Happy Reading
..
.
Pagi hari yang cerah ini, Wonwoo dan Mingyu saling diam di meja makan. Hanya mereka berdua, tidak ada Chan maupun Nyonya Jung. Chan begitupun Nyonya Jung nampaknya kedua orang itu tengah memberikan waktu untuk kedua anak muda tersebut. Meskipun sudah beberapa menit berlalu, namun keduanya masih saling diam. Tidak ada yang berani mengucapkan sepatah kata dari mulutnya masing-masing.
"Eomma tidak mengajarkanmu menjadi anak pendendam, Mingyu. Seberapa besar rasa kecewamu terhadap Wonwoo, bagaimanapun dia adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Meskipun begitu, kau harus mencoba untuk memaafkannya dan memulai dari awal kembali. Ingatlah kedua orang tuamu yang sama-sama menyayangi kalian berdua."
"Bagaimana bisa aku memaafkan pembunuh kedua orang tuaku ?"
"Pembunuh ? Apakah kau melihat langsung Wonwoo membunuh kedua orang tuamu ? Tidak, bukan ?"
"Tapi___"
"Kau harus menjadi orang pemaaf, Gyu. Bagaimanapun kesalahannya, kau harus dapat memaafkannya. Eomma yakin jauh dilubuk hatimu yang paling dalam tersimpan keinginan untuk menata hidupmu kembali bersamanya. Ingatlah dia adalah keluargamu, pengganti orang tuamu dan juga kakakmu."
Percakapan antara Mingyu dan Nyonya Jung kembali teringat dibenaknya. Benar yang dikatakan oleh ibu angkatnya itu, bahwa dia memang merindukan kehidupan yang seperti dulu. Kenangan indah yang tak pernah ia lupakan seumur hidupnya, karena tidak langsung Wonwoo telah mengubah hidupnya menjadi sosok yang ceria. Tapi karena kejadian nahas yang mengakibatkan kedua orang tuanya meninggal, dirinya menjadi sosok keras kepala dan bahkan tidak sebaik sebelumnya.
Lalu, haruskah ia mengutarakan isi hatinya yang selama ini dipendamnya ?
"Gyu, aku tahu aku salah. Tapi, bisakah sekali ini saja kau memaafkanku ? Aku janji setelah ini tidak akan mengusikmu lagi." ujar Wonwoo takut. Takut Mingyu tidak dapat mengontrol emosinya yang bisa saja melukainya nanti.
Mingyu tak langsung menyahuti. Ia menunduk sembari mengaduk makanan yang nampak telah dingin. Biasanya setiap bangun tidur, Mingyu akan merasa makan dan memiliki nafsu makan yang tidak dapat tertahankan. Tidak dengan hari ini, ia merasa perutnya tidak lapar sama sekali. Apalagi dengan nafsu makan. Apa ini karena kehadiran Wonwoo ?
Secara tidak langsung Mingyu mengiyakan perkataan ibu angkatnya tentang fisik Wonwoo. Benar, jika Wonwoo terlihat tidak sehat. Tubuhnya sangat kurus, begitupun dengan wajahnya yang putih pucat. Apa selama ini Wonwoo tidak mengurus tubuhnya ? Tapi mengapa harus menyiksa dirinya dengan cara seperti ini ? Sejujurnya Mingyu benci melihat Wonwoo yang semakin kurus seperti ini. Mingyu merasa jika perubahan Wonwoo karena dirinya, seharusnya ia tidak egois dan memikirkan dirinya sendiri.
"Aku ijin ke toilet." lagi Wonwoo berujar dengan Mingyu yang nampaknya todak menanggapi perkataan sang lawan bicara.
Tanpa sepengetahuan Wonwoo, Mingyu menoleh dan melihat kepergiannya. Ada perasaan cemas ketika melihat Wonwoo pergi dengan terburu-buru sembari menutup mulutnya, dan bahkan Wonwoo baru saja menyuapi mulutnya satu suap nasi. Sebenarnya apa yang terjadi dengannya ? Apa Wonwoo merahasiakan sesuatu darinya ? Tidak. Wonwoo harus baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
[S2] The Beginning Of Spring [SEQUEL / END]
أدب الهواةSeberapa keras kau menyembunyikan rahasia itu, tetap saja akan terbongkar dengan perlahan. Kau tahu ? Orang-orang terdekatmulah yang akan lebih terluka mengetahui fakta tersebut. Apa kau merasa bersalah ? Tidakkah kau memikirkan kembali apa yang tel...