-27-

391 20 3
                                        

⊹ . 𖤐' ✺ •ొ ~

600 tahun silam. Ranah dewa dan dewi – Oblivion.

"Bagaimana perkembangannya?" salah seorang dewi cahaya bertanya pada panglima yang sedang memantau perang antara penyihir dengan para iblis.

"Para penyihir berada di bawah kaki iblis selama beberapa hari ini, tapi ada yang aneh ..." Panglima mengamati dengan cermat pergerakan beberapa penyihir yang jika dilihat biasa tidak akan ada yang curiga, namun itu keanehannya. Mereka tidak merasa takut keluar masuk tenda yang berada di antara ratusan tenda yang ada, melihat dari penyihir lainnya yang hanya berdiam diri dalam tendanya. Seakan ada yang direncanakan oleh para manusia ini.

"Bukankah itu bagus? Selama ini mereka telah dianiaya para iblis itu, apalagi para iblis ini dipimpin langsung oleh Beelzebub. Aku dengar dia juga terikat kontrak dengan pendeta dari Luencia." Di ruangan itu hanya ada sang paglima dan dewi cahaya. Dewa dewi lainnya tidak akan peduli dengan urusan manusia dan bangsa lainnya. Bila mereka pedulipun, tidak ada yang bisa mereka lakukan, entah itu membantu atau menghentikannya. Sebab adanya perjanjian alam.

Mereka berdua melihat hal yang dilakukan para penyihir setelah ditindas tanpa ampun oleh para iblis. Melihat bagaimana penyihir menyegel pintu antar dunia iblis. Dan bagaimana iblis tersiksa karena energinya yang terbatas. Semua dewa dan dewi mengetahui apa saja yang terjadi di ranah lainnya, tapi tidak ada yang bisa mereka lakukan bila itu bukan perintah.

Sebenarnya tidak semua iblis tersiksa, karena beberapa iblis sudah terikat kontrak oleh para manusia. Walaupun mereka sudah membuat keributan yang bisa terbilang parah, para penyihir tidak merasa terganggu. Mereka melakukan hal keji seperti yang dilakukan oleh para iblis sebelumnya, para penyihir benar-benar membalikkan keadaan. Di tengah krisis yang terjadi, Beelzebub menghilang. Dia menuju Lourene untuk menyerap kekuatan sihir yang ada dalam tubuh kontraktornya, dia tidak peduli walaupun harus menerima hukum alam karena telah menyerang kontraktornya.

Dalam aturan dunia iblis, apabila iblis terikat kontrak dengan siapapun, iblis tidak bisa menyerang kontraktornya apabila tidak diperintahkan. Hukuman yang akan diterima oleh iblis adalah ditariknya eksistensi iblis dalam tubuhnya, semakin parah kondisi kontraktor semakin kuat pula penarikkan eksistensinya. Bila kontraktor mati di tangan iblis, setengah eksistensi iblis akan dicabut. Eksistensi sangat penting bagi iblis, bahkan lebih penting dari pada kekuatan itu sendiri. Karena tanpa eksistensi, para iblis tidak akan dianggap dalam dunia iblis, juga tidak akan ada yang memanggilnya untuk membuat kontrak.

Beelzebub mengertakkan gigi, seluruh tubuhnya dipenuhi oleh cairan hitam. Bukan, lebih tepatnya tubuhnya luruh menjadi cairan hitam tapi bukan berarti dirinya mati. "Tunggu pembalasanku manusia!" Beelzebub menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya. Dia menggertakkan gigi menahan betapa sakitnya hukum alam yang dia terima, lalu dia menghilang dalam gelapnya malam.

Setelah tiga puluh tahun lamanya iblis berada di bawah kaki penyihir, sebagian iblis sudah berubah menjadi Bile. Bile adalah undead iblis yang menyerupai api dan berwarna biru, iblis Bile masih bisa mengikuti waktu dan bisa menyerap serta membisikkan pengetahuannya pada beberapa iblis khusus. Sedangkan para penyihir tidak sepenuhnya menang telak, banyak penyihir yang mati diserang oleh iblis yang terikat kontrak.

Lalu Dewi Pelindung Nelwyn akhirnya turun tangan. Dewi Nelwyn menurunkan hukuman untuk kedua belah pihak. Banyak iblis yang memendam dendam pada para penyihir, mereka bersumpah akan kembali untuk menghancurkan seluruh tempat yang bisa dijamah oleh manusia. Sayangnya mereka sudah menjadi iblis Bile yang hanya bisa memberikan kekuatan yang diserapnya dan membisikkan hal sesat kepada iblis maupun manusia lainnya. Sedangkan para penyihir mendapat hukuman yang sangat merugikan penyihir di masa depan, yaitu pengurangan mana dan kekuatan. Karena alasan inilah para penyihir muda tidak memiliki bakat yang istimewa, tapi yang namanya bakat tetap akan muncul entah itu dalam kurun seratus tahun yang akan datang atau lebih lama dari seribu tahun sekali.

"Menurutmu apa yang akan terjadi bila Dewi Nelwyn tidak turun?" Panglima bertanya pada Dewi Cahaya yang selalu datang setiap hari ke tempat ini. Dewi Cahaya menatap sosok Dewi Nelwyn yang akan segera dilupakannya, "Perang ini akan terjadi lagi dengan bangkitnya Beelzebub yang menjadi kuat." Dewi Cahaya menunjuk ke titik merah yang ada di wilayah Luencia. Lebih tepatnya pada kuil Luthien terbesar. "Aku yakin dia akan memafaatkan kuil untuk rencana balas dendamnya, tapi aku tidak yakin kapan hal itu akan terjadi. Mungkin sekitar 600 tahun lagi?"

Panglima menghela napas, "Pada saat itupun kita hanya bisa melihat apa yang terjadi di sana, tanpa bisa ikut campur apapun, bukan?"

"Tidak, waktu selama itu pasti akan ada banyak hal yang berubah jauh dari pada saat ini. Kekuatan baru pasti akan lahir di masa depan, lebih jauh lagi mungkin akan melibatkan para dewa dewi." Dewi Cahaya tersenyum samar, dia menelusuri wilayah Fierlen. Setiap dewi pasti memiliki bakat dan bakat itu berbeda-beda, bakat Dewi Cahaya ini adalah melihat masa depan secara acak. Dia bisa melihat sesuatu yang kuat akan muncul dari tempat ini.

⊹ . 𖤐' ✺ •ొ ~

"Dan ternyata sesuatu yang kuat itu adalah anakku." Michaila menutup ceritanya bersamaan dengan diletakkannya cangkir yang sudah kosong kembali ke meja. Matahari senja menyinari keduanya, Ameera mengangkat wajahnya, tatapannya sangat serius. "Tapi aku tidak sekuat itu untuk melawan Beelzebub, ibu." Dia meremas tangannya, mencoba untuk terlihat kuat. Ameera tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi setelah ketenangan singkat ini. sesuatu yang besar sudah menunggunya tak peduli dia siap ataupun tidak, semua itu akan terjadi. Pasti.

"kamu tidak sendirian Ameera. Kamu juga tidak punya kewajiban untuk menyelamatkan semua orang, kamu hanya perlu menjaga semua yang berharga bagimu. Karena kamu mendapatkan kekuatan ini, kamu harus menggunakannya sesuai aturan tak tertulisnya, bukan untuk merusak apa yang seharusnya ada." Michaila berdiri, dia memeluk Ameera yang terlihat rapuh di matanya, berharap sebuah pelukan dapat menenangkannya.

"Selama kita melakukan yang terbaik, suatu hal baik juga pasti akan datang. Semua hal itu butuh waktu, kita tidak bisa menebak semua itu akan datang kapan dan dimana. Kita hanya perlu berusaha untuk tidak merusak yang seharusnya dijaga. Banyak pengalaman yang telah ibumu ini dapatkan, kamu bisa mempercayaiku, sayang ..."

"... Apabila ... di antara kita ada yang pergi ... Sungguh, itu sama sekali bukan salahmu. Itu hal yang pasti terjadi di medan perang. Jangan biarkan emosi itu menguasaimu, habisi mereka yang membuat orangmu pergi baru kamu boleh meluapkan emosimu."

⊹ . 𖤐' ✺ •ొ ~

♘ ⭐🙄👎🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who Said She is The Evil MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang