Library

28.3K 2.1K 7
                                    

#AuthorPOV

Prilly duduk manis di meja kantin, didepannya ada sepiring kue Rainbow cake. Ia tersenyum, ia baru sadar.. Hidupnya sangat berwarna. Tanpa beban, bahkan jika ada beban itu.. Semuanya terasa hilang karena senyuman.

Senyuman, Kuncinya.

Ia memotong cake itu, lalu memakannya dengan lahap. Tanpa wajah sok manis yang dipamerkan wanita pada umumnya, alias Jaga Image.

"PIYIII..." Suara itu membuat prilly tersenyum lebar, dari kejauhan.. Ia melihat Michelle berlari ke arahnya, dengan rambut kuncir dua yang bergoyang-goyang karena larinya yang cukup kencang.

"Omg omg hellow to the back!!" Ucap mereka berdua, lalu langsung berpelukan. Sangat terlihat akrab. Bahkan disekolah ini, belum ada yang bersahabat seperti mereka. Bahkan keduanya baru mengenal satu sama lain, kemarin.

"Eh, tau gak sih Piy?"

"Apa, apa?" Tanya Prilly penasaran, lalu sambil menyuapkan sesendok Kue Rainbow cake-nya.
"Gue lagi Jatuh cinntaaaa..." Ucap michelle sambil membuka tangannya lebar-lebar. Lalu tertawa girang.

"Hah? Beneran kamu chel?"

Michelle mengangguk, lalu memeluk pundak prilly.
"Kalau deket dia, gue kehabisan nafas! Terus, terus.. Detak jantung gue gak normal, pipi gue panas." Ujar michelle, lalu mulai membayangkan lelaki yang beberapa kali ia temui tadi.

"Aduuu icheel, kamu tuh ya..." Prilly tertawa, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kamu harus coba jatuh cinta!"

"Aku udah pernah, dan sekarang aku lagi Jatuh cinta." Ujar prilly, menampakan senyuman manisnya.

"Sama siapa?!" Tanya ichel dengan suara jengkelnya.

"Dia membingungkan, dan dia..dia.."

Kringg...Kringg...

"Bel, yaudah yuk! Pengawalan dari pelajaran pertama, Bahasa." Ucap prilly. Keduanya beranjak sambil merangkul sesama. Tampak begitu akrab dan benar-benar terlihat seperti sahabat sejati.

***

"Oke, kalian semua sekarang ke perpustakaan.. Mencari buku bahasa." Ujar Mr. Nul, guru bahasa Prilly.

"Saya akan bagi kelompok, Michelle Ziudith dan deretan bangkunya.. di Perpus B."

"Delton Agrana, Alifia kerystal dan deretan bangkunya.. Di Perpus C"

"Deretan Prilly Lanabie, di
Perpus A" lalu Mr. Nul keluar dari kelas dan menuju ruang guru untuk rapat. Prilly bangkit berdiri, ia menghampiri Michelle Sahabatnya.

"Yaah, gak sekelompok ichel,"

"Gak papa dongg, yang penting kita tetep bareng-bareng pas break. Byee my piyii, see you pas istirahat..muach!" Michelle dan prilly berpisah.

Prilly melangkahkan kakinya ke perpus A. Perpus tertinggi di Sekolahan. Berada dekat rooftop.

"Eh anak baru, lo yang cari buku buat kita berenam. Sana hush!" Suara centil itu membuat Prilly menengok, mendapati Reena and The gank nya itu.

Reena ketuanya, Eline, Mandy, Elina si kembaran Eline, lady, dan Aziany. 6 murid perempuan ini, menganggumi sosok Ali. Bahkan mereka membantu Reena Mendekati Ali.

"Kok aku, reen?"

"Sok akrab lo! Dasar alay! Udah sanaa hush! Lets go, cabuts girls!"
Reena mendorong pelan pundak prilly, lalu berlau pergi dengan kelima anggota genknya itu.

Nama gengk mereka, be..s..giril?

Eh! BestestGirl!

atau bisa disebut, BTG. genk.. Yang membuat satu isi sekolah tidak menyukai mereka. Adik kelas yang sok-berkuasa. Tapi mereka tidak menjadi bahan bullyan karena mereka salah satu donatur terbesar sekolah,

Alisrani Woolsee School

***

12.00, Library ASW School.

"Ini kartu untukmu, kamu boleh duduk di meja nomor 14, tapi tolong jangan ganggu seseorang yang ada disana. Mengerti?"

Suara pelan, namun tegas itu membuat prilly mengangguk, sebelum meninggalkan wanita tua yang menjaga perpustaakan.

Menganggu? Memangnya siapa yang ada di meja itu? Meja perpustakaan yang paling pojok kanan, tertutup rak buku yang sangat tinggi itu. Pikir prilly.

Ia melangkahkan kakinya ke meja yang terletak di ujung perpustakan yang lebar ini. Tidak salah Kedua OrangTuanya mengirimnya untuk bersekolah di sekolah elit ini, dengan 3 bagian perpustakaan besar.

Langkahnya yang pelan, tidak membuat semua orang yang ditengah meja perpustakaan itu terganggu. Ia semakin melangkah melewati lorong-lorong rak buku tinggi itu. Ralat, sangat tinggi!

Ia sampai di meja dan lorong ke 14 , letaknya paling ujung pojok perpustakaan, dekat jendela besar yang menampakan gedung-gedung sekitar sekolah itu. Tidak lupa dengan, bukit-bukit dan kebun teh di sekitarnya, Bandung.

Sekolah itu memang terletak di Bandung, Jawa Barat.

Saat ia mendongak menatap rak-rak tinggi itu sambil berjalan,

Brukkk....

"Aduhh..." Prilly meringis, sikutnya terbentur rak kayu disebelahnya. Orang yang menyenggolnya terdiam, menatapnya datar.

"Ih, jalan liat-liat dong kak."

Lelaki itu hanya diam, membereskan buku-bukunya yang jatuh. Tanpa menatap prilly sedikitpun.

"Eh, kakak? Yang dikelas Sains11 itukan?!"

Ali mendongak, menatap wajah prilly dari bawah. Wajahnya.. Wanginya, bahkan tubuhnya... Ia sangat mirip dengan....

Tidak! Wanita itu hanya menyakitinya, ia yang menyebabkan penderitaan selama ini! Pikir ali.

"Maaf ya kak,"

Belum sempat menyelesaikan kata-katanya, ali berdiri dan langsung pergi dari hadapan prilly.

"Eh kak! Aku belom selese ngomongg!" Prilly menghalang tubuh ali untuk pergi.

Ali menatap tajam prilly, manik matanya menusuk begitu dalam. Membuat prilly sedikit takut.

Rainbow LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang