Happy Reading
.
.
.
Nyoba dulu, kalo misalkam rame ya dilanjutnya cepat. Kalo ya gak terlalu, paling slow hihihi
.
.
.
"Kenapa eomma harus merahasiakan semua ini dariku dan malah menyimpan bebanmu seorang diri ? Mau kau menyembunyikannya ataupun tidak, semuanya tidak akan ada yang berubah. Pada akhirnya aku tetap menjadi tersangka." ujar Wonwoo kepada Nyonya Kim yang nampak merasa bersalah atas keputusannya yang menyembunyikan fakta tentang masalah kasusnya dulu. Logikanya kasus tersebut telah ditutup cukup lama, dengan tiba-tiba Nyonya Lee kembali hadir dan mengacaukan semuanya.
Nyonya Kim tak hentinya meminta maaf kepada sang anak yang nampak terlihat kecewa terhadapnya. Memang seharusnya ia tidak menyembunyikan semua ini kepadanya, apalagi disaat penyakit yang diderita sang anak semakin menjadi dan entah sampai kapan anak semata wayangnya itu bertahan. Tetap saja Nyonya Kim tidak ingin memperburuk keadaan sang anak, meskipun harus dengan cara yang seperti ini.
Ia kira bila ia menyembunyikannya dari Wonwoo, anaknya tersebut tidak akan sekecewa ini terhadapnya. Apalagi dengan kehadiran Nyonya Lee yang tidak pernah ia duga sebelumnya. Menakuti sang anak dengan cara yang sangat licik sampai Wonwoo harus jatuh tak sadarkan diri akibat luka yang ditorehkan oleh wanita licik tersebut. Sungguh Nyonya Kim begitu kecewa karena tidak dapat mencegah Nyonya Lee masuk kedalam rumahnya dan menyakiti sang anak. Seharusnya ia tidak membiarkan semua ini terjadi, mungkin saja Wonwoo tidak akan terluka kembali.
Dalam posisi berbaringnya pada tumpukan beberapa bantal, Wonwoo nampak menyunggingkan senyum tipisnya. Senyum tipis yang memperlihatkan bahwa dirinya begitu kecewa atas sikap sang ibu. Meskipun dalam hati kecilnya percaya bahwa sang ibu melakukan itu demi kebaikan dirinya, namun baginya tetap salah. Salah karena pada akhirnya dirinya ikut terseret kedalam masalah yang sama dan tak dapat ia hindari.
Dan Wonwoo sebisa mungkin untuk tidak marah kepada wanita cantik yang tengah duduk didekatnya sembari menggenggam tangan kanannya. Nampak rasa lelah terlihat diwajah cantiknya dan Wonwoo benci akan hal itu. Selama ini ia tidak pernah melihat sang ibu selelah ini. Ibunya terlihat segar dan tidak pernah memperlihatkan wajah lelahnya sedikitpun. Kali ini untuk pertama kalinya Wonwoo melihat wajah lelah tersebut.
Sebisa mungkin Wonwoo meredam rasa kecewanya terhadap sang ibu dengan cepat ketika sadar bahwa ia tak seharusnya bersikap seperti ini. Wonwoo yakin dan sangat yakin bila ibunya teramat sangat lelah karena pekerjaan sekaligus memikirkan dirinya. Sekarang, Wonwoo merasa bahwa dirinya hanyalah beban untuk ibunya. Hidupnya ini malah semakin membebankan sang ibu yang seharusnya ia membahagiakan wanita cantik itu.
"___apa menurutmu aku terlihat baik-baik saja ? Tentu saja aku tidak baik-baik saja. Aku benci diriku yang seperti ini dan semua tentang hidupku, aku sangat membencinya. Ditambah lagi eomma menyembunyikan semua ini dariku yang semakin membuatku teramat sangat lemah." tambahnya dengan kedua mata memerah menahan tangis.
Tidak. Bukan ini maksud wanita cantik itu. Bukan maksud untuk membuat sang anak terlihat lemah. Hanya saja ia mencoba untuk melindunginya. Melindungi dari orang-orang yang mencoba melukainya maupun membuat hidupnya semakin singkat. Tentu saja tidak ada seorang ibu yang menginginkan hal itu terjadi. Lalu mengapa Wonwoo berpikir seperti itu ? Tidakkah Wonwoo melihat dirinya yang berjuang melindunginya dari siapapun yang hendak melukainya, bukannya menyalahkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[S2] The Beginning Of Spring [SEQUEL / END]
FanficSeberapa keras kau menyembunyikan rahasia itu, tetap saja akan terbongkar dengan perlahan. Kau tahu ? Orang-orang terdekatmulah yang akan lebih terluka mengetahui fakta tersebut. Apa kau merasa bersalah ? Tidakkah kau memikirkan kembali apa yang tel...