"apa yang kau lakukan disana Ash?" Saat Ameera akan melihat para pelayan menjalankan tugasnya di taman belakang menara dia melihat Ash sedang duduk didahan pohon apel yang cukup tinggi jadi tidak ada yang menyadari keberadaannya.
"Kau tidak menepati janji" Ash menjawab dari atas pohon, mau tidak mau Ameera harus mendongkak untuk melihatnya.
"Aku lupa, dan pekerjaanku sedang banyak lebih baik kau pergi dari sini sebelum kupanggilkan pengawal" dengan santai Ameera menjawab Ash, bukannya turun dia malah dengan seenak jidatnya tiduran didahan yang cukup besar.
Tidak menghiraukan Ash lagi, Ameera melanjutkan perjalanan yang tertunda karena makhluk menyebalkan tak diundang itu. Ash yang melihat itu malah menyunggingkan senyum smirk. Dia memang berbeda dari yang lain semakin menarik untukku, batinnya.
_ _ _
"Apa kalian sudah mengerjakan tugas kali ini?" Dengan wajah dan nada datar Ameera menanyai seluruh pelayan yang sedang beristirahat bersama dibawah pohon rindang.
"Sudah kepala pelayan" mereka semua menjawab dengan kompak. "Kalian bisa beristirahat sekarang, untuk pelayan dapur yang gabung disini jangan lupakan tugas kalian nanti siang!" Segera setelah itu mereka bubar termasuk Ameera.
_ _ _
Ameera pov.
Makhluk satu ini benar-benar membuat naik blood! "Turun sekarang!" Sudah habis kesabaranku jadi dengan teriakkan yang uwaw keras, makhluk satu inipun sampai terkejut dari tidurnya.
"Huh kau membuat tidur pagiku terganggu" heh salah siapa tidur diatas pohon. "Hei kau membuat pekerjaanku menumpuk sialan" terimalah kemarahan ku wahai makhluk penggangu.
"Hei tenanglah seharusnya sekarang aku yang sedang marah padamu" menghadapi dia memang perlu tenaga lebih, lihat saja sekarang aku sudah lapar, lagi.
"Kau masuk lewat mana?" Oke sekarang mari kita ganti dulu topiknya. "Kau tidak perlu tau Meera" suara Ash tepat disamping telingaku, entah kapan dia berpindah padahal jarak kami tadi cukup jauh, uhuk e-ekhm.
WOI INI MUKAKU UDAH KEK KENA AER PANAS LOH! NOH MERAH WOI MERAH!
Gabisa diginiin akutu hikd..
"Ayo ikut denganku" tiba-tiba dia memelukku membuat pandanganku hitam karena ada dalam pelukannya. ASH!, ANJIB SEKALI ANDA. Bentar ini kenapa dadanya bidang banget ya? Mana tadi kebentur pelan aja udah sakit, duh dasar pikiran kotor! Terus huwe ini aku mau diculik kemana si?
"Gak mau lepas nih, hm?" Damagenya kerasa banget woi mana pake hm hm lagi udah lah mau pingsan estetek dulu bye.
Normal pov.
"Meera, kok diam jangan bilang kamu pingsan" segera Ash melepaskan pelukannya dan melihat Ameera yang pingsan dengan wajah memerah, yang entah Ash tidak tau kenapa.
Karena takut Ameera kenapa-kenapa dia langsung berteleportasi ketempat dia biasa menenangkan diri. Tempat ini berada ditengah hutan terlarang tapi karena dipasang sihir pelindung, gangguan yang memiliki niat jahat tidak bisa menembus sihir ini.
_ _ _
Ameera pov.
"Ukh," Eh aku dimana? Oh asal kalian tahu, aku pingsan bukan karena kata-katanya tapi entahlah secara tiba-tiba kepalaku jadi pusing. Dan sekarang disini, disampingku ada manusia yang sangat shining, simering, splendid. "Udah sadar, hm?" Woi gak usah pake hm hm kenapa elah! Bisa-bisa nanti aku pingsan, lagi.
"Anda siapa?" Bodoh sekali kau Ameera sudah jelas dia Ash masih tanya siapa. Eh tapi kenapa dia malah senyum miring gitu, kan jadi takut.
"Aku adalah calon pentingmu, dimasa depan" hah gimana-gimana otakku gak bisa diajak kerja sama woilah. Mana yang kupikir in aku jadi ubab atau lebih buruk lagi jadi budak dia, dan kalau bener hilang sudah kehidupan tentramku.
"Hei tidak ada yang lucu, kenapa kau malah tertawa" dia dari tadi melihat wajahku sambil senyam-senyum gak jelas, masa tadi aku pasang wajah bloon si?
"Wajahmu mirip orang bodoh" pupus sudah image datar tidak peduliku. "Kita sekarang ada di tengah hutan terlarang" nah kan baru jawab, eh tapi apa katanya? Hutan terlarang tempat hewan buas dan sihir hitam itu? Mampus dah, wajahku sekarang mungkin sudah terlihat seperti orang sembelit huh.
"Tenang saja tempat ini sudah terlapisi dengan pelindung" kuhela napas sepanjang aku bisa, tidak peduli jika dia akan menertawakanku atau tidak.
Ups aku melupakan tugas yang masih menumpuk dimeja kerjaku. "Antar aku ke menara putri Alleta, sekarang!" Mari ngegas, jika dianggap tidak sopan itu urusan belakang yang penting sekarang aku bisa kembali.
"Baiklah ayo" Ash berkata dengan mengulurkan tangannya, buat apa heh. Tau aku hanya diam dia segera menarik tanganku untuk digengam, waw baper cui. "Tutup matamu jika ingin selamat" tidak mau menunda aku segera menutup mataku, setelahnya aku merasakan angin sejuk berhembus sebelum mendengar kebisingan yang membuatku membuka mata. Eh kenapa aku sudah berada di taman belakang menara? Jangan bilang dia bisa sihir teleportasi.
"Kalau begitu aku pergi dulu, sampai jumpa besok!" Belum sempat aku menjawab Ash sudah hilang entah kemana aku tidak peduli.
_
_
_
![](https://img.wattpad.com/cover/248223833-288-k639752.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Said She is The Evil Maid
Fantasy[ Bukan Novel Terjemahan ] Judul sebelumnya = Mystery Evil Maid with Him [ maaf chapter 7 sensian dia ke acak : ˘ ∧ ˘ : ] "Hah!" "Aku di mana? Aku siapa? Aku kenapa?" "Seharusnya sekarang aku berada di rumah sakit, bukan?" ________ Aku menjadi korb...