16. "Rahasia Sebuah Boneka dan Kebenarannya."

514 76 16
                                    

Indonesia masih menatap kosong ASEAN, sedangkan ASEAN masih tidak percaya dengan celetukan Indonesia.

"Papa? Papa kenapa?" Indonesia menggoyangkan tangan ASEAN. ASEAN masih saja tidak merespon.

"Kalau begini...Jokowi..."

Kediaman Indonesia

Iriana memeluk erat Jokowi dan menutup matanya. Ia menahan tubuhnya agar tidak kemana-mana.

"Mas, diamlah!" Tegas Iriana.

Jokowi mulai diam, beberapa menit kemudian ia jatuh pingsan. Istrinya hanya menghela nafas karena itu, makin hari makin parah.

"Astagfirullah, kalau terus begini...hh, aku tidak tau lagi."

Iriana merangkul Jokowi ke kasur, ia langsung menidurkannya. Sepertinya malam ini tidak akan tenang.

Meanwhile Willem-Alexander and Maxima

"Argh!" Pekik Alexander saat perutnya ditendang oleh istri tercintanya.

"Ternyata ia sedikit sadar juga."

Ya, sekarang mereka sedang bergelud di kasur. Bukan anuan ye, 3 anak cukup.
Maxima menahan tangan Alexander dan menutup mulutnya -pake tangan satu lagi-.

"Tenang sayang."

"Ta-tapi Neth—"

"Sht...dia ada di kamar kau tidak perlu khawatir." Jawab Maxima. "Sekarang waktunya tidur, sayang."

Maxima mengambil air minum -yang sudah dicampur obat tidur- kepada Alexander.

"Ini sayang, minumlah." Ucap Maxima sambil tersenyum hangat.."Hh, sebaiknya aku paksa aja."

Tangan Alexander terulur untuk meraih gelas yang dipegang Maxima, Maxima hanya memberikannya lalu mengelus-elus rambutnya.
Setelah meminum itu, beberapa menit kemudian Alexander tertidur. Maxima langsung menghela nafas lega.

"Ah, ini lebih buruk daripada yang kuduga. Sepertinya aku harus membicarakan ini dengan Iriana."

Kebesokan harinya

•> 11.00

Iriana dan Maxima hanya menatap datar dua orang pria yang sedang bergelud di depan mereka.

"Hei, itu kau!"

"Bukan itu kau!"

"BERISIK!!!" Maxima berteriak -dengan spontan juga berdiri-, yang membuat pria-pria itu terdiam seketika. "KALIAN INI DISURUH KERJA SAMA MALAH GELUD HAH! KALAU GINI TERUS MASALAHNYA GA BAKAL SELESAI!"

"Ma-maaf." Balas kedua pria itu dengan nada rendah.

Maxima menghela nafas panjang sebelum ia duduk kembali. Iriana yang ada di sampingnya sedang mencocok logi kan sesuatu.

"Tulisan ini sepertinya berhubungan."

"Mana?"

Iriana menyodorkan keempat kertas itu kepada Maxima. Iriana juga meminta untuk menerjemahkannya.

"Aku mengkhianatinya lagi." Dia melihat kertas yang Jokowi temukan. "Karena itu memang sifatmu, aku sudah muak." Kembali ke kertas Netherlands "Sialan, sampai kapan aku terus begini." Ke kertas Indonesia. "Ini salah diriku sendiri. Seandainya aku melawan."

"Tunggu, mereka sudah tau ini dari lama?"

"Mungkin iya, mungkin tidak. Ini hanya cocok logi."

Mereka menghela nafas. Alexander menatap Jokowi dan meminta menjelaskan mimpinya semalam.

Please, Help me...|| Countryhumans Netherlands x Indonesia [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang