24. "Kematian."

433 45 17
                                    

Indonesia menidurkan Neth di kasurnya lalu pergi. Derap kakinya bergema di seluruh lorong, cahaya matahari menebus jendela dan menyinari ruangan.

"Sebentar lagi musim dingin ya? Entah sampai kapan aku akan bertahan."

Time skip

•> 18.00

Netherlands terbangun dari tidurnya, ia melihat sekelilingnya bingung. Sunyi. Ia memutuskan untuk melihat keadaan rumah, tak ada satu orang pun di sini.

"Kemana mereka?"

Drap drap drap

Ia mendengar suara derap kaki mendekat, ternyata itu Maxima dengan wajah khawatirnya.

"Maxi—"

"Neth?"

Mereka berdua saling bertatapan bingung. Maxima masih menggoyangkan bibirnya. Neth menghela nafas.

"Apa yang terjadi kepada Willem?"

"Dia hilang."

"Apa?!"

Maxima mencoba menenangkan dirinya, "Sejak jam 6 kurang 5 dia sudah tidak ada. Aku tertidur di sampingnya tadi."

Neth hanya terdiam sambil berpikir, kemana ia pergi? Tak lama suara jeritan masuk ke dalam telinganya. Maxima yang sama mendengarnya langsung menarik tangan Neth dan menuju kamar Jokowi.

-♪-

Brak!

"Apa yang—"

Ucapan Neth terpotong, melihat kasur Jokowi penuh darah. Iriana yang agak syok dan berkaca-kaca melihat ke arah Neth, ia terkena cipratannya.

"Iriana!" Maxima secara spontan memeluk Iriana, Iriana semakin menjerit dalam pelukan temannya. "Tenanglah..."

"Apa yang terjadi?"

"Netherlands!"

Perhatian Neth lagi-lagi teralihkan. Terlihat Indonesia di depan pintu sambil mengulurkan tangannya, sepertinya mengajak ke suatu tempat.

"Indonesia apa yang—"

"Nanti akan kujelaskan, sebaiknya kita pergi sekarang! Mereka dalam ambang kematian sekarang."

"Ambang?" Ucap Iriana kecil sambil ternganga.

"His, tenanglah, Jokowi akan selamat," kata Maxima semakin memeluk erat Iriana.

Netherlands bingung, baru bangun tidur udah ada masalah lagi. Maxima melihat sayu Neth seperti meminta bantuan.

"Neth..."

Neth lagi-lagi menghela nafas, tapi yang ini agak panjang, "Baiklah. Ayo Indonesia!"

Indonesia mengangguk. Mereka langsung pergi keluar rumah. Maxima tersenyum, matanya berkaca-kaca. Iriana hanya melihat polos temannya.

"Apakah—"

"Tentu, dia akan selamat. Jadi jangan khawatir," potong Maxima. "Ya Tuhan semoga mereka baik-baik saja."

Please, Help me...|| Countryhumans Netherlands x Indonesia [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang