✿
✿
✿
(⌐■-■) {⌐■-■}
"Jiwamu tertukar dengan Ameera dulu, jika saja aku tidak membawa mu kemari entah apa lagi yang akan diperbuat Ameera.""Emm, sebelum itu apa yang terjadi dengan keluarga ku dan kehidupan di sana?" Ameera meremas gaunnya dengan cemas. Bagaimana dengan Eluca dan Norre? Apa mereka telah melupakannya? Atau mereka jadi tak bersemangat? Itu tidak mungkin. Banyak pertanyaan dalam diri Ameera, dia sangat khawatir kepada Eluca dan Norre, orang yang selalu membantunya dalam keaadaaan apapun.
"Mereka tetap menjalani kehidupan biasa, Eluca menjadi lebih pendiam, dan Norre selalu berkunjung ke rumah setiap satu bulan sekali untuk masuk ke kamarmu. Orang yang membunuhmu sudah ditangkap dan dihukum gantung. Gesa dan Kara asli menjalani kehidupan seperti biasa dan selalu memikirkan mu setiap hari. Mereka semua tidak melupakan mu Remora." Michaila tersenyum hangat, membuat hati Ameera tenang kembali.
'Norre, kenapa kamu sangat baik padaku? Kenapa kamu tidak melupakanku saja? Kamu membuatku menjadi orang paling jahat yang meninggalkan temannya saat dia memiliki janji, bukan?' Ameera baru menyadari satu hal, Norre menyukai Remora, dirinya. 'Akankah kita bisa bertemu lagi? Jika itu terjadi aku akan berterima kasih padamu berkali-kali.'
"Sudah malam, mari pergi makan malam." Michaila berjalan terlebih dahulu, meninggalkan Ameera yang masih termenung di sana.
✿✿✿
Grep
"Aku menemukanmu."
Ameera terkejut dengan tindakan Ash yang tiba-tiba memeluknya, tubuhnya menjadi kaku. Apa maksudnya dia menemukanku?
"A-apa maksudmu Ash?"
Ash mengeratkan pelukannya, dengan suara rendah dia berkata: "... Norre, dia adalah aku." Ash meletakkan dagunya di pucuk kepala Ameera, sesekali menggosok-gosokkan pelan.
"Tidak mungkin ..." Dada Ameera bergemuruh, jika Norre adalah Ash apa mungkin Eluca juga reinkarnasi dari seseorang dari dunia ini?
"Tidak sembarang orang bisa bereinkarnasi, Meera." Ash memegang kedua pundak Ameera. "Dengar, Norre sama sekali tidak mengingat kehidupan sebelumnya, berbeda dengan ku, karena aku tidak membuat jiwaku seutuhnya bereinkarnasi aku bisa mengingat semua kehidupan reinkarnasi diriku yang lain." Ameera memasang wajah masam, dia sama sekali tidak paham. Penjelasan Ash sangat berbelit, dia hanya bisa menganggukkan kepala.
"Lupakan, kamu tidak perlu berpikir keras. Aku tidak ingin membuatmu sakit kepala." Ash kembali memeluk erat Ameera, sedangkan yang dipeluk masih mencerna apa yang sedari tadi terjadi.
'Sejak kapan Ash menjadi orang yang lembut? Dimana senyum miring menyebalkan itu?'
"Gagak, kau mau menjadi pasangan sementara ku tidak?"
"Ti.dak. Panggil saja Raja mu."
"Jika aku bisa, aku sudah melakukannya dari awal dan tak perlu melihat adegan seperti ini." Bellona memandang sedih dua orang yang berpelukan di dalam sana.
"Nasib mu memang selalu jelek." Jayden memetik daun ke lima puluhnya. Mereka berada di dahan pohon yang menghadap langsung ke jendela kamar Ameera.
'Master, tolong keluarkan aku! Lihatlah belahan jiwaku ada disinii.'
'Kau sangat berisik Istvan.'
'Master ...'
'Hahh, baiklah.'
"Oh, kenariku~ daku datang untuk dikau~" Istvan merentangkan tangannya kearah Bellona yang duduk di dahan. "Raja!" Bellona berlari kearah Istvan, lalu dia mencekik leher Istvan.
"Bellona, jangan membunuhnya!" Ameera sama sekali tak paham dengan kelakuan iblis ini. 'Daku, dikau? Apakah aku sedang melihat teater?'
"Mana mungkin aku membunuh Raja?! Aku hanya terlalu bersemangat, hehe." Bellona dan Istvan berpelukan tanpa tau malu di hadapan mereka bertiga.
"Kenariku sekarang namamu adalah Bellona? Sangat bagus! Mastermu pasti orang yang baik!" Istvan berkata dengan nada yang menjijikkan di telinga Ash. 'Sejak kapan iblis tiran ini menjadi begitu bodoh?' Ash kembali memikirkan kebengisan Istvan pada para musuhnya. "Istvan, masterku tidak sebaik yang kamu pikirkan."
✿✿✿
"Jadi, Istvan adalah Raja yang kau maksud?" Mereka semua duduk tenang di kursi tamu kamar Ameera.
"Benar master!"
"Dan Istvan adalah iblis kontrak milih Ash?" Istvan menjentikkan jarinya, "Benar, Lady."
"Psstt, Ash apa Istvan memang se alay itu?" Ameera berbisik kepada Ash yang duduk di sampingnya. "Tidak! Dia sangat berbeda saat bersamaku, mungkin dia sebenarnya adalah dua orang." Ash balas berbisik dengan raut wajah jijik memandang pasangan iblis gila dihadapannya.
*Maaf saya lupa (lebih tepatnya tidak tahu) apa bahasa baku kata 'alay', hehe ...:> -author.
"Mereka semua memang aneh." Gumam Jayden yang masih duduk di dahan sembari memetik daun entah ke berapanya.
✿✿✿
Suasana dalam ruangan ini tak begitu baik, keheningan tak berujung ini bisa membuat Ameera geram. "Sudahlah, katakan tujuanmu kemari dan jangan membuat kamarku menjadi lebih suram, Cana!" Suara nyaring Ameera menghentikan keheningan di ruangan ini.
"Kenapa ada pasangan err luar biasa? di sini Meera?" Cana bertanya dengan wajah aneh. Sedangan Bellona dan Istvan sama sekali tidak peduli, mereka duduk tenang di balkon sambil sesekali tertawa.
"Jangan pedulikan mereka, anggap saja sebagai angin lalu." Ameera memijit pelipisnya. 'Aku tau Bellona memang aneh tapi ternyata jika mereka bersatu itu lebih .. hahh.' Siapapun, tolong selamatkan mereka dari pasangan luar biasa(?) ini ...
"Mereka terlalu mencolok untuk tidak diperhatikan." Kata Jayden yang sedari tadi selalu menghadap dinding kosong di pojok ruangan. "Benar." Mereka bertiga mengangguk setuju.
⌐■-■
⌐■-■
⌐■-■
⌐■-■ ⭐🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Said She is The Evil Maid
خيال (فانتازيا)[ Bukan Novel Terjemahan ] Judul sebelumnya = Mystery Evil Maid with Him [ maaf chapter 7 sensian dia ke acak : ˘ ∧ ˘ : ] "Hah!" "Aku di mana? Aku siapa? Aku kenapa?" "Seharusnya sekarang aku berada di rumah sakit, bukan?" ________ Aku menjadi korb...