Happy Reading
.
.
.
Jang Eui Soo selalu menjunjung tinggi kesetiaan akan suatu hal. Bisa dikatakan ia tidak pernah mengkhianati suatu hal yang sering kali membuat dirinya senang. Begitupun ia masih ingat dengan permintaan mendiang majikannya yang tak lain adalah ibu kandung Mingyu. Jauh dari pikiran buruk akan wanita cantik itu, ia hanya menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa bukan sebagai sebuah amanat bahwa wanita cantik itu akan pergi secepat ini.
Satu tahun telah berlalu, ia masih mengingatnya dengan jelas keinginan wanita cantik itu untuk menjaga sang anak dan menjadikan seseorang yang setia untuk anak bungsunya. Memang ia tidak diragukan lagi bahwa dirinya sangat dekat dengan Mingyu ataupun Wonwoo. Apalagi melihat bagaimana terpuruknya Mingyu saat itu ketika prosesi pemakaman kedua orang tuanya, disanalah ia bisa melihat bahwa Mingyu sangat terluka dan kesepian.
Tentang tragedi kecelakaan sang majikan, ia tidak bisa menyalahkan siapapun. Meskipun Mingyu dengan pendiriannya selalu menjadikan Wonwoo sebagai penyebabnya. Padahal seperti yang polisi katakan pada saat itu, tidak ada sangkut pautnya dengan Wonwoo. kecelakaan yang dialami oleh mereka murni kecelakaan akibat mobil yang berkecepatan tinggi dan oleng menabrak pembatas jalan. Begitupun dengan Tuan Kim yang kurang konsentrasi dan juga kelelahan.
Seberapa keras Polisi menjelaskan kepada Mingyu, tetap saja Mingyu tidak pernah mau menerima kenyataan ini. Dan kehancuran Mingyu bertambah ketika tahu bahwa perusahaan dan rumah yang ia sang ayah perjuangkan telah dirampas begitu saja oleh seseorang yang tak berhati nurani. Baik Mingyu maupun Eui Soo, keduanya tidak mengenal mereka dan saat itu adalah pertemuan keduanya dengan orang tersebut. Malam setelah pemakaman Eui Soo tidak menduga bahwa Mingyu menyuruhnya pergi dan tidak pernah menemuinya lagi dengan alasan ia bukanlah sopirnya lagi.
"Hyung aku tahu ini sangat berat, tapi aku ingin kau pergi karena kau sudah tidak lagi bekerja dengan keluargaku. aku tidak bisa memberikan uang sebagai gaji terakhirmu dikeluargaku, seperti yang kau lihat aku tidak memiliki apapun. aku hanya bisa mengucapkan terima kasih atas kesetiaanmu pada keluargaku. aku berjanji tidak akan melupakanmu, hyung."
"Mingyu-ya maukah kau tinggal bersamaku ? meskipun rumahku tak sebesar rumahmu, tapi aku akan bertanggung jawab untuk kehidupanmu. Nyonya berpesan padaku untuk terus bersamamu, kau tahu ini adalah amanat yang paling berat untukku. aku tidak ingin mengecewakannya, seperti yang aku pernah katakan bahwa aku akan terus setia pada keluargamu. jadi aku mohon, tinggalah bersamaku kita mulai dari awal lagi."
"Tidak hyung. aku tidak ingin merepotkan kau ataupun yang lain. tolong hargai keputusanku ini, ya ?"
Eui Soo masih berdiam diri didepan pintu salah satu ruang inap sejak lima menit yang lalu. Ada keraguan dikedua matanya yang sangat jelas terlihat dan tidak dapat disembunyikan. Ia ragu untuk masuk kedalam dan takut jika seseorang yang akan ia temui ini tidak mengingatnya dirinya. Jauh dari lubuk hatinya, orang itu tidak akan semudah itu melupakan dirinya. seperti yang kalian ketahui bahwa hanya ia seorang menjadi pendengar baik untuknya. seseorang yang sangat rapuh dan berhasil bangkit kembali setelah hancur berkeping-keping.
Siapa lagi jika bukan Jeon Wonwoo atau Kim Wonwoo.
Eui Soo melihatnya. Melihat wajah pucat itu yang memandangnya dengan tatapan terkejut sekaligus sendu ketika dirinya memberanikan diri masuk kedalam ruangan yang serba putih itu. Wonwoo masih tetap sama seperti terakhir kali ia bertemu dengannya, bedanya sekarang Wonwoo jauh sangat kurus dari sebelumnya. Eui Soo yakin bahwa Wonwoo melalui banyak kesulitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[S2] The Beginning Of Spring [SEQUEL / END]
FanficSeberapa keras kau menyembunyikan rahasia itu, tetap saja akan terbongkar dengan perlahan. Kau tahu ? Orang-orang terdekatmulah yang akan lebih terluka mengetahui fakta tersebut. Apa kau merasa bersalah ? Tidakkah kau memikirkan kembali apa yang tel...