15. Hati sekeras batu

262 37 7
                                    

Happy Reading

.

.

.

Nyonya Jung tak menyangka bahwa sahabat anak angkatnya ini menemuinya dan membuat Mingyu dapat tersenyum tulus seperti yang ia inginkan selama ini. Mingyu, anak itu sangat jarang sekali tersenyum dan kebanyakan anak itu memberikan senyuman palsunya. jujur saja ada perasaan senang yang tidak dapat diungkapkan oleh kata-kata.

Melihat bagaimana bahagianya Mingyu, membuat Nyonya Jung menginginkan anaknya itu kembali masuk kuliah tanpa memikirkan biayanya. meskipun Nyonya Jung hanya memiliki restoran kecil ini, tapi iya yakin bisa menyekolahkan kedua anaknya dengan baik tanpa harus menunggak bayaran sekolah. apalagi yang ia tahu bahwa mIngyu memiliki otak yang cerdas, ia yakin jika anaknya yang satu ini bisa mendapatkan beasiswa full tanpa harus membayar seperakpun biaya sekolah.

Yang Nyonya Jung pikirkan sekarang adalah apakah Mingyu mau mendengarkan nasehatnya ini ? apalagi anaknya ini sangat keras kepala dan tidak pernah mendengarkan saran darinya satu kalipun. Mingyu hanya akan menurut kepadanya ketika ada niatan pada hatinya. begitupula dengan pergi ke Seoul, semua itu atas kehendaknya sendiri. bahkan sebelum ia menyuruhnya tidak pernah didengarnya.

Wanita paruhbaya itru hanya ingin Mingyu bahagia dengan cara berkumpul bersama sahabatnya, meskipun ia sadar bahwa Mingyu tidak ingin bertemu dengan saudaranya yang diyakini telah menghancurkan hidupnya dan membuat kedua orang tuanya pergi. bukankah tidak memaafkan kesalahan orang lain adalah suatu kesalahan yang sama juga ? apalagi orang itu sama menderitanya seperti dirinya, besar kemungkinan bila orang yang Mingyu benci ini tengah menyesali perbuatannya sendiri.

Tidak ada salahnya bila mencoba memaafkan dan lebih berdamai dengan keadaan, kan ?

Setelah kepergian Jaehyun dan Eunwoo kemarin siang, Mingyu menjadi ekstra bekerja dan bahkan baru mendapatkan waktu sesantai ini. Nyonya Jung memutuskan untuk mengajaknya bicara di luar Restoran sembari menikmati malam hari dengan segelas cokelat ditangannya untuk sang anak angkat. seperti biasa Mingyu lagi-lagi terlihat bingung oleh ibu angkatnya ini, tidak seperti biasanya.

Nyonya Jung meletakkan segelas cokelat hangat tepat dihadapan Mingyu. lihatlah Mingyu sangat menggemaskan layaknya anak kecil yang tengah menunggu ibunya membuatkan susu untuk dirinya, "Minumlah cuaca sangat dingin, kau bisa terserang flu." ujar Nyonya Jung sembari menempati kursi kosong tepat dihadapan sang anak.

Menurut, Mingyu segera mengambil gelas berisi cokelat hangat tersebut dan meminumnya dengan perlahan. beruntung cokelat hangat ini tidak terlalu panas, mungkin ia akan menghabiskan waktu untuk mendinginkannya. Mingyu sangat berterima kasih dan beruntung bertemu dengan Nyonya Jung wanita yang sangat menyayanginya selayaknya orang tua kandung pada anaknya. atas perbuatan baik Nyonya Jung kepadanya, Mingyu berjanji tidak akan pernah mengecewakannya.

"Terima kasih cokelatnya, eomma. ini membuat tubuhku hangat." ucapnya setelah menyisakan cokelat hangatnya menjadi setengah gelas.

Nyonya Jung memberikan senyuman terbaiknya kepada sang anak dan tidak ragu mengelus puncak kepalanya dengan penuh kasih sayang. dalam hati Nyonya Jung merasa sangat kasihan melihat anak sebaik Mingyu harus mendapatkan takdir kehidupan yang seperti ini. tetapi ia juga tidak bisa menyalahkan Tuhan atas takdir yang diterima oleh Mingyu, karena takdir inilah membuat Mingyu menjadi pribadi yang sangat kuat dan mencoba terus bertahan meskipun ia sendiri tidak tahu bagaimana kelanjutan hidupnya.

[S2] The Beginning Of Spring [SEQUEL / END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang