah pelan dia berdiri tepat disamping Ameera. "Walau begitu bukankah kau merasa tidak enak memanggilku hanya dengan tuan saja?"

"hah, baiklah jika anda memaksa, kalau boleh tau siapa nama anda, tu.an?" Dengan ogahnya Ameera bertanya.

"Panggil saja aku Ash, tidak perlu memakai tuan dan hilangkan bahasa formalmu itu!"

"Baiklah, eum..Ash" mendengar itu Ash tersenyum miring, sifat tidak pedulinya menguntungkanku, batinnya.

"Siapa namamu, kau belum menyebutnya"

"Karena kau tidak bertanya tadi" sungguh Ameera malas mengurus orang bernama Ash ini, dia membuat waktu istirahatnya terbuang.

"Jadi?"

"Ameera" "itu namaku, setelah ini tolong diam"

"Baiklah, aku akan diam sekarang, A.mee.ra" dengan sengaja Ash menekan kan nama Ameera.

Anjir kok dugun dugun, jeritan batin seorang Ameera. Walaupun dari luar hanya terlihat wajah datar khas nya.

"Sudah sampai"

"Oh, baiklah terima kasih" setelah mengatakan itu Ash tersenyum sangat lebar yang bahkan tidak pernah ia tunjukan selama ini, sampai tangan kanan Ash yang masih menjadi bayangan bergidik ngeri sekaligus heran.

"Kalau begitu aku akan kembali kemenara sekarang, permisi" Ameera sangat kehausan sekarang dia menahannya dengan mengepalkan jari-jarinya kuat.

"Kau harus datang kesini lagi besok di jam yang sama, jika tidak maka aku yang akan ketempat mu" ancam Ash.

"Kalau aku ingat, karena perlu kau tau aku orang yang sangat sibuk" Ameera mengatakan itu sembari berjalan menjauh.

"Luois" panggil Ash tanpa menoleh karena sibuk melihat Ameera yang tinggal terlihat kecil.

"Ada apa tuanku?" Luois tiba-tiba muncul dibelakang Ash. "Cari semua informasi tentang Ameera tidak ada yang boleh terlewat satupun!" Perintah Ash tegas.

"Baik, tapi jika boleh saya tau apa yang membuat tuan mencari tau tentang nona Ameera?"

"Karena dia menarik" Ash mengatakan itu sambil tersenyum kecil sangat kecil hingga hampir tidak kelihatan.

.
.
.

Who Said She is The Evil MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang