5. Apa yang bukan milikmu, tak seharusnya kau miliki

365 38 12
                                    

Happy Reading

.

.

.

Setelah pertemuan tak disengaja antara Jaehyun dan Mingyu pada kemarin sore. Jaehyun dibuat tak bisa tidur semalaman dan terus memikirkan nasib sahabat dekatnya tersebut. Tidak ada kabar apapun darinya, padahal ia sudah meminta Mingyu untuk mengabarinya setelah sampai di tempat tujuannya. Tetapi sayangnya sampai pagi pun nampaknya Mingyu tak mengabarinya. Apalagi selama setahun ini Mingyu tak lagi menggunakan nomor lamanya dan itu cukup membuat Jaehyun kewalahan mencari kabarnya.

Tak dapat dipungkiri jika pertemuannya kemarin membuat Jaehyun sangat bahagia sekaligus terharu. Terharu karena ia bisa kembali bertemu dengan sahabatnya yang telah lama ia cari. Meskipun ia lihat jika Mingyu telah banyak berubah sejak terakhir kali bertemu. Rasanya ia ingin sekali mengajak Mingyu tinggal bersamanya, ia yakin jika kedua orang tuanya akan sangat senang dengan kehadiran Mingyu. Terlebih dirinya yang hanyalah anak tunggal.

Masih ingat dibenaknya ketika kedua orang tua Mingyu meninggal, keduanya terutama sang ibu begitu kehilangan sosok cantik yang begitu ramah itu. Belum lagi ia melihat anak bungsunya yang dalam kondisi tak baik. Wajah pucat dan tatapan kosong itulah yang membuat ibu Jaehyun tak hentinya memberikan perhatian padanya dan mencoba untuk menguatkannya. Namun sayangnya Mingyu tak melihat kebaikan keluarga Jung, justru ia menghilang bak ditelan bumi.

Baik kedua orang tua dan dirinya. Keluarga Jung terus mencoba mencari keberadaan anak malang itu selama satu tahun ini, meskipun mereka tak mendapatkan hasil sedikitpun. Mingyu seolah terus menjauh dan sulit untuk diraih. Apa yang terjadi padanya, memang tak mudah untuk dilewati seorang diri. Tidak ada satupun orang yang ingin merasakan kepahitan hidup yang seperti ini.

Siang ini setelah mata kuliah selesai Jaehyun memutuskan untuk membuat janji kepada Eun Woo dan memberitahu sahabatnya mengenai pertemuannya bersama Mingyu kemarin. Tentu saja dalam diam dan tidak ingin ada satu orangpun tahu mengenai pertemuannya ini. Tentu saja Jaehyun masih ingat dengan janji yang ia katakan kepada sahabatnya tersebut. Ia tidak akan memberitahu siapapun kecuali kepada Eun Woo, karena hanya Eun Woo lah yang bisa memegang janjinya dengan baik.

"Aku berjanji tidak akan memberitahu siapapun tentang dirimu, Gyu. Bolehkah aku memberitahu Eun Woo ? Aku tidak ingin dia menjadi seseorang yang tidak tahu apapun tentang pertemuan ini."

"Tentu saja. Asal kau tidak memberitahu Wonwoo dan keluarganya."

Jaehyun masih setia menunggu Eun Woo digerbang kampus. Beruntungnya ia pulang lebih cepat dari biasanya. Kedua matanya tak hentinya mencari-cari keberadaan seseorang yang tengah ditunggunya. Siapa tahu saja ia melihat Eun Woo dan tidak perlu menunggunya terlalu lama, bisa bahaya bila Wonwoo melihat dirinya bersama Eun Woo. Keduanya memang satu kampus, namun tidak bertemu setiap saat. Keduanya sibuk pada kepentingannya masing-masing.

Bila saat ini Wonwoo melihat keduanya saling bertemu seperti ini, tentu saja akan mengundang penuh tanda tanya. Sejak satu tahun ini Wonwoo seolah tengah mengawasi gerak geriknya dan selalu mengikutinya kemana keduanya pergi. Risih ? Tentu saja. Siapa yang ingin terus diikuti seperti itu dan membuat tidak nyaman. Wonwoo memang sangat keterlaluan dan membuat mereka seolah menjadi seseorang yang sangat bersalah.

Jaehyun langsung menarik lengan Eun Woo untuk segera pergi dari tempatnya berpijak sebelum Wonwoo melihatnya. Keduanya pergi dengan tergesa seperti tengah dikejar oleh sesuatu yang menakutkan. Pada akhirnya Jaehyun membawa Eun Woo masuk kedalam salah satu cafe yang tak jauh dari kampus. Hanya ini tempat yang menurut Jaehyun sedikit lebih aman dibandingkan diluar tadi. Setidaknya ia akan lebih cepat memberitahu Eun Woo tentang pertemuan kemarin.

[S2] The Beginning Of Spring [SEQUEL / END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang