13. "Again..."

670 78 104
                                    

Derap langkah kaki bergema di salah satu lorong rumah. Terdapat seseorang berjalan tanpa arah. Merenung segala masalah yang ia hadapi.

Dahlah anjir gue ga bisa pakai bahasa kiasan.

Jokowi menghela nafas panjang sebelum ia membuka sedikit gorden di lorong rumah rasa istana itu, kalau kalian tanya Bu Iriana, ia ngikutin suaminya dari tadi.

"Mas udah malam tidur yuk." Ajak Iriana. Tangannya ingin menggapai bahu Jokowi, tapi Jokowi menghindar.

"Duluan saja, nanti saya nyusul."

Iriana menghela nafas, mengangguk lalu pergi. Jokowi melirik istrinya yang semakin menjauh, ia pun segera pergi ke loteng. Ia perlu waktu sendiri lagi.

-♪-

Sinar rembulan menerangi kota. Angin berhembus bagaikan merisik di telinga. Jokowi hanya menutup matanya dan menikmati mekanisme alam itu.

"Jokowi!"

Dia terperanjat, dan hampir saja jatuh dari kursinya. Ia celingak-celinguk, mencari orang lain yang ada disekitarnya. Namun yang ia dapat hanya dirinya seorang diri.

"Tadi yang teriak siapa?"

Jokowi kembali menyenderkan kepalanya dan mengabaikan yang terjadi padanya tadi.

"Sebentar lagi musim dingin ya? Berarti waktu kami..." Jokowi menghela nafas lumayan panjang. "Sebentar lagi. Kalau kami begini terus pasti kami terlambat. Hei Willem-Alexander, apakah kau punya pikiran yang sama denganku? Kita harus menyelesaikan ini secepatnya..."

♬✧♬

◁𝄞▷

"Jokowi, sebentar lagi musim dingin. Apakah kau ingin bermain ski bersamaku? Musim itu seharusnya kita lebih dekat untuk menyelesaikan masalah ini. Semoga saja pikiran kita sama, agar negara kita bisa damai lagi." Alexander menatap sang rembulan yang bersinar terang. "Ya Tuhan, tolong kabulkan doa saya kali ini. Saya mohon..."

『Bagai Daun Musim Gugur yang Jatuh Lalu Diterpa Angin, Itulah Kita』

Kata-kata mutiara macam apa ini cuk.

Please, Help me...|| Countryhumans Netherlands x Indonesia [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang