21. Bertahan dalam rasa sakit

320 39 10
                                    

Happy Reading

.

.

.

"Hyung tidak bisakah tinggalkan aku sendiri ? Aku tidak ingin terlihat lemah dihadapanmu." ujar Wonwoo tiba-tiba ketika Seungcheol tengah membantunya memuntahkan isi perutnya.

Ya. Setelah makan siang tadi Wonwoo langsung memuntahkan isi perutnya sekaligus kembali mimisan. Pria yang lebih tua itu cukup terkejut dengan mimisan sang adik yang bahkan lebih banyak dari hari-hari yang telah berlalu. Kali ini ia merasa bila Wonwoo tengah mencoba membohongi semua orang tentang kondisinya saat ini. Seungcheol dengan setia terus berada didekat Wonwoo dan memijat pelan tengkuk sang adik dengan pelan. Walaupun sebenarnya Seungcheol tidak tega melihat bagaimana adiknya ini melawan rasa sakitnya seorang diri.

Tentang permintaan Wonwoo yang menyuruhnya untuk meninggalkannya tentu saja Seungcheol akan menolaknya. Bagaimana bisa ia membiarkan adiknya melawan rasa sakitnya sendiri dengan kondisi yang bisa dikatakan tidak baik-baik saja ? Apakah ia akan setega itu padanya ? Dulu memang Seungcheol sempat memperlakukan Wonwoo dengan buruk hanya karena ia yang tidak tahu menahu masalah keluarganya sebenarnya. Ia yang terlalu egois tidak melihat dengan benar bagaimana Wonwoo yang teramat sangat terluka.

Melihat bagaimana Wonwoo yang sekarang harus berjuang melawan rasa sakitnya membuat Seungcheol benar-benar tersadar dengan apa yang pernah ia perbuat. Jika tahu bahwa Wonwoo menahan rasa sakitnya seorang diri, seharusnya ia tidak pernah memperlakukan Wonwoo dengan buruk. Masalah yang pernah hadir didalam hidupnya bukanlah urusannya maupun Wonwoo, masalah tersebut hanya boleh diselesaikan oleh orang tuanya bukan anak-anaknya.

Seungcheol tersadar dari lamunannya ketika Wonwoo lagi-lagi kembali memuntahkan isi perutnya yang hanya tinggal air saja kedalam wastafel di dekat ruang makan. Beruntungnya siang ini Nyonya Kim tengah pergi bekerja dan mungkin wanita cantik itu akan langsung membawa sang anak ke Rumah sakit, meskipun Wonwoo sangat membenci tempat terkutuk itu. Bagi Wonwoo Rumah sakit sangatlah menyeramkan dan banyak kenangan menyakitkan didalamnya.

Butuh beberapa menit baik Wonwoo maupun Seungcheol berada ditempat tersebut sampai pekerjaan pria bermata rubah itu selesai, "Kita kerumah sakit, ya ? Kondisimu cukup memprihatinkan, Wonwoo." ujar Seungcheol dengan lembut sembari membantu Wonwoo menghapus jejak darah yang keluar dari hidung bangirnya.

Benar kata Seungcheol bahwa dirinya sangat memprihatinkan terlihat jelas di pantulan kaca yang memperlihatkan bahwa wajahnya sangatlah pucat. Bukan Wonwoo namanya bila ia tidak keras kepala. Sekali tidak mau, Wonwoo tetap tidak mau pergi ke tempat terkutuk itu. Biarlah ia berada dirumah sampai ajal menjemputnya. Wonwoo hanya ingin berada dirumah untuk saat terakhirnya, hanya bersama keluarga bukan orang lain.

Tidak bisakah mereka mengerti dengan keinginannya ini ?

Sebuah gelengan membuat Seungcheol sangat kecewa, "___kenapa ? Tidak bisakah kau pikirkan bagaimana orang-orang sangat mengkhawatirkanmu ? Bukankah kau ingin bertemu dengan Mingyu dan tidak ingin Mingyu mengetahui bahwa kau sakit. Bila seperti ini bagaimana kau akan menyembunyikan sakitmu darinya ? Tolong sekali ini saja pikirkan tubuhmu." jelas Seungcheol mengutarakan kekecewaannya terhadap sang adik yang masih tetap pada pendiriannya.

"Aku merasa bahwa aku tidak akan pernah bertemu dengannya lagi, hyung. Sepertinya ajalku akan segera tiba, oleh karena itulah aku tidak ingin meninggalkan rumah ini sedikitpun. Aku hanya ingin terus berada dirumah ini sampai aku pergi dan tak lagi bernapas."

Tenang ? Itu yang Seungcheol lihat ketika Wonwoo mengutarakan isi hatinya dengan begitu tenang tanpa rasa takut. Apakah Wonwoo benar-benar menyerah dan tak lagi ada keinginan untuk hidup ? Mengapa harus ia yang menyaksikan bagaimana tersiksanya Wonwoo karena sakitnya. Mungkinkah ini karma atas sikapnya dimasa lalu ? Seperti inikah adiknya yang satu ini menahan beban sekaligus rasa sakitnya sendiri ? Sungguh Seungcheol merasa ia tidak pantas berada disisi Wonwoo setelah ia melukainya.

[S2] The Beginning Of Spring [SEQUEL / END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang